Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis
Sorotan Hasil Kejuaraan Dunia BWF 2025: Juara Dunia 2021 Keluhkan soal Wasit, Jojo juga Jadi Korban
Dua laga di 8 besar Kejuaraan Dunia BWF sektor tunggal putra diwarnai dengan kontroversi soal keputusan umpire atau wasit pemimpin pertandingan.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Aksi wasit BWF dalam memimpin laga 8 besar Kejuaraan Dunia 2025 pada Jumat (29/8/2025) menuai sorotan.
Dua laga di sektor tunggal putra diwarnai dengan kontroversi soal keputusan umpire atau wasit pemimpin pertandingan.
Dua laga yang dimaksud yakni duel antara Loh Kean Yew vs Victor Lai dan juga yang dimainkan antara Jonatan Christie vs Kunlavut Vitidsarn.
Insiden pertama terjadi pada laga pembuka babak 8 besar antara Loh Kean Yew vs Victor Lai yang diwarnai dengan hasil kejutan Kejuaraan Dunia BWF.
Loh Kean Yew yang berstatus juara dunia 2021 itu dikejutkan dengan penampilan tunggal putra ranking 50 dunia asal Kanada.
Victor Lai mampu membungkam Loh lewat permainan straight gim langsung dengan skor 22-20, 21-18 dalam 47 menit.
Setelah laga selesai, Loh Kean Yew menyoroti keputusan wasit dalam memimpin laga yang membuatnya merasa dirugikan.
Tunggal putra asal Singapura ini memang mengaku lawannya tampil lebih baik.
Meski begitu, Loh tampaknya masih belum puas dengan keputusan wasit, terutama pada insiden yang terjadi di gim kedua.
Setelah pertandingan, Loh Kean Yew mengunggah video pendek pertandingannya dengan Lai.
Baca juga: Kejutan Hasil Kejuaraan Dunia BWF 2025: Tunggal Putra Kanada Ranking 50 Ukir Sejarah Raih Medali
Melalui InstaStorynya, Loh menuding wasit BWF bersikap tidak adil.
Video itu menyoroti ketika Victor Lai memukul shuttlecock di depan net dan terjatuh.
Posisi tubuh Lai ketika jatuh itu masuk ke area permainan Loh Kean Yew sebelum shuttlecock jatuh ke lapangan. Inilah yang jadi perhatiannya.
Pukulan di depan net yang dilancarkan Lai memang masuk ke lapangan dan wasit menyatakan poin untuk Victor Lai.
Loh menilai poin seharusnya diberikan untuknya. Hal itu karena posisi Lai terjatuh telah menyebrang ke area permainannya dan cock masih berada di atas.
Loh Kean Yew turut membagikan tangkapan layar berisi aturan resmi BWF yang mengatur kondisi fault.
Di situ dinyatakan dalam poin 13.4.3: pemain yang memasuki area lawan dari bawah net hingga mengganggu lawan maka dianggap fault.
Bagi Loh Kean Yew, meskipun akhirnya kalah namun ia merasa perlu menyampaikan ini secara terbuka agar kejadian serupa tak terjadi lagi di masa mendatang.
"Saya jarang mengunggah hal-hal seperti ini karena keputusan wasit BWF bersifat mutlak. Benar atau salah, dengan atau tanpa tayangan ulang, mereka tidak akan mengubahnya," tulis Lai.
"Tapi dia (Lai) berbaring di lapangan saya??? Menang dan kalah adalah bagian dari permainan. Kalah tetaplah kalah. Dia memang bermain bagus hari ini dan penampilannya layak mendapat pengakuan."
"Tetapi, ini bukan hanya tentang menang atau kalah. Terkadang juga tentang menjunjung tinggi prinsip sportivitas dan penilaian yang adil," terangnya.
Baca juga: Update Kejuaraan Dunia BWF 2025: Telat Panas di Gim 3, Harga Mahal Kegagalan Jojo ke Semifinal

Adapun laga yang melibatkan Jonatan Christie, terjadi pada gim penentuan saat andalan Indonesia itu butuh poin.
Saat insiden terjadi, Jonatan tertinggal cukup jauh dari Kunlavut dalam posisi skor 12-5 setelah bermain 14-21, 21-18 di dua set awal.
Saat itu, kedua pemain beradu pukulan di depan net. Jonatan mampu mengembalikan netting tipis dari Kunlavut dengan baik.
Shuttlecock bergulir tipis di depan net dan jatuh di atas garis lapangan.
Namun wasit menyatakan out. Jonatan lantas meminta review challenge kepada wasit.
Kejadian mengejutkan terjadi. Instant review mendadak eror sehingga tidak menunjukkan hasil.
Wasit sempat terlihat menelpon di dalam lapangan tetapi keputusan wasit menyatakan tetap out padahal dalam tayangan ulang jelas masuk.
Challenge Jonatan gagal dan akhirnya skor poin untuk Kunlavut yang membuat ia unggul jauh menjadi 13-5.
Jojo terlihat tak puas dengan hal itu. Setelah insiden permainannya menjadi kacau.
Banyak kesalahan yang terus dilakukan dan akhirnya membuat Kunlavut menang 8-21 di gim ketiga.
Dua insiden yang terjadi menunjukkan betapa cukup berpengaruhnya keputusan wasit di laga yang berjalan intens.
Saat pemain membutuhkan poin, keputusan wasit yang salah bisa mengganggu psikis pemain dan berpengaruh pada permainan selanjutnya.
(Tribunnews.com/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.