Voli
4 Keanehan Penyebab Mati Otak Pevoli Iran Saber Kazemi: CCTV Rusak Dadakan, Isu Konspirasi Mencuat
Ada empat keanehan dari penyebab insiden yang berujung kematian otak pevoli Iran eks Bhayangkara Presisi, Saber Kazemi. Dugaan konspirasi mencuat.
Ringkasan Berita:
- 4 keanehan penyebab insiden mati otak pevoli Iran Saber Kazemi di Qatar
- CCTV rusak dadakan hingga tidak adanya kerusakan instalasi listrik yang dilaporkan menjadi penyebab kecelakaan Saber Kazemi menambah kuat isu konspirasi
- Saber Kazemi pernah bermain di Indonesia bersama Jakarta Bhayangkara Presisi pada Proliga 2025
TRIBUNNEWS.COM - Isu konspirasi menyoal penyebab kecelakaan tragis pevoli Iran Saber Kazemi berujung kematian otak, mendadak muncul ke permukaan.
Setidaknya ada empat kejanggalan yang disampaikan oleh sesama pevoli yang bermain di Liga Voli Qatar, Vitaliy Papazov.
Vitaliy Papazov merupakan opposite asal Rusia yang juga bermain untuk tim voli Qatar, Al Ahli. Sedangkan Saber Kazemi diikat kontrak semusim oleh Al Rayyan.
Sebagai pengingat, Saber Kazemi tidak asing di telinga volimania Tanah Air, Selain dia sempat menjadi andalan timnas voli putra Iran di ajang bergengsi seperti Volleyball Nations League atau VNL, pevoli kelahiran 24 Desember 1998 ini pernah bermain di Indonesia.
Tepatnya pada Proliga 2025, Saber Kazemi menjadi bagian dari Jakarta Bhayangkara Presisi. Meski tidak bertahan hingga akhir musim, namun Kazemi masuk dalam bagian prestasi Bhayangkara Presisi saat menjuarai Proliga 2025.
Federasi Bola Voli Iran (IRIVF) mengonfirmasi pemain tim nasionalnya Saber Kazemi mengalami mati otak pascakolaps di Qatar pada pertengahan Oktober 2025.
"Tim medis mengonfirmasi adanya kematian otak. Namun, perangkat medis terus terhubung dan Saber masih hidup," tulis IRIVF, dikutip dari akun media sosial resminya @irivf, Kamis (29/10).
Pihak IRIVF menyatakan, tim dokter Iran sudah melakukan segala cara untuk memulihkan kondisi otak Kazemi tetapi semua upaya gagal.
Sebelum dirawat di Iran, Kazemi sudah mendapat penanganan di Doha, Qatar, di bawah pengawasan profesor saraf dan otak terkemuka.
Akan tetapi isu baru muncul ketika Vitaliy Papazov, dilansir Vserver, menyebut ada sejumlah kejanggalan atas insiden yang menimpa Saber Kazemi, meliputi:
1. CCTV Rusak Dadakan
Dalam pernyataan Vitaliy Papazov, opposite asal Rusia ini merasa aneh dan janggal bahwa CCTV di area hotel tempat Saber Kazemi dan timnya menginap, mengalami kerusakan dadakan.
Padahal CCTV bisa menjadi sarana untuk menjelaskan sebenarnya insiden apa yang menimpa Saber Kazemi di kolam renang hotel tempatnya menginap.
"Pihak hotel mungkin menyembunyikan sesuatu karena CCTV mendadak mengalami kerusakan," jelasnya.
Baca juga: Kabar Duka Dunia Voli: Mantan Pemain Bhayangkara Presisi Asal Iran Saber Kazemi Meninggal Dunia
2. Tidak Ada Kerusakan Aliran Listrik
Pevoli kelahiran 6 April 1992 ini juga merasa janggal bahwa laporan pertama yang didapat, menyebutkan Saber Kazemi mengalami insiden tragis di kolam renang karena adanya sengatan listrik.
Setelah dilakukan investigasi, tidak ada kerusakan listrik yang memicu pevoli asal Iran tersebut kesetrum.
"Ceritanya sangat aneh, banyak hal yang tidak diketahui. Pernyataan resmi menyebutkan ada sengatan listrik di kolam renang, tetapi pemeriksaan yang dilakukan di kolam renang tidak menemukan masalah," tegas pevoli yang saat ini bermain untuk tim asal Qatar, Al Ahli.
3. Isu Janggal Terbentur di Kolam
Selain isu terkena sengatan listrik di kolam, insiden yang berujung kematian otak Saber Kazemi, juga dibumbui penyebab lain.
Disampaikan Vitaliy Papazov, Saber Kazemi sempat terjatuh di area kolam dan terbentur.
Baginya penyebab itu janggal karena Saber Kazemi kala itu bersama rekan-rekannya.
"Lalu beredar rumor bahwa kepalanya terbentur di kolam renang dan 20 menit setelah insiden baru mendapatkan pertolongan."
"Faktanya, dia (Kazemi-red) tidak sendirian karena bersama rekan-rekannya. Lalu, mengapa tidak ada yang mencoba menolongnya selama 20 menit hingga tim penyelamat tiba? Sungguh tidak masuk akal."
4. Birokrasi yang Dipersulit
Kejanggalan terakhir dalam pandangan pevoli berusia 33 tahun ini ialah birokrasi yang berbelit-belit untuk memulangkan Saber Kazemi ke Iran.
"Kami tidak jelas bagaimana insiden itu terjadi, yang pasti kepulangannya dipersulit secara birokrasi dan faktor keuangan yang harus dibayarkan."
"Terlepas dari itu, satu hal yang jelas: dengan penuh kesedihan saya melaporkan bahwa sebuah tragedi mengerikan telah terjadi," pungkas Papazov.
(Tribunnews.com/Giri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.