Tinju
Buntut Pertarungan Tyson Fury vs Anthony Joshua, Dillian Whyte Ajukan Gugatan Kepada WBC
Presiden WBC, Mauricio Sulaiman pun angkat bicara terkait kabar gugatan hukum yang diajukan oleh Dillian Whyte.
Penulis:
Rochmat Purnomo
Editor:
Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Petinju asal Inggris, Dillian Whyte mengajukan gugatan kepada pihak WBC.
Gugatan yang diajukan Dillian Whyte merupakan buntut dari pengumuman pertarungan Tyson Fury menghadapi Anthony Joshua.
Keduanya dikabarkan telah setuju untuk melakukan pertarungan pada tahun 2021 mendatang.
Namun sebelum terjadinya pertarungan tersebut, keduanya harus lebih dulu melewati calon lawan yang telah dijadwalkan untuk mereka hadapi.
Baca: Petinju Asal Inggris Sebut Mike Tyson Bisa Terbunuh Jika Nekat Kembali Bertarung
Baca: Dillian Whyte Sebut Pertarungan Mike Tyson vs Evander Holyfield Bukan Sebuah Lelucon
Anthony Joshua dijadwalkan menghadapi petinju asal Bulgaria, Kubrat Pulev Bulgaria sebagai penantang wajib IBF.
Adapun Tyson Fury harus terlebih dahulu mengatasi perlawanan Deontay Wilder lagi.
Kemudian bagaimana dengan nasib Dillian Whyte? Petinju asal Inggris tersebut merupakan penantang wajib Tyson Fury dalam memperebutkan sabuk WBC.
Dikutip dari BBC, Whyte merupakan penantang pertama Tyson Fury yang telah mengajukan diri sejak 1000 hari sebelumnya atau tepatnya bulan Juli tahun lalu.
Whyte dikabarkan kehilangan kesabarannya kepada pihak WBC lantaran berulang kali pertarungannya harus mengalami penundaan.
Pada akhirnya dalam pengumuman terbaru WBC, Whyte memiliki jadwal bertarung sebelum Februari 2020.
Baca: Jelang Hadapi Anthony Joshua, Tyson Fury Sesumbar 1000 Tahun Tidak Akan Kalah
Baca: Ingin Tambah Pundi-pundi Kekayaan, Mike Tyson akan Sulap Ladang Ganja Jadi Hotel
Pengumuman tanding Whyte tersebut terbit sebelum kesepakatan pertarungan yang terjadi antara Fury dan Joshua.
Berawal dari hal itulah yang membuat Dillian Whyte mengajukan gugatan hukum kepada pihak WBC.
Presiden WBC, Mauricio Sulaiman pun angkat bicara terkait kabar gugatan hukum yang diajukan oleh Dillian Whyte.
Menurut Sulaiman, pertandingan Whyte di kelas berat telah ada prosedur tersendiri bagaimana dalam mengatur jadwal bertarung.
Ia pun juga telah mendapat masukan dari penasihat hukum WBC untuk tidak membahas masalah yang sedang terjadi tersebut.
"Ada prosedur terkait dengan tanggal wajib di divisi kelas berat,"
"Atas saran langsung dari penasihat hukum WBC saya tidak dalam posisi untuk membahas lebih lanjut." kata Sulaiman dikutip dari BBC.
Adapun dikutip dari Metro, salah satu penyebab Whyte belum mendapatkan jadwal pertarungan dari WBC adalah masalah kasus yang menimpanya.
Whyte pada tahun lalu terjerat kasus doping dan mmebuat WBC menangguhkan seluruh pertarungan wajibnya.
Tyson Fury dan Anthony Joshua Sepakat Bertarung
Pemberitaan sebelumnya menyebutkan bahwa, promotor tinju dunia, Eddie Hearn memastikan bahwa telah terjadi kesepakatan antara Tyson Fury dan Anthony Joshua
Kedua petinju asal Inggris ini dikabarkan telah menyatakan kesediaanya untuk bertarung.
Meskipun kesepakatan terjadi, pihak promotor masih belum dapat menentukan tempat dan waktu pelaksanaan duel sesama petarung Inggris tersebut.

Baca: Dianggap Berbahaya, Bob Arum Tak Ingin Terlibat dalam Duel Tyson Fury vs Mike Tyson
Baca: Tyson Fury Siap Alih Profesi Menjadi Petarung Seni Bela Diri Campuran alias Mixed Martial Arts
"Kami membuat kemajuan besar," kata promotor Joshua Eddie Hearn secara eksklusif kepada Sky Sports News.
"Masih banyak yang harus diatasi. Kami melihat tempat dan tanggal." tambahnya.
Belum ditentukannya tempat dan waktu pelaksanaan oleh promotor lantaran masih ada pertarungan lainnya yang melibatkan Dillian Whyte.
Dalam hal ini pihak promotor juga telah menjadi saksi bahwa pihak Joshua maupun Fury telah sepakat perihal pembagian nominal uang yang akan diterima nanti.
"Kami memiliki Dillian Whyte yang wajib sebelum perang ini."
"Adalah adil untuk mengatakan [Joshua dan Fury] setuju tentang ketentuan keuangan pertarungan."
"Kami telah berbicara dengan MTK [tim manajemen Fury], memberi mereka jaminan dari pihak Joshua bahwa semua detail pada struktur kesepakatan disetujui dari pihak kami. Dan itu juga dari pihak Fury, juga".
"Kami berada di tempat yang baik. Cukup adil untuk mengatakan bahwa, pada prinsipnya, kedua pria telah menyetujui pertarungan itu. Dua perkelahian." terang Eddie Hearn.

Eddie Hearn mempunyai hitungan rencana untuk menggelar pertarungan pertama pada musim panas medatang.
Musim panas mendatang menjadi waktu tepat karena masih ada perlawanan lainnya lebih dulu untuk gelar yang diperebutkan Dillian Whyte.
"Poin Fury, Joshua dan tim-tim menyetujui struktur kesepakatan? Pertarungan pertama bisa terjadi musim panas mendatang. Itu akan menjadi 2021."
"Ada periode besar di mana Whyte harus berusaha keras meraih gelar. Itu penting bagi kami."
"Berita positif utama adalah bahwa Joshua dan Fury telah menyetujui kesepakatan dua pertarungan, pada dasarnya."
"Kami belum menandatangani kontrak karena masih ada hal-hal yang harus diselesaikan." pungkasnya.
Tyson Fury sendiri baru saja memenangkan gelar WBC di Las Vegas tiga bulan lalu.
Ia mampu mengalahkan Deontay Wilder di ronde ketujuh.
Sementara itu, Anthony Joshua berhasil meraih kemenangan melawan Andy Ruiz dalam pertandingan ulang Desember di Arab Saudi.
Pertarungan Anthony Joshua selanjutnya dijadwalkan akan menghadapi Kubrat Pulev.
(Tribunnews.com/Ipunk)