PSSI versus LPI
Penggunaan Dana APBD untuk LSI harus Dievaluasi
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia(PSSI) diminta segera berbenah diri, sebab kritik sudah sangat luas terjadi
Editor:
Tjatur Wisanggeni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia(PSSI) diminta segera berbenah diri, sebab kritik sudah sangat luas terjadi. Pembenahan dapat dilakukan melalui diantaranya evaluasi terhadap dana APBD yang digunakan oleh klub peserta Liga Indonesia.
Ketergantungan klub-klub sepakbola di bawah naungan PSSI terhadap APBD dinilai sudah mencemaskan. Sebagian besar klub yang main di LSI didanai dari APBD.
"Tentu tak salah klub dapat dana dari APBD tapi kalau mayoritas dananya dari APBD dan karenanya sebagian besar dana pembinaan olah raga di daerah jadi masuk ke pembiyaan APBD jelas itu tidak sehat. Tidak sehat bagi pembinaan klub juga bagi pembinaan cabang-cabang olah raga lainnya," ujar Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (5/1/2011).
Selain itu lanjut Ray, adanya larangan bagi siapapun yang bermain di LPI (Liga Primer Indonesia) untuk membela timnas sangat diskriminatif. PSSI sebagai induk olahraga sepakbola Indonesia dianggap sangat aneh bukannya mempertegas keharusan dan kewajiban itu tapi malah melarang warga negara membela kehormatan bangsa dan negaranya.
"Saya pikir itu larangan yang sejatinya dihapus oleh PSSI," jelasnya.
Terakhir, Ray juga menyoroti tindakan kepolisian yang tampak tidak memberikan jaminan untuk setiap pertandingan LPI.
Sejatinya posisi polisi tidak menolak memberi jaminan.
"Tugas mereka adalah memberi kepastian adanya perlindungan keamanan dari setiap kegiatan warga negara," tandasnya. (*)