Jumat, 22 Agustus 2025

Alasan di Balik Mundurnya Tontowi Ahmad dari Bulutagkis: Komplain Anak Hingga Status Magang PBSI

Apa alasan sebenarnya Tontowi Ahmad pensiun atau gantung raket sebagai pebulutangkis?

KOMPAS.COM/GARRY LOTULUNG
Pemain ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad, melakukan selebrasi usai laga babak pertama Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (17/7/2019). 

Tontowi mengaku bahwa faktor umur menjadi alasannya gantung raket.

"Status saya di pelatnas sebagai pemain magang juga menjadi alasan. Saya sudah tidak muda lagi dan sudah waktunya saya keluar dari pelatnas," ucapnya.

"Saya sudah mendapatkan medali emas Olimpiade, yang merupakan prestasi tertinggi untuk semua atlet," ujar ayah dua anak ini menambahkan.

Kabar Tontowi Ahmad gantung raket sebenarnya sudah merebak sejak awal tahun. Tontowi berencana mengajukan surat pengunduran diri pada Maret setelah turnamen All England.

Namun, pandemi virus corona membuat beberapa rencananya berubah.

Baca: Mundur Seusai Berstatus Magang di Pelatnas, Tontowi Ahmad: Saya Tidak Sejelek itu Untuk Dibuang

Baca: Reaksi Atas Keputusan Mundur Tontowi Ahmad: Publik Kaget, BWF Ikut Bereaksi

Baca: Mundur dari Bulutangkis, Tontowi Ahmad Merasa Tidak Pantas Dibuatkan Acara Perpisahan

Kaget atas Perlakuan PBSI Soal Status Magang

Pernyataan bergurat kekecewaan dilontarkan Tontowi Ahmad setelah resmi pensiun dan mundur dari pelatnas PBSI, Senin (18/5/2020).

Owi, sapaannya, berharap PBSI ke depannya bisa lebih menghargai pemain yang sudah memberikan prestasi untuk Indonesi

Tontowi Ahmad mundur dari pelatnas PBSI dengan status 'pemain magang'.

Status pemain magang itulah yang menjadi salah satu alasan Tontowi pensiun meski bukan yang utama.

Tontowi merasa keberatan dengan keputusan PBSI menjadikannya pemain magang di pelatnas sejak Desember 2019.

Tontowi tidak menyangka karena sepanjang 2019 merasa tampil baik bersama Winny Oktavina Kandow.

Pria yang kini berusia 32 tahun itu berharap kejadian serupa tidak terjadi ke pemain lain, apalagi yang sudah memberikan prestasi untuk Indonesia.

"Saya kaget dengan keputusan PBSI saat itu. Saya keberatan karena status magang biasanya untuk pemain junior yang mau masuk ke pelatnas," kata Tontowi.

"Tahun lalu saya baru dicoba dengan satu pasangan (Winny). Saya masih kompetitif dan bisa mengalahkan pasangan 10 besar dunia. Saya tidak sejelek itu untuk dibuang," ujar Tontowi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan