Australia Open 2025 Panggung Terakhir Menuju BWF World Tour Finals 2025, Sisa 3 Tiket Jadi Rebutan

Ringkasan Berita:

• Australia Open 2025 menjadi panggung terakhir dalam perebutan poin menuju BWF World Tour Finals 2025
• Tersisa tiga tiket yang akan diperebutkan untuk bisa tampil di BWF World Tour Finals 2025
• Dua wakil Indonesia turut berjuang merebut tiket terakhir BWF World Tour Finals 2025, yakni Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri dan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu
• Fajar/Fikri dan Jafar/Felisha harus juara Australia Open 2025 

TRIBUNNEWS.COM - Australia Open 2025 menjadi panggung terakhir dalam perebutan poin menuju BWF World Tour Finals 2025.

Australia Open 2025 merupakan turnamen badminton dalam kalender BWF World Tour Super 500 yang berlangsung 18-23 November di Quaycentre, Sydney, Australia.

Australia Open 2025 menawarkan poin cukup melimpah, yang nantinya bisa diakumulasikan dalam Race to Finals 2025 alias ranking kualifikasi menuju BWF World Tour Finals 2025.

Pemain yang sudah terhenti di babak 32 besar Australia Open 2025 hanya mendapat 2.220 poin.

Lalu untuk yang sudah kandas di babak 16 Australia Open 2025 memperoleh 3.600 poin.

Kemudian untuk perempat finalis mendapat 5.040 poin, disusul semifinalis 6.420 poin.

Sedangkan runner-up mendapat 7.800 poin, dan untuk juara berhak memperoleh 9.200 poin.

Baca juga: Perbedaan Nasib Ganda Putri Indonesia dan Taiwan di BWF World Tour Finals 2025

Adapun saat ini, hanya tersisa tiga tiket yang akan diperebutkan untuk bisa tampil di BWF World Tour Finals 2025.

Untuk sektor tunggal putri dan ganda putri sudah komplit, delapan tiket dari masing-masing sektornya telah terisi.

Karena memang, BWF World Tour Finals hanya diikuti oleh delapan peserta di setiap sektornya.

Yang tersisa adalah, satu tiket masing-masing dari tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran.

Ketiga sektor tersebut baru terisi tujuh, yang artinya tinggal mencari satu peserta lagi yang mana ditentukan dari hasil Australia Open 2025.

Untuk sektor tunggal putra, tiket terakhir lolos BWF World Tour Finals 2025 akan diperebutkan oleh Kodai Naraoka (Jepang), Lin Chun Yi (Taiwan), dan Loh Kean Yew (Singapura).

Baca juga: Update Ranking BWF 2025 Resmi: Kadek Dhinda dan Apriyani/Fadia Kompak Naik 10 Tangga

Kemudian untuk ganda putra, tiket terakhir lolos BWF World Tour Finals 2025 bakal diperebutkan Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh (Thailand), Chiu Hsiang Chieh/Wang Chi Lin (Taiwan), Lee Fang-Chih/Lee Fang-Jen (Taiwan), Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan (Taiwan), dan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri (Indonesia).

Lalu untuk ganda campuran, tiket terakhir lolos BWF World Tour Finals 2025 akan diperebutkan Ruttanapak Oupthong/Jhenicha Sudjaipraparat (Thailand) dan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (Indonesia).

Jalan berat harus ditempuh Fajar/Fikri dan Jafar/Felisha untuk bisa lolos BWF World Tour Finals 2025.

Fajar/Fikri dan Jafar/Felisha harus bisa menjadi juara Australia Open 2025.

Namun di sisi lain, Fajar/Fikri dan Jafar/Felisha juga harus melihat hasil dari para pesaingnya.

Meski berat, Fajar/Fikri dan Jafar/Felisha diharapkan bisa menambah wakil Indonesia di BWF World Tour Finals 2025.

Saat ini sudah ada tiga wakil Indonesia yang dipastikan lolos BWF World Tour Finals 2025, yakni Jonatan Christie (tunggal putra), Putri Kusuma Wardani (tunggal putri), dan Sabar Karyaman/Reza Pahlevi (ganda putra).

Adapun untuk jadwalnya, BWF World Tour Finals 2025 bakal berlangsung di Hangzhou, China, pada 17-21 Desember mendatang.

Berkaca dari penampilan ganda putri Indonesia yang kurang begitu baik sepanjang musim 2025 serta adanya bongkar pasang, hal itulah yang menjadi faktor absennya Apriyani/Fadia dkk di BWF World Tour Finals 2025.

Adapun untuk jadwalnya, BWF World Tour Finals 2025 bakal berlangsung di Hangzhou, China, pada 17-21 Desember mendatang.

Update Daftar Pemain Lolos BWF World Tour Finals 2025

Per Selasa (18/11/2025)

Tunggal Putra

- Shi Yuqi (China)
- Kunlavut Vitidsarn (Thailand)
- Chou Tien Chen (Taiwan)
- Li Shifeng (China)
- Anders Antonsen (Denmark)
- Jonatan Christie (Indonesia)

Tunggal Putri

- Akane Yamaguchi (Jepang)
- An Se-young (Korea Selatan)
- Wang Zhi Yi (China)
- Han Yue (China)
- Pornpawee Chocuwong (Thailand)
- Tomoka Miyazaki (Jepang)
- Putri Kusuma Wardani (Indonesia)
- Ratchanok Intanon (Thailand)

Ganda Putra

- Kim Won-ho/Seo Seung-jae (Korea Selatan)
- Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India)
- Liang Weikeng/Wang Chang (China)
- Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia)
- Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani (Indonesia)
- Man Wei Chong/Tee Kai Wun (Malaysia)

Ganda Putri

- Liu Shengshu/Tan Ning (China)
- Jia Yifan/Zhang Shuxian (China)
- Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia)
- Kim Hye-jeong/Kong Hee-yong (Korea Selatan)
- Yuki Fukushima/Mayu Matsumoto (Jepang)
- Baek Ha Na/Lee So Hee (Korea Selatan)
- Rin Iwanaga/Kie Nakanishi (Jepang)
- Hsieh Pei Shan/Hung En Tzu (Taiwan)

Ganda Campuran

- Chen Tang Jie/Toh Ee Wei (Malaysia)
- Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran (Thailand)
- Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (China)
- Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin (China)
- Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai (Malaysia)
- Thom Gicquel/Delphine Delrue (Prancis)
- Hiroki Midorikawa/Natsu Sait (Jepang)

(Tribunnews.com/Isnaini)