Kamis, 21 Agustus 2025

Olimpiade 2021

Profil Laurel Hubbard, Atlet Transgender yang Berjuang di Cabor Angkat Besi Olimpiade Tokyo

Laurel Hubbard menjadi atlet transgender pertama yang berkompetisi di ajang Olimpiade. Ia bertanding di cabor angkat besi Olimpiade Tokyo 2021

MOHD RASFAN / AFP
Reaksi Laurel Hubbard dari Selandia Baru dalam kompetisi angkat besi +87kg putri selama Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo pada 2 Agustus 2021. Laurel Hubbard menjadi atlet transgender pertama yang berkompetisi di ajang Olimpiade. Ia bertanding di cabor angkat besi Olimpiade Tokyo 2021 

TRIBUNNEWS.COM - Gelaran Olimpiade Tokyo 2021 sekiranya akan terasa spesial bagi sosok Laurel Hubbard.

Pasalnya, Laurel Hubbard secara resmi berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2021 di cabor angkat besi putri.

Laurel tampil di kelas +87 kilogram dan bersaing dengan beberapa lifter unggulan.

Reaksi Laurel Hubbard dari Selandia Baru dalam kompetisi angkat besi +87kg putri selama Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo pada 2 Agustus 2021.
Reaksi Laurel Hubbard dari Selandia Baru dalam kompetisi angkat besi +87kg putri selama Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (MOHD RASFAN / AFP)

Baca juga: Atlet Belanda Ini Sebut Minum Kopi Jadi Kunci Menangi Medali Emas Olimpiade Tokyo 2021

Termasuk, wakil Tim Merah Putih yang bertanding di kelas yang sama, Nurul Akmal.

Perlu diketahui, Laurel Hubbard bukanlah seorang lifter biasa.

Ia adalah atlet transgender pertama yang berkompetisi di turnamen sekelas Olimpiade.

Namun, kiprahnya di cabor angkat besi sendiri tak begitu bagus.

Baca juga: IOC Luncurkan Investigasi pada Atlet Olimpiade Belarusia yang Menolak Pulang karena Alasan Keamanan

Ia gagal mengangkat beban satu kalipun selama tiga percobaan yang diperbolehkan.

Rinciannya, Laurel gagal untuk mengangkat beban 120kg di atas kepalanya.

Pada giliran kedua, ia langsung menaikkan beban angkatannya.

Ia tercatat mengangkat beban 125 kilogram yang sempat angkat tinggi di atas kepalanya.

Buket Olimpiade Tokyo yang diberikan kepada para pemenang.
Buket Olimpiade Tokyo yang diberikan kepada para pemenang. (Foto Tokyo2020)

Sayangnya, juri memutuskan angkatan tersebut tidak sah.

Pada angkatan ketiga, ia tidak berhasil mengulangi angkatan 125 kilogramnya.

Lantas siapah sosok sang atlet transgender ini?

Berikut Profil Laurel Hubbard

Laurel Hubbard adalah atlet angkat besi Selandia Baru yang lahir pada 9 Februari 1978, sebagaimana dikutip dari TribunnewsWiki.

Ia sempat vakum selama 15 tahun sebagai lifter.

Dalam sebuah wawancara Hubbard menyebut alasan vakumnya itu karena tekanan untuk mencoba menyesuaikan diri dengan dunia yang mungkin tidak benar-benar disiapkan untuk orang-orang seperti dirinya (transgender).

Dia mulai bertransisi pada tahun 2012 — dan setelah jeda lebih dari 15 tahun, dia mulai bekerja untuk kembali ke kompetisi angkat besi.

Laurel Hubbard adalah salah satu atlet peringkat teratas di dunia dalam kategorinya.

Baca juga: Atlet Perempuan Kanada Raih 12 dari Total Perolehan 14 Medali di Olimpiade Tokyo 2020

Dia memiliki peluang bagus untuk memenangkan medali, karena beberapa lainnya tidak akan bersaing karena aturan oleh Federasi Angkat Berat Internasional (IWF) bahwa hanya boleh ada satu pengangkat per kategori dari setiap negara.

Partisipasi Hubbard dalam kompetisi sebelumnya sempat memicu kontroversi.

Pada tahun 2019 ia memenangkan medali emas di Pacific Games di Samoa, mengalahkan seorang atlet dari negara tuan rumah, yang memicu kemarahan.

Karier Angkat Besi

Sebagai junior, Hubbard adalah pemegang rekor nasional dan mengangkat total 300kg di kompetisi pria domestik.

Rekor tersebut kemudian dilampaui oleh David Liti.

Kemudian ia berhenti pada tahun 2001 pada usia 23 tahun.

Namun pada 2012 ia kembali menunjukkan dirinya sebagai wanita transgender.

Ia juga merubah namanya menjadi Laurel Hobbard.

Atlet asal Selandia Baru ini mulai terapi hormon di tahun itu.

Baca juga: Wejangan Sang Ayah untuk Ginting Usai Menangi Medali Perunggu Olimpiade Tokyo

Ia kemudian berkompetisi dalam angkat besi internasional untuk pertama kalinya pada 2017.

Sejak kembali ke kompetisi, Hubbard telah memenangkan tujuh medali emas turnamen internasional.

Setelah menderita cedera siku saat memimpin Commonwealth Games 2018, dia mengira karirnya sudah berakhir tetapi berjuang kembali dan memenangkan emas Pacific Games pada 2019.

Sekarang (2021) dia adalah lifter tertua ketiga dalam sejarah Olimpiade.

(Tribunnews.com/Guruh) (TribunnewsWiki.com/Saradita Oktaviani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan