Update Cedera Junaida Santi dan Kadek Diva, MVP Proliga Alami Robek Meniskus

TRIBUNNEWS.COM - Dua hitter andalan Timnas voli putri U21 Indonesia, yakni Junaida Santi dan Kadek Diva Yanti Putri Ardiantana, mengalami cedera saat membela skuad Merah Putih di Piala Dunia Voli U21 2025 Putri.

Santi mengalami sedikit masalah pada lututnya ketika membela Timnas voli putri U21 Indonesia di laga terakhir fase penyisihan Pool A melawan Argentina.

Sementara Kadek Diva mengalami cedera pergelangan kaki saat melawan Puerto Riko.

Kadek Diva kemudian absen di laga sisa Pool A melawan Serbia dan Argentina, serta belum bisa dimainkan saat Timnas voli putri U21 Indonesia melakoni 16 besar melawan Italia.

Sedangkan Santi absen di babak 16 besar melawan Italia.

Tanpa Santi dan Kadek Devi yang merupakan hitter andalan, Timnas voli putri U21 Indonesia gagal melaju ke delapan besar Piala Dunia Voli U21 2025.

Baca juga: Kalah dari Italia 3-1, Timnas Voli Indonesia Gagal Lolos 8 Besar Piala Dunia Voli U21 2025 Putri

Timnas voli putri U21 Indonesia kalah dari Italia, Rabu (14/8/2025).

Bertempat di Jawa Pos Arena, Surabaya, Jawa Timur, pertandingan berakhir dengan skor 3-1 (25–12, 25–19, 21–25, 25–13) untuk kemenangan Italia.

Pelatih Timnas voli putri U21 Indonesia, Marcos Sugiyama, lantas mengungkap update cedera yang dialami Santi dan Kadek Diva.

Sugiyama mengatakan jika Santi mengalami robek di bagian meniskus.

Meniskus adalah tulang rawan kecil berbentuk huruf C yang berfungsi sebagai bantalan pada sendi lutut.

Jika mengalami robek, maka akan sangat mengganggu pergerakan.

Baca juga: Imbas Skandal di Piala Dunia Voli U21, Vietnam Terancam Denda Rp600 M & Dibekukan Maksimal 2 Tahun

Hal itulah yang membuat Sugiyama tidak menurunkan MVP Proliga 2025 itu di laga penting melawan Italia.

Jika Santi tetap diturunkan, maka kemungkinan buruk akan membayangi pevoli kelahiran 2007 itu.

Bahkan, Santi bisa mengalami cedera lebih serius yang membuatnya absen satu tahun.

"Kondisinya tidak bagus, ada robek di bagian meniskus," kata Sugiyama, dikutip dari BolaSport.

"Jadi kemarin dia memulai pertandingan dengan rubber band (plester kinesio untuk otot dan sendi, red)."

"Sekarang sulit untuk berjalan baginya. Saya memberitahunya bahwa dia tidak bermain tetapi dia harus tetap tenang.

"Jika saya menurunkannya, dia bisa mengalami cedera lain dan harus berhenti bermain selama setahun."

"Jadi jangan mengorbankan semuanya untuk siapapun. Dia pemain yang luar biasa bagi kita. Tapi hari ini biarkan pemain lainnya bersinar.

"Jadi dia adalah inspirasi bagi kita semua," tambah Sugiyama.

Senada dengan Santi, kondisi Kadek juga diketahui masih belum membaik.

"Kadek masalahnya sama. Ini tidak mudah karena dia adalah seorang pejuang. Semua pemain di tim ini pejuang."

"Dia ingin bermain tetapi sekarang waktunya memberi tempat bagi pemain lain. Sekarang bukan waktunya Kadek. Mungkin di masa mendatang, siapa yang tahu," ujar Sugiyama.

Dengan absennya Santi dan Kadek Devi, Sugiyama kemudian mengandalkan Pascalina Mahuze, Azzahra Dwi Febyane alias Gendis, dan Chelsa Berliana Nurtomo di lini serang.

Ketiga pemain tersebut diturunkan di laga Italia, hasilnya pun cukup bagus.

Mahuze mencetak 15 poin, Gendis membukukan 10 poin, disusul Chelsa dengan 9 poin.

Buktinya Timnas voli putri U21 Indonesia berhasil memberi perlawanan Italia hingga mampu meraih kemenangan di set ketiga.

Hanya saja memang, Italia lebih solid di semua lini hingga akhirnya menutup laga dengan kemenangan.

Meski gagal ke delapan besar Piala Dunia Voli Putri U21 2025, perjuangan Gendis dkk belum berakhir.

Skuad asuhan Sugiyama akan melakoni babak pemeringkatan 9-16 melawan Thailand, Sabtu (15/8/2025) pukul 20.00 WIB.

(Tribunnews.com/Isnaini) (BolaSport/Ardhianto Wahyu)