Kamis, 28 Agustus 2025

Masa Kecil Chris John

Chris John, Digembleng Ayah Sejak Umur 5 Tahun (1)

Sebuah rumah bagus dibanding rumah-rumah di sekitarnya di bawah rerimbunan rumpun bambu itu, tampak tidak terawat.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Chris John, Digembleng  Ayah Sejak Umur 5 Tahun (1)
dok keluarga Chris John
Chris John (kanan) Johan Cahyadi (tengah) dan Adrian John (kiri) saat mereka berlatih keras di ladang jagung di masa kecil
TRIBUNNEWS.COM - Juara tinju WBA Chris John akan menghadapi penantangnya Daud Cino Yordan besok di Jakarta.  Bagaimana masa kecil Chris John? Berikut tulisan kontributor TRIBUNNEWS.COM,  Prasetyo,
yang menelusuri perjalanan hidup masa kecil petinju kebanggaan Indonesia di Banjarnegara, Jawa Tengah.
                                        ***
 Sebuah rumah bagus dibanding rumah-rumah di sekitarnya  di  bawah rerimbunan rumpun bambu di wilayah Desa  Gelang, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara   itu, tampak tidak terawat. Untuk menuju ke rumah itu, harus menyusuri gang sempit dari  tanah  yang di  kanan kirinya di tumbuhi rumpun bambu.    
     
Setelah kurang lebih 100 meter masuk gang dari jalan raya jurusan ibu kota Kecamatan  Rakit, Banjarnegara, sampailah di sebuah rumah itu. Rumah itu dibiarkan kosong. Cat putih  di tembok depan rumah tampak mulai mengelupas. Ketika penulis  menyambangi rumah itu,  Sabtu  (16/4/2011) terlihat di teras  depan sebuah kasur tua yang teronggok.
     
Rumah itu berdiri di atas  tanah  seluas kurang lebih 30 ubin, merupakan bangunan yang terbuat dari bata merah. Halaman rumah itu sempit. Di rumah yang kini menjadi saksi bisu itu, sejarah mencatat bahwa Yohanes Christian  John  (28) yang  tenar dan namanya mendunia dengan nama Chrisjohn  dan mendapat julukan "The  Dragon", dibesarkan.
     
"Sudah kurang lebih tiga tahun ini, rumah itu dibiarkan kosong, karena ayah Chris John dan  seluruh anggota keluarganya pindah ke Kudus. Karena Chris John menikah dengan orang Kudus, dan membangun kehidupan di sana.

Namun sesekali ayah Chrisjohn pulang ke sini,"  ujar Tuslim (47), tetanga sebelah rumah Chris John.
     
Suasana alami pedesaan yang ditandai gemiricik air sungai yang mengalir , dan banyaknya   rumpun bambu yang tumbuh   di sekitar rumah  Chris John, setiap hari sangat   akrab pada  diri Chris John dan saudara-saudaranya ketika tinggal di rumah itu.
     
Jika malam hari tiba, suara jengkerik dari ladang jagung dan pekarangan yang berada di  sekitar rumah  milik Johan Cahyadi alias Tjia Foek Sem (64)--ayah Chris John--selalu terdengar.
     
Chris john lahir di jakarta, 14 September 1979. "Bosan dengan kehidupan Kota Jakarta yang selalu  ramai, akhirnya  pada  sekitar tahun 1983 kami  pulang kampung ke Desa Gelang.

Sebelumnya, kami memang mengadu nasib hidup di Kota Jakarta. Karena  merasa tidak cocok hidup di Jakarta selama beberapa tahun, akhirnya kami sepakat pulang kampung ," ujar Johan

Cahyadi (71), ayah kandung Chris John  ketika  dihubungi  lewat telepon.
      
Dulu, ketika tinggal di Desa Gelang, Johan Cahyadi tinggal bersama istrinya, Maria Warsini, dan anak-anaknya. Yakni  Christiana Maria (26), Chris John, Adrian John (25), dan Andriani  Margaretha (18), dan saudara-saudara lainnya.
      
"Kami selalu hidup sederhana dan rukun,"  kata Johan cahyadi. Chris John, lanjut Johan Cahyadi, ketika memasuki  usia 5 tahun,  dimasukkan ke sekolah di  TK Bintang Kejora,Jl.Kemakmuran, Jakarta. "Di TK itu, suster maupun gurunya sering bilang,  bahwa Chris John tergolong anak yang nakal. Senangnya memukuli temannya. Bahkan, sering temannya diajak bertinju. Sejak saat itu Si Christ (panggilan akrab Chris John-red)saya  gembleng berlatih tinju," ujar   Johan Cahyadi mengenang masa kecil Chris John.
      
Bermaksud agar kenakalan  Chris John tidak berlanjut, ditambah  Johan Cahyadi  ingin  bertani di kampung di Desa Gelang, akhirnya   sekitar tahun 1983, keluarga Johan  Cahyadi

boyongan ke  Desa Gelang, Kecamatan Rakit, Banjarnegara. Selanjutnya Chris John dimasukkan  ke  SD Negeri Gelang 1.
      
Seperti layaknya anak-anak usia SD, sepulang sekolah Chris John  selalu bermain dengan  teman-teman sebayanya. Dari bermain di sungai  kecil di dekat rumahnya untuk mencari ikan,  main layangan di sawah, sepak bola, petak umpet, kasti dan sebagainya.
      
Adakalanya, dalam bermain itu, sering cek-cok di antara sesama teman. Bahkan sampai  berkelahi. Biasanya, jika sampai berkelahi,  orang tua ikut campur.
      
Berangkat dari pemikiran sederhana, untuk menyalurkan energi agar anak-anak di sekitar rumah Chris John--khususnya anak laki-laki--tidak senang berkelahi, maka sejak duduk di kelas 3 SD, Chris John mulai diperkenalkan oleh ayahnya  olah raga tinju.
     
Demikian pula teman-teman Chris John, baik yang sebaya maupun yang  berusia di atasnya, mulai diperkenalkan dasar-dasar teknik olah raga tinju oleh Johan Cahyadi. Dan langkah

Johan Cahyadi yang mantan petinju  amatir pada tahun 1970-an ini, mendapat respons positif  dari  lingkungan RT setempat. (bersambung)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan