Sorotan Japan Open 2025: Debut Fajar/Fikri Temui Jalan Terjal, Ganda Nomor 1 Menanti setelah SabRez 

TRIBUNNEWS.COM - Sorotan Japan Open 2025 mengarah pada aksi Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri. Penampilan keduanya menjadi salah satu yang paling dinanti di turnamen BWF Super 750 itu.

Maklum, ajang Japan Open 2025 ini akan menjadi panggung debut bagi Fajar Alfian/Shohibul Fikri yang kini menjadi pasangan baru.

Meski sama-sama pemain depan, PBSI mencoba menyatukan Fajar dan Fikri -dua pemain dengan gaya playmaker, untuk mengisi kekosongan di sektor ganda putra. 

Ini membuat mereka harus cepat menyesuaikan diri, terutama dalam mengatur pola permainan dan menentukan siapa yang akan dominan di sektor belakang.

Namun, perjuangan Fajar/Fikri di Japan Open 2025 yang digelar 15-20 Juli pekan depan itu dipastikan tak akan mudah.

Sederet lawan tangguh telah menanti Fajar/Fikri, bahkan itu langsung terjadi di babak pertama.

Di babak 32 besar, Fajar/Fikri akan menjalani debut mereka dengan langsung menghadapi rekan senegara sekaligus unggulan ke-7, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.

Baca juga: Japan Open 2025 Ramai Perang Saudara dari Utusan Indonesia, China, hingga Malaysia

SabRez, yang merupakan akronim pasangan Sabar/Reza, saat ini tengah berada dalam performa apik setelah menjadi runner-up Indonesia Open 2025.

Dan yang perlu diingat, saat ini keduanya ditangani langsung oleh legenda ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan.

Jika berhasil melewati laga berat di babak pertama, jalan Fajar/Fikri tak lantas menjadi mudah. 

Di babak 16 besar (R16), mereka berpotensi bertemu pasangan Denmark Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard, yang dikenal solid dan ulet.

Lalu jika terus melaju hingga ke perempat final, tantangan lebih besar menanti. 

Ada kemungkinan mereka bersua pasangan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin atau Chiu Hsiang Chieh/Wang Chi-Lin.

Untuk diketahui, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin adalah juara bertahan Japan Open dan ganda putra top Malaysia saat ini. Mereka saat ini menduduki ranking satu dunia untuk ganda putra.

Kemenangan mereka tahun lalu di Tokyo menjadi tonggak penting dalam karier keduanya, membawa mereka meraih gelar Super 750 perdana dan mengakhiri penantian 22 tahun Malaysia di turnamen ini.