Minggu, 12 Oktober 2025

Formula 1

Red Bull Racing Resmi Pecat Christian Horner, Pengabdian 20 Tahun di Tim Banteng Terhenti

Christian Horner resmi dipecat sebagai CEO Red Bull Racing setelah mengabdi selama 20 tahun di tim Banteng tersebut.

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Dwi Setiawan
Instagram @christianhorner
SOSOK CHRISTIAN HORNER - Christian Horner saat mengawasi jalannya balapan bagi tim Formula 1, Red Bull Racing. Red Bull memutuskan memecat Horner pada Rabu (9/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar mengejutkan datang dari tim Formula 1 kenamaan, Red Bull Racing.

Red Bull resmi memecat sang CEO, Christian Horner pada hari ini, Rabu (9/7/2025).

Pemecatan tersebut membuat Horner menghentikan pengabdiannya selama 20 tahun di tim Banteng ini.

Ia ditunjuk sebagai CEO tim Red Bull sejak tahun 2005 silam.

Pengabdian panjangnya ini membuat Red Bull tetap memberikan penghormatan tertinggi kepadanya.

Pria asal Inggris itu dianggap memberikan sumbangan luar biasa pada kesuksesan Red Bull dalam beberapa tahun ke belakang.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Christian Horner untuk dedikasi luar biasanya selama 20 tahun terakhir," ucap Direktur Operasional Red Bull, Oliver Mintzlaff, dikutip dari The Sun.

"Dengan komitmen tak kenal lelah, pengalaman, keahlian, dan pemikiran inovatifnya, dia menjadi bagian penting Red Bull menjadi salah satu tim paling sukses dan menarik di Formula 1."

"Terima kasih untuk segalanya, Christian, dan Anda akan selamanya selalu menjadi bagian penting dari perjalanan tim kami," sambungnya.

SOSOK CHRISTIAN HORNER - Christian Horner saat mengawasi jalannya balapan bagi tim Formula 1, Red Bull Racing.
SOSOK CHRISTIAN HORNER - Christian Horner saat mengawasi jalannya balapan bagi tim Formula 1, Red Bull Racing. (Instagram @christianhorner)

Kubu Red Bull memang tak memberikan penjelasan lebih jauh terkait sebab pemecatan Horner ini.

Namun tak sedikit pihak yang mengaitkan pemecatan ini dengan skandal yang pernah menimpanya setahun lalu.

Pada medio 2024 lalu, Horner dituding melakukan pelecehan kepada pegawai wanita di Red Bull.

Pria asal Inggris ini diduga mengirimkan pesan singkat yang mengarah ke pelecehan dan permintaan gambar tak senonoh.

Namun, Horner selalu lolos dari dugaan tersebut.

Kasus dugaan pelecehan yang menjeratnya tak pernah sampai ke penyidikan lebih lanjut.

Bahkan pria berusia 51 tahun tersebut berani menantang balik para peragu dan penuduhnya.

Salah satu sosok yang mendapatkan sorotan besar dari Horner adalah Zak Brown, rekan sejawatnya di tim McLaren.

"Zak adalah seorang pecundang. Saya akan mudah melalui tahapan ini," kata Horner kala itu.

"Anda jadi tahu siapa yang sebenarnya teman Anda, bukan begitu?" paparnya.

Terlepas dari itu, Red Bull terus melaju.

Mereka tak perlu waktu lama menentukan suksesor Horner.

Baca juga: Insiden Rem Mendadak Oscar Piastri di F1GP Silverstone, Schumacher Sampai Tak Habis Pikir

Red Bull menunjuk Laurent Mekies sebagai penerus posisi Horner di kursi CEO.

Sepanjang kariernya di Red Bull, Horner mempersembahkan banyak piala.

Ia memberikan 8 gelar juara pembalap kepada Red Bull.

Dirinya juga memastikan Red Bull menjadi juara konstruktor sebanyak 6 kali.

Ia juga menjadi saksi era emas Red Bull bersama Sebastian Vettel dan Max Verstappen.

(Tribunnews.com/Guruh)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved