Selasa, 14 Oktober 2025

Bangkit dari Pensiun, Pegulat 36 Tahun Asal Jawa Timur Raih Emas PON Bela Diri Kudus 2025

Pegulat asal Jawa Timur, Hasan Sidik (36), sukses merebut medali emas kelas 60 kilogram gaya Greco Roman, dalam PON Bela Diri 2025.

Tribunnews.com/ Alfarizy
PON BELA DIRI - Pegulat asal Jawa Timur, Ramadhani Noverico (22) (kiri) kelas 67 kg Greco Roman dan Hasan Sidik (36) (kanan) kelas 60 kg Greco Roman, menyampaikan keterangan usai meraih medali emas dalam PON Bela Diri 2025, Senin (13/10/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Raih emas setelah tumbangkan pegulat dari Jakarta
  • Hasan Sidik lakukan persiapan kurang dari satu bulan
  • Raih kemenangan setelah 30 menit pelajari lawan


TRIBUNNEWS.COM, KUDUS – Pegulat asal Jawa Timur, Hasan Sidik (36), sukses merebut medali emas kelas 60 kilogram gaya Greco Roman, dalam PON Bela Diri 2025.

Hasan Sidik meraih medali emas setelah menumbangkan wakil DKI Jakarta, Haykal Fadillah, pada laga final di Djarum Arena, Kudus, Jawa Tengah, Senin (13/10/2025).

Kemenangan tersebut menjadi istimewa Buat Hasan, karena sejatinya dirinya sudah menyatakan pensiun dari dunia gulat setelah tampil di PON Aceh tahun lalu. 

Namun, Panggilan mendadak dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur membuatnya kembali naik ke matras.

"Saya akui untuk persiapan PON Bela Diri ini memang agak kurang, karena informasinya kurang lebih hanya satu bulan. Pas diberitahu ikut, alhamdulillah masih bisa diusahakan dan mendapatkan medali emas,” ujar Hasan setelah pertandingan.

Baca juga: Jawa Tengah Raih Emas Perdana di PON Bela Diri 2025, Duet Lie Grace–Cynthia Ungkap Kunci Kemenangan

Dalam duel final, Hasan tampil tenang dan penuh pengalaman. 

Sekurangnya 30 menit dia mempelajari karakter bermain lawan.

"Lawan tidak bisa dilihat dari penampilan. Tadi di final lawan DKI, alhamdulillah saya sudah tahu cara bermain dia," ujarnya.

Baca juga: Jawa Tengah Raih Emas Perdana di PON Bela Diri 2025, Duet Lie Grace–Cynthia Ungkap Kunci Kemenangan

Hasan menyebut pengalaman di PON sebelumnya menjadi bekal penting, meski sempat gagal meraih medali di Aceh.

"Saya di PON Aceh kemarin non-medali, mungkin karena sudah kehendak Tuhan. Setelah itu saya sudah free, sudah menyatakan pensiun. Terus satu bulan lalu disuruh ikut lagi," kata Hasan

"Ya sudah, saya ikut terjun lagi, dan alhamdulillah-nya banyak peserta baru. Mungkin itu memang sudah jalan saya," ujarnya lalu tersenyum.

Soal masa depan, Hasan belum memastikan apakah dirinya akan benar-benar menutup kariernya setelah meraih medali emas di Kudus.

Masih banyak kejuaraan yang menunggu di masa mendatang.

Pegulat senior ini tak menampik alasan utama keinginannya pensiun adalah faktor usia dan fisik.

"Saya sudah 36 tahun, saya sudah capek dan ingin berhenti saja. Eh, ternyata masih diberi kesempatan,"  ujarnya.

Kemenangan Hasan sekaligus menandai keberhasilan kontingen Jawa Timur menambah pundi-pundi emas di ajang PON Bela Diri Kudus 2025, yang diikuti 2.416 atlet dari 37 KONI provinsi.

Event dua tahunan hasil kolaborasi KONI Pusat dan Djarum Foundation ini mempertemukan para atlet terbaik dari sepuluh cabang olahraga bela diri, termasuk gulat, judo, karate, taekwondo, wushu, dan silat.

Terpisah, Sekjen Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI), Gusti Randa, menaruh harapan besar terhadap PON Bela Diri 2025 yang digelar di Djarum Arena, Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah, pada 11–26 Oktober 2026.

Menurutnya, cabang olahraga gulat membutuhkan lebih banyak turnamen sekelas PON untuk menjaga ritme kompetisi dan regenerasi atlet. 

Hal ini karena tidak semua cabang bela diri memiliki kesempatan rutin menggelar kejuaraan nasional.

"Dengan adanya PON Bela Diri ini, meski baru pertama kali digelar, ajang ini sangat membantu dalam konteks pembibitan atlet," ujar Gusti Randa.

Gulat telah memainkan pertandingannya per hari ini. Sebanyak 29 provinsi dan 202 atlet bertarung memperebutkan medali di kategori Greco Roman dan gaya bebas putra-putri.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved