Rusuh Tambak Sari
Polri Mengaku Sudah Membina Suporter
Menurut Boy, pihaknya sudah mendata sampai tingkat kecamatan di ranting-ranting suporter, terutama di kota yang punya suporter fanatik.
Penulis:
Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keamanan pertandingan sepakbola Indonesia kembali tercoreng, dengan meninggalnya seorang pendukung Persebaya 1927, di Stadion Tambak Sari, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/6/2012).
Meski begitu, polisi mengklaim pengamanan sudah dilakukan secara maksimal, dengan melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada para suporter supaya tidak bersikap anarkis.
"Konsep pembinaan suporter sudah dilakukan. Polsek telah mendata, kantong-kantong suporter sudah diinstruksikan berkoordinasi dengan para Korlap (koordinator lapangan), untuk membantu mengajak suporter tertib. Ketika mereka bergerak dari daerah masing-masing menuju stadion, supaya dikendalikan korlap dan polisi," jelas Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/5/2012).
Menurut Boy, pihaknya sudah mendata sampai tingkat kecamatan di ranting-ranting suporter, terutama di kota yang punya suporter fanatik.
"Kami berharap aksi anarkis sudah bisa dieleminir sejak dini, itu harapan kami," cetus Boy.
Upaya pembinaan, lanjutnya, terus dilakukan dengan berkomunikasi kepada suporter. Sweeping juga dilakukan untuk mencegah suporter tidak membawa barang berbahaya, dan memberikan pemahaman supaya tidak mengembangkan permusuhan.
Namun, peran pengurus tim sepakbola pun sangat penting untuk membina pendukungnya.
"Klub sepakbola yang memiliki suporter besar, kami harap punya tanggung jawab sosial membina suporter," tutur Boy. (*)
BACA JUGA