Rusuh Tambak Sari
Polri: Fanatisme Klub Tidak Dilarang Asal Kondusif
Mabes Polri menyayangkan sikap anarkis suporter, yang berujung tewasnya Purwo Adi Utomo alias Tomi.
Penulis:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tewasnya suporter Persebaya di Stadion Tambak Sari, Minggu (3/6/2012), menambah kelam dunia sepakbola Indonesia.
Mabes Polri menyayangkan sikap anarkis suporter, yang berujung tewasnya Purwo Adi Utomo alias Tomi.
"Kami turut prihatin atas aksi penonton yang mengarah kepada sikap anarkis," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/6/2012).
Polri, lanjutnya, mengimbau seluruh pengelola tim sepakbola untuk ikut memberikan bantuan dan dukungan, agar para suporter sportif dan tidak menampilkan sikap-sikap yang membahayakan.
"Kami harap pengelolaan situasi bisa terus dilakukan, agar pertandingan bisa tetap berjalan kondusif," imbuhnya.
Polisi, paparnya, tak melarang seseorang atau kelompok bersikap fanatik terhadap suatu tim sepakbola, tapi jangan dibarengi dengan sikap anarkis.
"Fanatisme tidak dilarang, asal tidak menunjukkan pertunjukan anarkisme, dan suasana kondusif," tuturnya.
Belum selesai kasus tewasnya tiga suporter dalam insiden di Gelora Bung Karno usai pertandingan Persib Bandung kontra Persija Jakarta, dunia sepakbola Indonesia kembali berduka dengan tewasnya seorang suporter di Surabaya. (*)
BACA JUGA