Arema ISL Akan Andalkan Organisasi Permainan yang Lebih Rapi

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pada peyisihan Grup C turnamen Inter Island Cup (IIC) 2012, grafik permainan Arema cenderung menurun performanya. Setelah Singo Edan berhasil menembus semifinal IIC secara dramatis, melalui undian koin, Pelatih Arema, Rahmad Darmawan (RD), menyatakan timnya akan tampil lebih terorganisir ketika melawan Sriwijaya FC di Stadion Manahan Solo, Minggu (16/12/2012).

“Saya sadar tim mengalami penurunan kualitas permainan di laga terakhir penyisihan kemarin (lawan Persiwa Wamena). Tapi hal itu tidak akan terulang di semifinal ini. Anak-anak sudah kembali on dan siap berikan kemampuannya,” kata RD, usai uji coba lapangan Manahan Solo, Sabtu (15/12/2012).

Pada persiapan terakhir Singo Edan, RD menuturkan jika dirinya memantapkan lagi organisasi dan kerjasama tim. Menurut mantan pelatih Persikota Tanggerang ini lawan yag dihadappi merupakan lawan yang berat, baik secara materi tim maupun tekanan pertaandingan. Dan akan sulit untuk memenangkan pertandingan jika timnya kembali bermain terlalu terburu-buru dan tanpa kordinasi.

“Tiap lawan tim yang besar atau di dalam sebuah turnamen mental sangat diperlukan. Jika mental oke dan ditunjang organisasi tim yang baik, niscaya kita akan melaluinya dengan baik,” ujar RD.

Mengatakan organisasi tim dan mental, RD bukannya asal bicara. Sebab Arema beberapa waktu lalu pernah bertemu Sriwijaya. Bagi RD sendiri pertemuan dengan Laskar Wong Kito akan menjadi pertemuan kedua di awal musim kompetisi ini. Paalnya pada 21 November lalu, Sunarto Cs mengalahkan Ponaryo Astaman dkk dengan skor tipis 1-0 di Kanjuruhan. RD mengaku pengalaman ini sedikit banyak memberi gambaran jelas Sriwijaya saat pertandingan besok.

“Kemenangan kemarin tidak bisa jadi patokan, meski memang memberi saya informasi kekuatan Sriwijaya. Yang jelas, saya sudah siapkan taktik khusus. Ada beberapa skema yang hari ini (Sabtu) saya berikan ke anak-anak,” beber RD.

Mengantisipasi hasil seri selama pertandingan, RD menyiapkan sesi latihan pinalti di akhir latihan Arema. meski ingin hasil ditentukan dalam 90 menit, RD menyiapkan kemungkinan terburuk jika penentu kemenangan harus melaluui titik putih.

“KAmi sudah punya masalah recovery. Inginnya pertandingan kami selesaikan dalam waktu 90 menit. Sebab kalau bermain sampai pinalti, anak-anak akan semakin kelelahan untuk partai final, kalau kami yang lolos. Tapi kalaupun harus melalui pinalti, saya sudah siapkan anak-anak,” ungkapnya.

Sementara itu, penyerang arema, Sunarto, mengaku sangat antusias di laga semifinal ini. Sunarto yang pada pertandingan melawan Persiwa menjadi pahlawan Arema dengan gol semata wayangnya di menit 71 ini mengatakan siap memberikan yang terbaik, termasuk gol untuk Arema dan Aremania.

“Sebagai striker, tentu saya ingin cetak gol di tiap pertandingan. Tapi kenyataan nanti di lapangan. kalaupun tidak bikin gol, saya akan pastikan kehadiran saya memberi pengaruh di tim, jika kembali dipercaya pelatih untuk turun ke lapangan,” imbuh striker yang berjuluk Sunartores ini.(irwan syairwan/surya)