PSSI
Karyawan PSSI Khawatir Djohar Arifin akan Menyapu Bersih Mereka
Kabar soal bakal dipecatnya karyawan PSSI, menjadi momok bagi segenap karyawan PSSI jauh sebelum kongres pemilihan kemarin digelar.
Penulis:
Alie Usman
Editor:
Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senin Kemarin, hari pertama bagi Djohar Arifin-Farid Rahman menginjakkan kakinya di kantor PSSI, sebagai Ketua Umum, dan Wakil Ketua Umum PSSI untuk lima tahun kedepan. Sejumlah karangan bunga, belasan peliput berita, serta puluhan pendukungnya ikut serta mengantarkan pasangan tersebut.
Langkah Djohar Arifin memasuki kantor PSSI tak pernah lepas dari pengawalan. Baik dari petugas keamanan berseragam serba hitam, maupun para pendukungnya yang seolah tak mau jauh dari sisi sang Ketua Umum PSSI. Para pengantar itu kemudian bergantian menjabat erat tangan Djohar maupun Farid Rahman.
Di luar kantor PSSI, belasan mobil mewah diparkir. Senyum kemenangan terus mengembang tak henti dari bibir para pendukung Djohar. Gelak tawa pun terdengar hingga kantin yang letaknya tak jauh dari kantor PSSI.
Namun, keceriaan itu tidak nampak pada belasan raut wajah karyawan PSSI yang menyambut rombongan Djohar Arifin. Meski senyum mereka juga mengembang, namun ada kegelisahan di dada mereka dengan hadirnya rombongan tersebut.
Salah seorang karyawan, sebut saja Ilham, mengaku sempat khawatir dengan terpilihnya Djohar Arifin, yang tentu saja didukung K-78 yang sering menyuarakan perombakan besar-besaran PSSI. "Sebetulnya kami sempat khawatir. Apalagi sempat ada kabar kami semua akan dipecat," ujar bagian keamanan PSSI tersebut.
Kabar soal bakal dipecatnya karyawan PSSI sendiri, sebetulnya telah menjadi momok yang menakutkan bagi segenap karyawan PSSI jauh sebelum kongres pemilihan kemarin digelar. Para karyawan PSSI tersebut menganggap kehadiran Djohar Arifin tak lebih dari figur malaikat maut yang bakal menamatkan cerita mereka di PSSI.
"Kami mendengar mereka akan sapu bersih, mengganti PSSI seluruhnya. Mereka menganggap kami ini bagian dari orang lama," ujar Ilham yang mengaku tak bisa tidur sejak beberapa hari kemarin. Ilham mengatakan, sebetulnya, bagi para karyawan, siapapun yang terpilih, dari kubu manapun, mereka tak mau perduli.
"Kami hanya ingin bekerja, terus gajian, buat makan anak istri. Saya sendiri tak mau tahu lah siapa yang jadi. Sama saja bagi kami. Asalkan masih bisa kerja, masih bisa ngasih makan keluarga, itu cukup. Saya tidak mau memihak ikut sini apa ikut sana," ujar pria berkumis tersebut.