Rabu, 13 Agustus 2025

Bulu Tangkis

PBSI Trending Twitter, Blunder Sebut Raihan Gelar, 2 Trofi Fajar/Rian Terlupakan

PBSI dalam program Diksi Media Indonesia melakukan blunder ketika bicara soal raihan prestasi, 2 trofi Fajar/Rian terlupakan.

AFP/MOHD RASFAN
PBSI Trending Twitter, Blunder Sebut Raihan Gelar, 2 Trofi Fajar/Rian Terlupakan - Fajar Alfian dan Rian Ardianto di atas podium usai menang lawan China, Liang Weikeng dan Wang Chang dalam final Malaysia Open 2023 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (15/1/2023). AFP/MOHD RASFAN 

TRIBUNNEWS.COM - PBSI dalam program Diksi Media Indonesia melakukan blunder ketika bicara soal raihan prestasi, Minggu (31/12/2023).

Dalam program tersebut, Host Hariyanto Boejl selaku jurnalis Media Indonesia dan Agung Firman Sampurna selaku ketua umum PBSI salah dalan berbicara raihan prestasi.

Kesalahan itu yang membuat nama PBSI ramai dibicarakan hingga menduduki kolom trending di Twitter.

Baca juga: Alasan Ketum PBSI Bantah Prestasi Badminton Indonesia Alami Kemerosotan

PBSI Trending Blunder
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) trending Twitter setelah ada blunder di program Diksi Media Indonesia, Minggu (31/12/2023).

Obrolan tersebut kurang lebih soal raihan gelar dari level super 1000 yang dianggap belum didapat.

Padahal faktanya ketika kita melihat rangkuman BWF, wakil Indonesia meraih dua gelar level super 1000.

Kala itu lewat Fajar Alfian/Rian Ardianto saat masih menduduki ranking 1 dunia pada awal tahun 2023.

Fajar/Rian berhasil meraih dua trofi dari dua turnamen prestisius kala itu bertajuk All England dan Malaysia Open.

Sayang, raihan itu bak dilupakan oleh PBSI lantaran disebutkan bahwa wakil Indonesia nirgelar di level super 750.

Bukan hanya itu, ada kesalahan penyebutan pula soal raihan gelar dari level super 750.

Di mana keduanya yang bicara dalam program tersebut hanya bicara soal raihan Jonatan Christie.

Rangkuman Tribunnews dari laman BWF, Anthony Ginting pun pernah naik podium tertinggi di super 750.

Kala itu Ginting tampil di turnamen bertajuk Singapore Open 2023 yang mana levelnya baru saja di-upgrade oleh BWF tahun 2023 ini.

Seharusnya, jajaran petinggi PBSI sudah mengerti bahwa ada perubahan dari segi level turnamen.

Sehingga, tidak ada kesalahan dalam penyebutan raihan gelar di level super 750.

Anthony Sinisuka Ginting, berhasil meraih gelar juara Singapore Open 2023.
Anthony Sinisuka Ginting, berhasil meraih gelar juara Singapore Open 2023. (Dok. PBSI)

Rapor Badminton Indonesia

Malaysia Open 2023 (Super 1000):

- Ganda Putra: Fajar Alfian/Rian Ardianto

Indonesia Masters 2023 (Super 500):

- Ganda Putra: Leo Carnando/Daniel Marthin
- Tunggal Putra: Jonatan Christie

Thailand Masters 2023 (Super 300):

- Ganda Putra: Leo Carnando/Daniel Marthin

All England 2023 (Super 1000):

- Ganda Putra: Fajar Alfian/Rian Ardianto

Spain Masters 2023 (Super 300):

- Tunggal Putri: Gregoria Mariska Tunjung

Kejuaraan Asia 2023:

- Tunggal Putra: Anthony Sinisuka Ginting

SEA Games 2023:

- Tunggal Putra: Christian Adinata
- Ganda PutraL Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan
- Ganda Putri: Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi
- Ganda Campuran: Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati

Singapore Open 2023 (Super 750):

- Tunggal Putra: Anthony Sinisuka Ginting

Taipei Open 2023 (Super 300):

- Tunggal Putra: Chico Aura

Hong Kong Open 2023 (Super 500)

- Tunggal Putra: Jonatan Christie
- Ganda Putri: Apriyani Rahayu/Siti Fadia

French Open 2023 (Super 750):

- Tunggal Putra: Jonatan Christie

Japan Masters 2023 (Super 500):

- Tunggal Putri: Gregoria Mariska

Syed Modi International (Super 300):

- Ganda Campuran: Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja (non-pelatnas PBSI)

Ketum PBSI Agung Firman: Prestasi Badminton Indoensia Baik-baik Saja

"Pertama saya pikir memang kalau dinyatakan bahwasannya prestasi kita meredup, itu jelas tidak. Karena memang ada yang gagal, tapi banyak juga yang berhasil. Tapi memang ada masa naik turunnya di tahun 2023 cukup tinggi," tutur Firman.

"Tapi sampai dengan triwulan ketiga 2023 (sampai Asian Games) dari 2021, kejuaraan yang diikuti oleh tim PBSI ada 110. Dari situ kita dapet Olimpiade (Tokyo 2020), All England (2021), SEA Games, dan Piala Thomas (2020)," ungkapnya menjelaskan.

Akan tetapi dari jajaran prestasi yang disebutkan oleh Firman, dia mengakui bahwa ada masalah dalam gelaran bergengsi Asian Games 2023.

Di mana seperti diketahui, Asian Games 2023 yang dihelat di China jadi catatan kelam badminton Indonesia yang mana pertama kalinya wakil Merah-Putih tidak mendapat medali.

Hanya saja, Firman tetap menilai tidak ada kemerosotan yang terjadi karena nirgelar di gelaran mayor sekelas Asian Games 2023.

"Jadi betul memang ada masalah di Asian Games, tapi kita berkosentrasi dan fokus mengidentifikasi masalah yang ada. Tapi soal merosotnya ya enggak," papar Firman.

Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto ketika beraksi di nomor beregu badminton Asian Games 2023 babak perempat final lawan Korea, Jumat (29/9/2023).
Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto ketika beraksi di nomor beregu badminton Asian Games 2023 babak perempat final lawan Korea, Jumat (29/9/2023). (PBSI)

"Karena apa? Karena setelah kita (PBSI) berhasil mengidentifikasi masalah, lalu kita pecahkan dan ambil sikap, tepat setelah Asian Games kan kita dapet (gelar) terus tuh, Asia Beregu Putri pertama, Kejuaraan dunia junior, tunggal putri dapet super 500 pertama, kita dapet Hong Kong Open 2023."

"Jadi setelah itu (Asian Games) gelar terus bisa kita dapatkan."

Firman menyebutkan bahwa di balik megahnya Asian Games, kontingen Indonesia memiliki masalah.

"Asian Games adalah salah satu turnamen tingkat kontinental yang bergengsi. Karena turnamen itu ada tingkat regional, kontinental, dan internasional."

"Dan Asian Games adalah salah satu turnamen tingkat kontinental di luar BWF series, dan di turnamen itu kita mengalami masalah. Dari masalah itu saya bertanggung jawab penuh, kita respons dan identifikasi, lalu kita lakukan, secara bertahap prestasi kita membaik."

"Memang iya ada naik turun prestasi bulu tangkis, tapi bulu tangkis tetap berprestasi," tegasnya.

Faktanya, Asian Games merupakan turnamen mayor yang mana raihan poin yang didapat berpengaruh dengan ranking BWF.

Terbukti, ketika wakil Indonesia gagal total di Asian Games 2023, singgasana ranking 1 dunia BWF Fajar Alfian/Rian Ardianto tergusur.

Fajar/Rian lengser setelah wakil India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty berhasil naik podium tertinggi dalam turnamen tersebut.

(Tribunnews.com/Niken)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan