Rabu, 12 November 2025

Voli

SEA Games 2025 - Insiden Eks Gresik Petrokimia Memperuncing Konflik Volimania Thailand & Vietnam

Konflik suporter voli Vietnam dan Thailand memanas jelang SEA Games 2025 akibat insiden eks Petrokimia Tran Thi Thanh Thuy dengan Hattaya Bamrungsuk.

Penulis: Drajat Sugiri
AAMIR QURESHI / AFP
KISRUH VOLIMANIA THAILAND-VIETNAM - Pemain Vietnam Tran Thi Thanh Thuy (Tengah) memukul bola voli saat rekan setimnya Duong Thi Hen (Kiri) dan Nguyen Thi Kim Lien (Kanan) menyaksikan pertandingan bola voli semifinal putri antara Indonesia dan Vietnam di Asian Games 2018 di Jakarta pada 31 Agustus 2018. Insiden tabrakan 4T dengan Hattaya picu emosi suporter Thailand dan Vietnam jelang SEA Games 2025. (Foto Arsip, Agustus 2018). 

Sebaliknya, Hattaya mengalami cedera pergelangan kaki, yang membuatnya tidak bisa meneruskan laga.

Insiden ini dianggap wajar karena tidak ada faktor kesengajaan. Akan tetapi sikap Tran Thi Thanh Thuy, yang pada Proliga 2025 menjadi bagian dari Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, disorot.

Menukil dari sumber yang sama, volimania Thailand tidak terima dengan sikap Thanh Thuy yang tidak menunjukkan sportivitas berupa permintaan maaf.

Keluhan itu terjadi di media sosial, yang juga memantik reaksi keras dari volimania Vietnam, di mana insiden itu merupakan ketidaksengajaan.

Suporter voli Vietnam menyanggah bahwa 4T sudah melambaikan tangan kepada Hattaya sebagai bentuk permintaan maaf.

Insiden ini kembali memicu konflik suporter voli dua negara tersebut menjelang SEA Games 2025.

Thailand Dirugikan

Sementara menukil dari media Thailand, Thairath, timnas voli putri Negeri Gajah Putih dirugikan oleh cedera pergelangan kaki dari Hattaya Bamrungsuk.

Sebab, Hattaya menjadi bagian dari skuad yang dipersiapkan pelatih Kiattipong Radchatagriengkai untuk berjuang di SEA Games 2025.

Sebagai favorit meraih medali emas dan tuan rumah, Thailand jelas membidik gelar juara untuk sektor voli indoor putri pada SEA Games edisi ke-33 ini.

Guna bisa menjamin target tersebut terealisasi, Timnas voli putri Thailand akan memainkan skuad terbaik, di antaranya Guedpard Pornpun, Pimpichaya Kokram, Ajcharaporn Kongyot hingga Hattaya Bamrungsuk.

Thailand mengalami kerugian besar jika Hattaya absen. Sebab pevoli berusia 32 tahun ini menjadi andalan di sektor middle blocker.

Di sisi lain, Thailand juga sudah kehilangan outside hitter andalannya yang berstatus penggawa Red Sparks (Korea Selatan), Wipawee Srithong.

Pengganti Megawati untuk kuota pemain Asia dari Red Sparks itu mengalami cedera sejak musim lalu, yang membuatnya hingga detik ini masih absen.

(Tribunnews.com/Giri)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved