Rabu, 27 Agustus 2025

Sebanyak 81 Pendekar Silat PSHT Ikut Pelatihan Bagi Pelatih di Cabang Cilacap

kegiatan Training Of Trainers ini diberikan sebagai pelatihan dasar menjadi pelatih profesional di tubuh organisasi PSHT.

Penulis: Wahyu Aji
HandOut/IST/PSHT
PELATIHAN BAGI PELATIH - Pengurus Pusat Persaudaraan Setia Hati di Terate (PSHT) melalui Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) menggelar kegiatan Training of Trainers (TOT) bagi 81 pendekar silat mereka. Pelatihan digelar mulai 25 Januari hingga 27 Januari 2025 di aula gedung Diklat Praja Kabupaten Cilacap di Jalan Jenderal Sudirman No.12, Sidanegara, Kecamatan Cilacap Tengah, Cilacap, Jawa Tengah. 

Sebanyak 81 Pendekar Silat PSHT Ikut Pelatihan Bagi Pelatih di Cabang Cilacap

Wahyu Aji/Tribunnews.com


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Pusat Persaudaraan Setia Hati di Terate (PSHT) melalui Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) menggelar kegiatan Training of Trainers (TOT) atau pelatihan bagi pelatih buat sebanyak 81 pendekar silatnya.


Kegiatan hasil kolaborasi dengan pengurus Cabang Cilacap, Jawa Tengah ini dimulai dari tanggal 25 sampai 27 Januari 2025 digelar di aula gedung Diklat Praja Kabupaten Cilacap di Jalan Jenderal Sudirman No.12, Sidanegara, Kecamatan Cilacap Tengah, Cilacap, Jawa Tengah.


Kegiatan yang dibuka oleh anggota Majelis Luhur PSHT, Adi Prajitno ini bertemakan "Menuju keselarasan ajaran dan pembentukan pribadi berbudi pekerti luhur".


Kegiatan dihadiri Wakil Ketua Lemdiklat PSHT, Maulana Cholid.


Kemudian perwakilan dari pengurus pusat PSHT, Toto Sri Harjanto, Ketua PSHT Cabang Cilacap Sari Tomo beserta jajaran pengurus cabang dan para pelatih utama di Cabang Cilacap. Selain itu Kapolsek Cilacap Tengah, AKP Suratman juga turut hadir.


Anggota Majelis Luhur PSHT, Adi Prajitno mengatakan, pencak silat merupakan salah satu ajaran dari Persaudaraan Setia Hati Terate dalam tingkat pertama.


Oleh karena itu penting sekali bagi warga PSHT untuk terus meningkatkan diri dalam hal penguasaan kemampuan Pencak Silat.


Sehingga jika dilakukan dengan tekun, penuh kesabaran dengan metode yang benar maka akan membentuk karakter pemberani, ulet, pantang menyerah, kreatif, sportif dan karakter positif lainya.


"Untuk mewujudkan itu semua Pengurus Pusat PSHT melalui Lemdiklat ini menyelenggarakan TOT Pencak Silat Ajaran di Seluruh Indonesia bagi Pelatih Tingkat Pratama," ujar Adi, Selasa (28/1/2025).


Sementara, Ketua PSHT Cabang Cilacap Sari Tomo menambahkan, kegiatan TOT ini diberikan sebagai pelatihan dasar menjadi pelatih profesional di tubuh organisasi PSHT.


Yakni untuk mempersiapkan seseorang menjadi pelatih yang kompeten dan bersertifikasi.


TOT diikuti oleh 81 pendekar silat PSHT dari sejumlah rayon dan ranting yang ada di Cabang Cilacap dan Cabang Semarang.


Bahkan hadir perwakilan dari Dompu, Nusa Tenggara Barat. Mereka telah mengikuti seleksi ketat di Cabang Cilacap dan dianggap memenuhi kriteria sebagai pelatih PSHT.


"TOT ini digelar dalam rangka meningkatkan kualitas para pelatih di PSHT. Mereka nantinya akan mendapatkan sertifikat pelatih pratama usai mengikuti TOT," ujar Tomo.


Peserta pelatihan TOT nantinya selain mendapatkan sertifikat pelatih tingkat pratama, juga mendapatkan buku panduan pelatih pratama, kartu pelatih pratama, buku saku pelatih dan buku saku siswa. Pemateri kegiatan TOT adalah Sutopan Basuki, Abdul Hamid, Anggit Andrianto dan Wanto.


Saat mengikuti TOT, panitia menyiapkan sesi tanya jawab hingga latihan fisik dan mental untuk pelatih.


Sementara, Wakil Ketua Lemdiklat PSHT, Maulana Cholid menambahkan, TOT pelatih tingkat pratama, sangat penting dilakukan untuk menyamakan gerakan senam dan jurus PSHT di seluruh nusantara maupun yang ada di luar negeri.


Sebab faktanya saat ini di tempat latihan masih ada perbedaan dalam menggerakan senam dan jurus.


"TOT ini juga untuk melaksanakan program yang sudah ditentukan oleh Pengurus Pusat PSHT. Bahwa  perlunya menambah wawasan kepelatihan kepada para pelatih, agar latihan yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Majelis Ajar dan Majelis Luhur PSHT," kata Maulana.


TOT sangat diperlukan agar para pelatih mampu lebih memaknai ajaran dalam melatih dan menyampaikn materi kepada siswa.


Kemudian menghindari latihan yang tidak prosedural, tidak sesuai ketentuan.


Warga PSHT sebagai pelatih yang lebih memaknai ajaran, diharapkan mampu melatih siswa dan membina siswa sesuai ajaran.


Menurutnya, ke depan warga PSHT menjadi pribadi yang arif, bijaksana, matang, penuh kedewasaan, tepat dalam mengambil keputusan-keputusan, menjadi "Jago" yang baik dan membanggakan di masyarakat.


Kebijakan ini dilakukan untuk perbaikan-perbaikan internalnya, mulai dari akhlak, adab dan sopan santun warga PSHT yang sesuai ajaran dan filosofi yang terkandung dalam jurus-jurus di PSHT yang merupakan marwah kehidupan.


Sementara, Pengurus Pusat PSHT, Toto Sri Harjanto menandaskan, melalui TOT ini ia berharap nantinya ada standarisasi dalam pelatihan pada siswanya mulai dari sabuk polos, jambon, hijau hingga putih kecil dan menjadi warga PSHT.


Sehingga nantinya menghasilkan senam dan jurus yang sama di seluruh Indonesia maupun luar negeri.


Sebab target TOT pencak silat ajaran ini adalah menyeragamkan materi ajaran dengan memperbaiki metode pelatihan.


Dengan sasaran agar para pelatih mulai dari tingkat rayon hingga tingkat pusat seragam dalam gerakan senam dan jurusnya.


"TOT merupakan program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas para pelatih dalam menyampaikan ajaran, teknik dan nilai-nilai luhur PSHT. Sehingga diharapkan dapat mencetak pelatih yang memiliki kemampuan teknis, kedisiplinan, serta pemahaman yang mendalam terhadap PSHT," kata Sri.

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan