Divisi Utama ISL
Tanpa Tiga Pilar, Persebaya DU Yakin Menang
Persebaya DU terancam tanpa tiga pilar utamanya saat meladeni perlawanan Persitara Jakarta Utara
Laporan Wartawan Surya, Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Persebaya DU terancam tanpa tiga pilar utamanya saat meladeni perlawanan Persitara Jakarta Utara dalam laga lanjutan kompetisi Divisi Utama yang digelar di stadion Tambak Sari, Minggu (5/2/2012) sore.
Bek kanan, Jaenal Ichwan, gelandang bertahan Enjang Rohiman, serta gelandang serang, Basuki diragukan tampil di partai nanti. “Mereka ada sedikit masalah, semoga saja besok tetap bisa main,” cetus Subangkit, pelatih Persebaya DU, Minggu (5/2/2012).
Dari ketiga nama itu, dua pemain kemungkinan besar akan absen, yaitu Jaenal Ichwan dan Enjang. Cedera lutut Jaenal masih belum sembuh, begitu juga dengan Enjang yang hamstringnya kembali bermasalah.
Sedangkan Basuki, eks penyerang Gresik United ini menunggui istrinya melahirkan anak kedua. “Basuki menunggu istrinya melahirkan, pastinya dia ikut begadang. Kita lihat saja kondisinya besok, semoga saja dia tetap fit,” harap Subangkit.
Terancam tanpa tiga pilar, Subangkit mengaku tak khawatir. Pasalnya, Persebaya DU punya pemain-pemain bagus yang siap bersaing dan menggantikan pemain lain. “Mereka memang pemain starter, tapi pemain yang lain kualitasnya tidak kalah, tidak beda jauh. Jadi, saya masih yakin dengan kemampuan anak-anak,” lanjut Subangkit.
Sementara itu mengenai Persitara, Subangkit mengaku hanya mengetahui dua pemainnya, yaitu Michel Adolfo Souza dan Patricio Jimenez. Kedua pemain itu disebutnya layak diwaspadai, terutama pergerakan Michel Adolfo yang sangat mobile. “Saya tahu Jimenez dan Adolfo. Mereka bagus.
Anak-anak kerja keras. Pemain belakang harus hati-hati,” tandas Subangkit Meski demikian, eks pelatih Persela Lamongan ini menegaskan bahwa tidak ada strategi khusus di pertandingan nanti. “Tidak ada strategi khusus, kita hanya fokus pada diri sendiri saja,” kata Subangkit lagi.
Sementara itu Persitara kemarin akhirnya tidak mencoba lapangan sesuai hak mereka. Ditunggu sampai jam 12 siang, Laskar Si Pitung ternyata tidak muncul di lapangan. Sore hari, Persitara akhirnya tak diijinkan mencoba lapangan karena panpel menyatakan lapangan harus steril.