Anantya Gelar Kursus Kepelatihan Terapi Berkuda
Anantya Riding Club menggelar kursus kepelatihan terapi berkuda
Editor:
Toni Bramantoro
TRlBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anantya Riding Club menggelar kursus kepelatihan terapi berkuda, pada 25-28 November 2013 di 'base' mereka dikawasan Gunung Putri, Bogor.
Kursus untuk instruktur khusus terapi berkuda ini termasuk langka. Untuk Indonesia, bahkan baru pertama kali ini diselenggarakan. Anantya Riding Club (ARC) adalah satu-satunya perkumpulan (stable) dengan spesifikasi untuk kalangan berkebutuhan khusus, misalnya autis. ARC, yang dibangun oleh Jusmin Suwoko, didedikasikan untuk putranya yang memiliki kebutuhan khusus.
Dalam menggelar 'workshop' atau kursus instruktur terapi berkuda ini ARC menggandeng dua instruktur tamu yang. Keduanya, instruktur yang sudah menyandang kategori Master untuk 'Therapeutic'.
Mereka, Ghisela H..Rhodes, M.Ed, dan Ann Maureen O'Shallie, M.Ed, keduanya dari Amerika Serikat.
PENANGANAN KHUSUS
Menurut keterangan Jeffry Mardi, Club Manager ARC, target peserta dari 'workshop' ini 15 orang. "Saat ini sudah mendaftar 10 orang," jelas Jeffry kepada Tribunnews.com. Tidak semua dari peserta kursus ini pelatih berkuda. Ada juga psikolog. Ada peserta dari Australia, Diana Jansen.
Peserta lainnya, ada dari APM, JPEC Sentul, Arrowhead. Dari ARC sendiri, dua pelatih dan dua 'member'. "Ada juga peserta dari UI, dua orang," terang Jeffry. Apa target ARC dalam menggelar kursus ini?
"Targetnya, kita punya orang yang bisa memegang anak-anak disable," jelas Jeffry..
Menurut Jeffry, kuda sudah terkenal sabagai salah satu sarana terapi untuk kalangan berkebutuhan khusus itu, terutama anak-anak.
"Selama ini mereka kurang memperoleh penanganan khusus. Selama ini yang dilakukan kebanyakan klub adalah cara mereka memperlakukan sama seperti orang normal pada umumnya," urai Jeffry.
Padahal, ujar Jeffry, seharusnya berbeda karena kalangan 'disable 'mempunyai keterbatasan. (tb)