Jose Mourinho Sanksinya Dicabut Muncul Kritik

TRIBUNNEWS.COM, MADRID - Keputusan RFEF (Asosiasi Sepak Bola Spanyol) menghapuskan hukuman skorsing dua hingga empat pertandingan yang diberikan kepada pelatih Real Madrid, Jose Mourinho, menimbulkan kontroversi. Meski skorsing terhadap pelatih Barcelona, Tito Vilanova juga dihapus, keputusan itu dianggap tidak adil.

Mourinho dikenai skorsing dua pertandingan itu akibat ulahnya mencolok mata Vilanova dari belakang kala pertemuan Madrid kontra Barcelona di final Copa Del Rey dua musim lalu. Namun, berselang semusim, RFEF memutuskan membatalkan hukuman itu.

Salah satu pernyataan tidak setuju dengan keputusan RFEF dilontarkan mantan presiden Barcelona, Joan Laporta. Meski menerima segala keputusan, Laporta tetap tak kuasa menahan diri untuk mengkritisi keputusan yang dianggap tak laik itu.

"Jelas bagi saya bahwa Mourinho adalah si penyerang. Tapi aturan menyebut bahwa mungkin ada pengampunan, dan kita harus menghormati mereka," kata Laporta Catalunya Radio. "Mourinho bertindak dengan direncanakan terlebih dahulu. Ini adalah tindakan yang tidak baik dan benar-benar konyol. Mourinho seharusnya dihukum, karena reaksi Tito adalah normal ketika seseorang sedang mencoba untuk menyakiti Anda dari belakang."

Berbeda dengan Laporta, director of institutional relations Madrid, Emilio Butragueno justru mendukung dan mensyukuri keputusan itu.

""Kami selalu hormat berkaitan dengan keputusan tersebut. Di masa lalu, Barcelona adalah protagonis dalam kasus serupa dan kami menghormati keputusan semacam ini, seperti yang kita lakukan sekarang," tutur eks pemain Real Madrid itu.

Keputusan RFEF ini dinilai berpotensi semakin memperkeruh rivalitas Mourinho dan Vilanova pada musim depan. Apalagi, Vilanova akan naik pangkat menjadi pelatih kepala menggantikan Josep Guardiola. Tak heran Presiden Sandro Rosell dan beberapa pemain Barcelona pun ikut mengkritisi kebijakan tersebut.

Baca juga: