Kepedulian Kevin Sanjaya Perangi Corona, Raket Juara All England 2017 Dibeli Raffi Ahmad Rp 40 Juta
Raket bersejarah jenis Yonex Arcsaber 11 laku dengan nilai fantastis yang dibeli oleh publik figur Raffi Ahmad.
Penulis:
Rochmat Purnomo
Editor:
Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Kepedulian Kevin Sanjaya Sukamuljo untuk turut berkontribusi memerangi virus corona atau Covid-19 yang telah meluas di Indonesia.
Pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon ini melelang perlengkapan perangnya seperti, raket, sepatu dan jersey yang biasa ia kenakan saat berjuang di lapangan bulu tangkis.
Proses lelang pun telah dilakukan oleh Kevin melalui fitur Instagram Live bersama musisi Armand Maulana pada, Senin (13/4/2020).
Barang-barang milik pebulu tangkis asal Banyuwangi tersebut laku dengan nilai, sepatu terjual Rp. 8 juta, jersey Rp. 21 juta, dan raketnya dengan nilai fantastis yaitu Rp. 40 juta.
Raket bersejarah jenis Yonex Arcsaber 11 laku dengan nilai fantastis yang dibeli oleh publik figur Raffi Ahmad.
Baca: US Open dan French Open Diharapkan All England Lawn Tennis Club Bisa Digelar Sesuai Jadwal
Baca: Tim All England Sudah Menyelesaikan Masa Isolasi Mandiri kata Achmad Budiharto
Alasan disebut raket bersejarah yakni salah satu alat perang Kevin saat menjuarai All England pertama di tahun 2017 bersama pasangannya Marcus Gideon.
Sekedar informasi, pada babak Final All England 2017, pasangan yang dijuluki Minions ini mampu menyabet gelar pertama setelah mengalahkan Li Junhui/Liu Chen dengan straight game 21-19, 21-14 di Brimingham, Inggris, (12/3/2017).
"Senengnya itu bisa bantu mereka yang lagi butuh, semoga hasil lelang ini bermanfaat di saat seperti ini," kata Kevin seperti yang dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Barang-barang yang dilelang Kevin merupakan barang-barang yang punya makna besar untuknya.
Jersey yang dilelang ini merupakan jersey yang dipakainya saat menjuarai empat turnamen level bergengsi di tahun 2019 yaitu China Open Super 1000, Denmark Open Super 750, French Open Super 750 serta Fuzhou China Open Super 750.
Baca: Kalah di Final All England 2020, Minions Ungkap Sedikit Terburu-buru
Sebagai atlet, Kevin juga terkena dampak wabah Corona dengan batalnya seluruh turnamen selama kurang lebih lima bulan lamanya, termasuk turnamen puncak Olimpiade Tokyo 2020 yang bergeser penyelenggaraannya menjadi tahun depan.
"Kalau demi kebaikan bersama ya saya nggak ada masalah sih olimpiade ditunda," kata pemain asal klub PB Djarum ini.
"Soal performa kan dari beberapa tahun kemarin ya begini-begini aja, kalau memang rezeki tidak akan kemana kok."
"Dibilang lagi di peak performance, kan di kejuaraan dunia belum juara," pungkasnya.
Kevin yang bersama Marcus kini menduduki peringkat satu dunia, akan memanfaatkan waktu yang ada untuk memoles penampilan mereka.
Diberitakan sebelumnya, para atlet yang menghuni Pelatnas Cipayung juga melakukan aksi sosial demi memerangi Covid-19 di Tanah Air.

Para atlet pelatnas telah menyumbang lebih dari 500 paket yang berisi hand sanitizer, disinfektan serta masker.
Sumbangan ini ditujukan kepada pengemudi ojek online, pedagang asongan, tukang parkir dan sebagainya.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Greysia Polii, atlet ganda putri yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu.
Gresya pada saat itu berbincang dengan tim dokter PBSI yang menanganinya saat melakukan isolasi sepulang dari All England 2020.
"Awalnya tim dokter di PBSI, waktu mereka kontrol kami selama di isolasi, mereka cerita kalau mereka prihatin,"
"Keprihatinan tersebut seperti masih banyak yang di luar rumah seperti ojol, tukang parkir, yang nggak bisa makan kalau nggak keluar rumah."
"Ibaratnya, lebih takut keluarganya nggak makan daripada kena Corona, jadi serba salah," kata Greysia Polii, atlet ganda putri,
"Kami kan kemarin-kemarin diisolasi, jadi kami nggak tahu keadaan di luar bagaimana."
"Memang sih baca berita, tapi kan nggak ngeliat sendiri, jadi nggak ada gambaran," ujar Greysia kepada Badmintonindonesia.org, (1/4/2020).

Awalnya Greysia hanya menginformasikan kegiatan sosial ini kepada teman-teman di sektornya saja.
Namun ternyata semua saling berbagi hingga ide kegiatan sosial meluas ke seluruh pelatnas.
Diluar dugaan, seluruh penghuni pelatnas ingin ikut menyumbang, termasuk jajaran pengurus PP PBSI yang juga memberikan bantuan.
"Saya kebagian bikin disinfektan, bikinnya nggak susah karena sudah ada instruksinya dan tinggal diikuti saja."
"Ini pertama kalinya saya bikin disinfektan, mudah-mudahan ini bisa membantu mereka yang membutuhkan untuk melindungi diri di wabah Corona seperti ini," kata Fajar Alfian, pemain ganda putra.
Dana sumbangan yang terkumpul ternyata tiga kali lipat lebih besar dari perkiraan awal.
Sisa dana ini rencananya akan dibelikan sembako serta APD (Alat Pelindung Diri) untuk disumbangkan kepada tenaga kesehatan yang membutuhkan.
(Tribunnews.com/Ipunk)