Jumat, 12 September 2025

MotoGP

Ingin Kembali ke MotoGP, Eks-Juara Dunia Casey Stoner Terganjal Kelelahan Kronis

kekecewaan terhadap MotoGP yang terlalu mengistimewakan Valentino Rossi membuat Stoner menyingkir lebih cepat dari ajang balap tersebut.

zimbio.com
Casey Stoner 

TRIBUNNEWS.COM - Juara dunia MotoGP dua kali, Casey Stoner, mengaku ingin kembali ke MotoGP agar bisa lebih banyak terlibat serta memberi kembali ke ajang balap yang telah membesarkan namanya itu.

Durasi karier Casey Stoner sebagai pembalap MotoGP memang tidak terlalu lama dibandingkan Valentino Rossi.

Tercatat, sosok berkebangsaan Australia itu "cuma" menjadi pembalap MotoGP pada rentang tahun 2006 sampai 2012.

Baca: Analisis Alasan Repsol Honda Depak Adik Marc Marquez yang Belum Jalani Debut di MotoGP

Meski begitu, Stoner mampu menorehkan prestasi besar berupa gelar juara pada musim 2007 dan 2011 serta menjadi salah satu pembalap legendaris.

Stoner juga masih menjadi satu-satunya pembalap Ducati yang berhasil meraih titel kampiun dunia MotoGP.

Namun, kekecewaan terhadap MotoGP yang terlalu mengistimewakan Valentino Rossi membuat Stoner menyingkir lebih cepat dari ajang balap tersebut.

Baca: Kabar Panas dari Repsol Honda, Marc Marquez Siap-Siap Hengkang Seusai Adiknya Ditendang?

Stoner memutuskan pensiun pada akhir musim 2012 bersama Honda, setelah mempersembahkan gelar juara dunia MotoGP pada tahun sebelumnya.

Pasca-pensiun, Stoner masih sempat terlibat dalam MotoGP.

Dia menjadi pembalap penguji alias test driver pada dua tim yang pernah dibela, Honda dan Ducati.

Karier barunya ini bertahan sampai tahun 2018, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk betul-betul mundur dari ingar bingar MotoGP karena kelelahan kronis.

Baca: Singkirkan Alex Marquez Adalah Strategi Bunuh Diri Nan Gila dari Repsol Honda

Meski terbilang sulit, jauh di dalam hatinya, Casey Stoner masih sangat ingin kembali ke MotoGP dan terlibat lebih jauh lagi.

Stoner menilai pengetahuan dan pengalamannya sebagai pembalap juara bisa menjadi sesuatu yang diberikan kepada tim dan juga pembalap-pembalap saat ini.

"Saya masih berpikir saya punya banyak hal untuk diberikan kepada olahraga ini," ucap Stoner dalam wawancara bersama eks pembalap MotoGP yang juga rivalnya, Chris Vermeulen, untuk situs GP Australia, dilansir BolaSport.com dari Crash.

"Saya tentu saja tidak akan masuk (terlalu dalam) dan memberi solusi dan sebagainya, tetapi saya tahu apa yang dibutuhkan untuk memenangi balapan dan saya tahu saya punya sesuatu untuk diberikan kembali di masa depan," kata Stoner lagi.

Casey Stoner (#27) membalap di depan Valentino Rossi (#46) dan Dani Pedrosa dalam balapan MotoGP Catalunya di Sirkuit Catalunya, Spanyol, 10 Juni 2017.
TWITTER.COM/MOTOGP
Casey Stoner (#27) membalap di depan Valentino Rossi (#46) dan Dani Pedrosa dalam balapan MotoGP Catalunya di Sirkuit Catalunya, Spanyol, 10 Juni 2017.
Saat ditanya Vermeulen mengenai peluangnya menjadi manajer tim MotoGP atau mentor bagi pembalap di masa depan, Stoner menjawab dengan alasan di balik keputusannya meninggalkan peran sebagai test rider.

"Seperti yang Anda tahu, ada peran tertentu dengan Ducati. Saya mencobanya dengan Honda pada awal karier (sebagai test rider), tetapi kemudian saya mendapat sedikit tekanan dari pembalap muda yang datang dan tidak mau ada saya di sekitarnya," ucap Stoner.

"Jadi, kami mencobanya juga dengan Ducati, tetapi tidak pernah mencapai kesepakatan. Akhirnya, kami harus menepi dari peran itu. Saya merasa tidak benar-benar memberi tim apa yang saya inginkan."

"Saya tahu apa yang diinginkan pembalap, kami bekerja sangat baik bersama. Namun, sayangnya, para pembalap tidak selalu bisa bicara."

"Seperti yang Anda tahun, dengan beberapa tim pabrikan, mereka cuma melihat data dan melihat apa yang mereka yakini akan membawa ke arah yang benar, padahal itu tidak selalu cocok dengan pembalapnya," kata Stoner lagi.

Meski sudah punya pengalaman kurang baik saat menjadi pembalap penguji, Casey Stoner belum jera untuk terlibat dalam MotoGP.

Stoner bahkan menegaskan bahwa dia sangat ingin kembali ke MotoGP andai ada kesempatan dan waktu yang tepat.

"Pada saat bersamaan, saya mungkin perlu menunggu kelelahan kronis ini berlalu, sehingga saya betul-betul bisa memberi waktu lebih ketimbang sebelumnya," ucap Stoner.

"Saat ini, saya sedang berusaha keras untuk bisa berada di sana (MotoGP) dan keluarga saya. Namun, jujur saja, saya ingin bisa terlibat sedikit lebih banyak dan mari kita lihat apa yang bisa terjadi pada masa depan MotoGP," kata dia lagi.

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan