Santai Ala Juara: Lucas di Grassi dan Momen Tenang di Tengah Jakarta E-Prix
Di sela jadwal padat balapan, ia meluangkan waktu ke gerai Havaianas di Jakarta untuk menikmati momen santai
Penulis:
Abdul Majid
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Santai Ala Juara: Lucas di Grassi dan Momen Tenang di Tengah Jakarta E-Prix
Abdul Majid/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di balik gegap gempita Formula E Jakarta 2025 pada Sabtu kemarin, pembalap legendaris asal Brasil, Lucas di Grassi, mengajak publik untuk melakukan hal tak biasa dalam dunia balap: berhenti sejenak.
Dalam kampanye global Break The Rush, di Grassi berkolaborasi dengan sesama ikon Brasil, Havaianas, menyuarakan pentingnya keseimbangan antara performa tinggi dan ketenangan mental. Pesan ini hadir tepat di tengah atmosfer Jakarta E-Prix yang dipenuhi kecepatan, strategi, dan tekanan kompetitif.
Sebagai juara dunia Formula E sekaligus duta United Nations Environment Programme, di Grassi bukan hanya dikenal karena konsistensinya di lintasan, tapi juga kesadarannya terhadap pentingnya jeda sebagai bagian dari pola hidup atlet profesional.
Di sela jadwal padat balapan, ia meluangkan waktu ke gerai Havaianas di Jakarta untuk menikmati momen santai, jauh dari tekanan pit stop dan strategi race engineer.

“Di lintasan, saya dituntut menjadi yang tercepat. Tapi justru karena itu saya sadar, jeda yang berkualitas sangat penting untuk menjaga fokus dan performa saya tetap maksimal,” ujar Lucas di Grassi.
“Dalam olahraga, terutama motorsport, keseimbangan antara fisik dan mental adalah kunci,” sambungnya.
Kolaborasi ini menghadirkan ironi yang inspiratif: logo Havaianas yang identik dengan kesetiaan kini terpampang di body mobil balap Formula E—ikon kecepatan dunia.
Sebuah simbol visual akan pentingnya kontras dalam kehidupan atlet: antara adrenalin dan istirahat, antara podium dan keseharian.
Menurut Lee Walker, VP Footwear & Active Kanmo Group, momen ini menjadi titik temu dua budaya Brasil: gairah untuk hidup maksimal dan kebebasan untuk melambat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa bahkan dalam dunia olahraga berkecepatan tinggi, seperti Formula E, ada ruang untuk istirahat dan refleksi. Break The Rush bukan sekadar slogan, tapi filosofi yang bisa memperkuat mental dan menjaga keberlanjutan performa,” ujarnya.
Ajakan ini menjadi relevan, bukan hanya bagi pecinta balap, tapi juga siapa pun yang hidup dalam ritme cepat. Di dunia olahraga, sebagaimana di kehidupan sehari-hari, pitstop bukan tanda berhenti melainkan strategi penting untuk kembali melaju lebih cepat.
Update Transfer Pembalap MotoGP: Honda Bajak Pecco Bagnaia dari Sisi Marc Marquez, Martin Dilepeh |
![]() |
---|
Perang Internal Ducati di Transfer Pembalap MotoGP: Tandem Marc Marquez Mengarah ke Garasi Gresini |
![]() |
---|
Hasil Red Bull Rookies Cup seri Austria: Kena Tikung di Lap Terakhir, Veda Jadi Runner-up di Race 1 |
![]() |
---|
Boanerges Ratag Catat Sejarah: Juara Dunia Aquabike Pertama dari Indonesia |
![]() |
---|
3 Pembalap MotoGP Dukung Man City Juara Liga Inggris, Jorge Martin Pilih Spurs, Arsenal Tanpa Suara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.