Masa Kecil Chris John
Chris John, Digembleng Ayah Sejak Umur 5 Tahun (1)
Sebuah rumah bagus dibanding rumah-rumah di sekitarnya di bawah rerimbunan rumpun bambu itu, tampak tidak terawat.
Editor:
Gusti Sawabi

yang menelusuri perjalanan hidup masa kecil petinju kebanggaan Indonesia di Banjarnegara, Jawa Tengah.
***
Sebuah rumah bagus dibanding rumah-rumah di sekitarnya di bawah rerimbunan rumpun bambu di wilayah Desa Gelang, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara itu, tampak tidak terawat. Untuk menuju ke rumah itu, harus menyusuri gang sempit dari tanah yang di kanan kirinya di tumbuhi rumpun bambu.
Setelah kurang lebih 100 meter masuk gang dari jalan raya jurusan ibu kota Kecamatan Rakit, Banjarnegara, sampailah di sebuah rumah itu. Rumah itu dibiarkan kosong. Cat putih di tembok depan rumah tampak mulai mengelupas. Ketika penulis menyambangi rumah itu, Sabtu (16/4/2011) terlihat di teras depan sebuah kasur tua yang teronggok.
Rumah itu berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 30 ubin, merupakan bangunan yang terbuat dari bata merah. Halaman rumah itu sempit. Di rumah yang kini menjadi saksi bisu itu, sejarah mencatat bahwa Yohanes Christian John (28) yang tenar dan namanya mendunia dengan nama Chrisjohn dan mendapat julukan "The Dragon", dibesarkan.
"Sudah kurang lebih tiga tahun ini, rumah itu dibiarkan kosong, karena ayah Chris John dan seluruh anggota keluarganya pindah ke Kudus. Karena Chris John menikah dengan orang Kudus, dan membangun kehidupan di sana.
Namun sesekali ayah Chrisjohn pulang ke sini," ujar Tuslim (47), tetanga sebelah rumah Chris John.
Suasana alami pedesaan yang ditandai gemiricik air sungai yang mengalir , dan banyaknya rumpun bambu yang tumbuh di sekitar rumah Chris John, setiap hari sangat akrab pada diri Chris John dan saudara-saudaranya ketika tinggal di rumah itu.
Jika malam hari tiba, suara jengkerik dari ladang jagung dan pekarangan yang berada di sekitar rumah milik Johan Cahyadi alias Tjia Foek Sem (64)--ayah Chris John--selalu terdengar.
Chris john lahir di jakarta, 14 September 1979. "Bosan dengan kehidupan Kota Jakarta yang selalu ramai, akhirnya pada sekitar tahun 1983 kami pulang kampung ke Desa Gelang.
Sebelumnya, kami memang mengadu nasib hidup di Kota Jakarta. Karena merasa tidak cocok hidup di Jakarta selama beberapa tahun, akhirnya kami sepakat pulang kampung ," ujar Johan
Cahyadi (71), ayah kandung Chris John ketika dihubungi lewat telepon.
Dulu, ketika tinggal di Desa Gelang, Johan Cahyadi tinggal bersama istrinya, Maria Warsini, dan anak-anaknya. Yakni Christiana Maria (26), Chris John, Adrian John (25), dan Andriani Margaretha (18), dan saudara-saudara lainnya.
"Kami selalu hidup sederhana dan rukun," kata Johan cahyadi. Chris John, lanjut Johan Cahyadi, ketika memasuki usia 5 tahun, dimasukkan ke sekolah di TK Bintang Kejora,Jl.Kemakmuran, Jakarta. "Di TK itu, suster maupun gurunya sering bilang, bahwa Chris John tergolong anak yang nakal. Senangnya memukuli temannya. Bahkan, sering temannya diajak bertinju. Sejak saat itu Si Christ (panggilan akrab Chris John-red)saya gembleng berlatih tinju," ujar Johan Cahyadi mengenang masa kecil Chris John.
Bermaksud agar kenakalan Chris John tidak berlanjut, ditambah Johan Cahyadi ingin bertani di kampung di Desa Gelang, akhirnya sekitar tahun 1983, keluarga Johan Cahyadi
boyongan ke Desa Gelang, Kecamatan Rakit, Banjarnegara. Selanjutnya Chris John dimasukkan ke SD Negeri Gelang 1.
Seperti layaknya anak-anak usia SD, sepulang sekolah Chris John selalu bermain dengan teman-teman sebayanya. Dari bermain di sungai kecil di dekat rumahnya untuk mencari ikan, main layangan di sawah, sepak bola, petak umpet, kasti dan sebagainya.
Adakalanya, dalam bermain itu, sering cek-cok di antara sesama teman. Bahkan sampai berkelahi. Biasanya, jika sampai berkelahi, orang tua ikut campur.
Berangkat dari pemikiran sederhana, untuk menyalurkan energi agar anak-anak di sekitar rumah Chris John--khususnya anak laki-laki--tidak senang berkelahi, maka sejak duduk di kelas 3 SD, Chris John mulai diperkenalkan oleh ayahnya olah raga tinju.
Demikian pula teman-teman Chris John, baik yang sebaya maupun yang berusia di atasnya, mulai diperkenalkan dasar-dasar teknik olah raga tinju oleh Johan Cahyadi. Dan langkah
Johan Cahyadi yang mantan petinju amatir pada tahun 1970-an ini, mendapat respons positif dari lingkungan RT setempat. (bersambung)