Turnamen Padel for Hope 2025: Aksi Lapangan yang Berbuah Rp 600 Juta untuk Rumah Singgah Anak

Padel for Hope 2025: Aksi Lapangan yang Berbuah Rp600 Juta untuk Rumah Singgah Anak
 

Alfarizy/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM - Ajang Padel for Hope 2025 kembali menegaskan posisi padel sebagai salah satu olahraga yang kian diminati di Indonesia. 

Turnamen yang digelar di Crown Padel Alam Sutera, Tangerang, Banten, pada pekan pertama November 2025 itu menjadi salah satu kompetisi padel terbesar tahun ini.

Turnamen padel ini menghadirkan lebih dari 200 pemain, 120 tim, dan disaksikan sekitar 300 penonton.

Baca juga: Resmi, Padel Masuk Daftar Cabor yang Dipertandingkan di Asian Games 2026 Jepang

Selain menyajikan persaingan kompetitif, Padel for Hope 2025 juga membawa misi sosial. Melalui penyelenggaraan turnamen, panitia berhasil mengumpulkan donasi lebih dari Rp600 juta untuk pembangunan rumah singgah terbesar Yayasan Ronald McDonald House Charities (RMHC) di Kemanggisan, Jakarta Barat.

Ketua Yayasan RMHC, Caroline Djajadiningrat, mengapresiasi dukungan komunitas olahraga padel yang tampil solid selama gelaran berlangsung. Ia menilai semangat kompetisi yang berpadu dengan solidaritas sosial menjadi identitas kuat turnamen ini.

Di sisi lain, McDonald’s Indonesia, sebagai sponsor utama, kembali mendukung turnamen lewat program sosial berkelanjutan, termasuk peluncuran McHappy Socks edisi khusus—yang seluruh hasil penjualannya akan disalurkan untuk pembangunan rumah singgah RMHC keempat.

Dukungan Bagi Pasien Kanker

Turnamen turut menghadirkan kisah inspiratif dari para peserta.

Harbie Kurnia, juara kategori Men Influencer Cup, menyebut Padel for Hope 2025 sebagai pengalaman sportif sekaligus emosional. 

Menurutnya, setiap pertandingan menjadi simbol dukungan bagi anak-anak yang tengah menjalani pengobatan.

Donasi yang terkumpul nantinya digunakan untuk pembangunan fasilitas empat lantai berkapasitas 66 kamar, yang menjadi tempat tinggal sementara keluarga pasien anak dari RSJPD Harapan Kita, RSAB Harapan Kita, dan RS Kanker Dharmais.

Kebutuhan rumah singgah dinilai mendesak, mengingat sekitar 80.000 bayi di Indonesia lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB) setiap tahun.

Melalui turnamen ini, RMHC kembali menegaskan komitmennya dalam memperluas akses layanan bagi keluarga pasien anak.

Tiga rumah singgah yang sudah beroperasi di Lebak Bulus, RSCM, dan Denpasar sejauh ini telah menyediakan lebih dari 45.000 malam menginap bagi 1.800 keluarga.

Caroline menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor—termasuk dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI)—akan diperluas untuk memastikan semakin banyak keluarga pasien yang terbantu.