Jumat, 22 Agustus 2025

PBSI Evaluasi Pencapaian Pebulutangkis di Kejuaraan Dunia‏ lalu

PBSI melakukan evaluasi terhadap pencapaian kontingen Indonesia di Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia 2013 di Guangzhou

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Toni Bramantoro
zoom-inlihat foto PBSI Evaluasi Pencapaian Pebulutangkis di Kejuaraan Dunia‏ lalu
SURYA / Fatkhul Alami
Ricky Subagja memberi coaching clinic bermain bulu tangkis di Atrium Mall Grand City Surabaya beberapa waktu lalu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) melakukan evaluasi terhadap pencapaian kontingen Indonesia di Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia 2013 di Guangzhou, Cina pada 5 sampai 11 Agustus.

Di kejuaraan dua tahunan itu, Indonesia berhasil membawa pulang dua gelar juara melalui pasangan ganda putra, Mohammad Ahsan / Hendra Setiawan dan pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir.

“Para pemain baru pulang. Evaluasi akan segera dilakukan. Kami melihat catatan pertandingan pemain. Setelah itu memanggil pemain kemudian mereka akan dilakukan evaluasi,” kata Kepala Sub Bidang Pelatnas PBSI, Ricky Soebagdja.

Di luar keberhasilan meraih dua gelar juara, pencapaian Indonesia di Kejuaraan Dunia tidak begitu bagus. Sebab hanya nomor ganda putra dan ganda campuran yang menjadi andalan, sementara di tiga nomor lainnya, yakni tunggal putra, tunggal putri dan ganda putri, para pemain tak mampu lolos bahkan hingga ke babak semifinal.

Peraih medali emas nomor ganda putra di Olimpiade Atlanta 1996 itu mengaku, PBSI sudah memberikan kesejahteraan kepada para pemain supaya mereka dapat memberikan yang terbaik. Namun, atlet belum mampu memberikan prestasi.

“Hak sudah diberikan kepada pemain. Tentu kami menuntut kewajiban mereka. Para pemain diminta untuk meningkatkan prestasi dengan mengikuti program latihan teknik dan mental,” katanya.

Ricky Soebagdja memaklumi, bahwa kualitas para pemain yang ada di ketiga nomor itu memang tidak begitu bagus. Namun seiring berjalannya waktu PBSI di bawah kepengurusan Gita Wirjawan akan memperbaiki kelemahan-kelemahan.

Apabila tidak mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik, maka bukan tidak mungkin pemain seperti Simon Santoso di nomor tunggal putra ataupun Adrianti Firdasari di nomor tunggal putri akan di degradasi dari pelatnas.

“Sistem promosi – degradasi tetap ada, tetapi itu dilakukan pada akhir tahun,” tuturnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan