Olimpiade 2021
Profil Laurel Hubbard, Atlet Transgender yang Berjuang di Cabor Angkat Besi Olimpiade Tokyo
Laurel Hubbard menjadi atlet transgender pertama yang berkompetisi di ajang Olimpiade. Ia bertanding di cabor angkat besi Olimpiade Tokyo 2021
Penulis:
Guruh Putra Tama
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
Laurel Hubbard adalah atlet angkat besi Selandia Baru yang lahir pada 9 Februari 1978, sebagaimana dikutip dari TribunnewsWiki.
Ia sempat vakum selama 15 tahun sebagai lifter.
Dalam sebuah wawancara Hubbard menyebut alasan vakumnya itu karena tekanan untuk mencoba menyesuaikan diri dengan dunia yang mungkin tidak benar-benar disiapkan untuk orang-orang seperti dirinya (transgender).
Dia mulai bertransisi pada tahun 2012 — dan setelah jeda lebih dari 15 tahun, dia mulai bekerja untuk kembali ke kompetisi angkat besi.
Laurel Hubbard adalah salah satu atlet peringkat teratas di dunia dalam kategorinya.
Baca juga: Atlet Perempuan Kanada Raih 12 dari Total Perolehan 14 Medali di Olimpiade Tokyo 2020
Dia memiliki peluang bagus untuk memenangkan medali, karena beberapa lainnya tidak akan bersaing karena aturan oleh Federasi Angkat Berat Internasional (IWF) bahwa hanya boleh ada satu pengangkat per kategori dari setiap negara.
Partisipasi Hubbard dalam kompetisi sebelumnya sempat memicu kontroversi.
Pada tahun 2019 ia memenangkan medali emas di Pacific Games di Samoa, mengalahkan seorang atlet dari negara tuan rumah, yang memicu kemarahan.
Karier Angkat Besi
Sebagai junior, Hubbard adalah pemegang rekor nasional dan mengangkat total 300kg di kompetisi pria domestik.
Rekor tersebut kemudian dilampaui oleh David Liti.
Kemudian ia berhenti pada tahun 2001 pada usia 23 tahun.
Namun pada 2012 ia kembali menunjukkan dirinya sebagai wanita transgender.
Ia juga merubah namanya menjadi Laurel Hobbard.
Atlet asal Selandia Baru ini mulai terapi hormon di tahun itu.
Baca juga: Wejangan Sang Ayah untuk Ginting Usai Menangi Medali Perunggu Olimpiade Tokyo