Voli
Kontroversi Membayangi Leg 2 Voli SEA V League 2025, Eks Pemain Proliga 2019 Kena Hujat di IG
Kontroversi Leg 1 bayangi pelaksanaan Leg 2 voli SEA V League 2025, yang juga berimbas eks pemain Proliga 2019 dari Thailand kena hujat di instagram.
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Leg 2 voli SEA V League 2025 putri yang akan tersaji di Vietnam pada 8-10 Agustus, mendadak dibayangi sebuah kontroversi.
Pervolian Thailand dan Vietnam jelang Leg 2 SEA V League 2025, mendadak panas karena sebuah insiden yang terjadi pada Leg 1 di Nakhon Ratchasima.
Tepatnya saat timnas voli putri Thailand menghadapi Vietnam, Minggu (3/8/2025) di mana laga berkesudahan 3-2 untuk kemenangan Pimpichaya Kokram dkk.
Pada set kedua, set serangan dilepaskan para pemain Vietnam. Bola coba diselamatkan oleh Pimpichaya Kokram yang berbuah reset serangan dan menghasilkan poin bagi Thailand.
Kubu Vietnam memprotes karena dig yang dilakukan Pimpichaya Kokram di-call wasit belum menyentuh lantai. Padahal dalam tayangan ulang, bola menunjukkan kondisi sebaliknya
Challenge diambil. Dalam laporan TheThao247, bola sudah menyentuh lantai.
Bola yang kembali terangkat bukan karena hasil dig dari Pimpichaya Kokram, yang pada Proliga 2019 memperkuat Bandung BJB Tandamata, melainkan hasil pantulan menyentuh lapangan permainan Thailand.
Di sinilah letak kontroversi dimulai. Hasil challenge menunjukkan bola memang sudah menyentuh lantai. Akan tetapi wasit utama pertandingan mengambil keputusan bahwa poin itu diberikan kepada Thailand.
Keputusan itu berujung kepada kerugian bagi Tran Thi Thanh Thuy dkk. karena Thailand akhirnya mengambil set kedua dengan kemenangan 25–19, setelah pada gim pembuka takluk 23-25.
Thailand kemudian mengambil set ketiga di angka 21-25 sebelum akhirnya Vietnam memaksakan laga berlanjut ke set keempat setelah menutup gim ketiga di angka 25-17.
Pada set penentu, timnas voli putri Thailand menunjukkan mentalitasnya dengan mengakhiri laga lewat kedudukan 15-11.
Insiden ini awalnya menjadi bahasan panas di kalangan volimania Vietnam, yang berujung penyerangan di media sosial ditujukan kepada Pimpichaya Kokram.
Baca juga: Vietnam Tukar Libero dengan Hitter demi Tebus Kekalahan dari Thailand di SEA V League Leg 2
Dalam laporan media Filipina, Volleytrails, hujatan datang dari suporter Vietnam yang menghiasi kolom komentar di unggahan Instagram Pimpichaya Kokram.
Satu di antaranya menuliskan komentar "bermain kotor", yang kemudian memicu reaksi dari sang outside hitter timnas voli putri Thailand tersebut.
Kokram yang pada Proliga 2019 menjadi bagian dari Bandung BJB Tandamata membalas dengan komentar: "saya seorang wanita", seperti yang dituliskan Volleytrails.
Hal ini kemudian memantik reaksi volimania Thailand berbondong-bondong ikut meramaikan kolom komentar IG Pimpichaya Kokram untuk menyerang volimania Vietnam.
Kondisi tersebut memicu sang atlet memutuskan menutup kolom komentar media sosial Instagramnya, Selasa (5/8).
Situasi memanas ini menjadikan Leg 2 SEA V League 2025 diprediksi akan memanas, yang diawali dari keputusan kontroversi sang wasit utama.
Apalagi Leg 2 turnamen bola voli Asia Tenggara ini akan berlangsung di Vietnam.
Pertemuan Vietnam melawan Thailand akan berlangsung di Ninh Binh, Minggu (10/8). melihat kondisi yang berkembang, tidak menutup peluang tekanan intens akan datang dari publik tuan rumah, khususnya tertuju ke Pimpichaya Kokram.
Terlepas dari itu, Vietnam memang membidik runtuhnya dominasi Thailand di SEA V League. Sejak digelar kali pertama tahun 2019, kala itu masih bernama ASEAN Grand Prix, Thailand selalu menjadi juara.
Kontroversi keputusan wasit merugikan Vietnam, yang pada pertemuan Leg 1 sudah dalam kondisi di atas angin untuk kali pertama menghentikan tren juara SEA V League dari Thailand.
Kini, asa itu terbuka lebar di Leg 2, kendati harus dibayangi kontroversi dan kericuhan yang terjadi di antara volimania kedua belah negara.
(Tribunnews.com/Giri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.