Liga Prima Indonesia
Tawaran Kontrak Terlalu Rendah, Suheri Daud Siap Tinggalkan PSMS
Suheri Daud, eks penyerang Semen Padang memberi sinyalemen kuat akan hengkang dari PSMS Medan "Swasta" pimpinan Indra Sakti Harahap
TRIBUNNEWS.COM - Suheri Daud, eks penyerang Semen Padang memberi sinyalemen kuat akan hengkang dari PSMS Medan "Swasta" pimpinan Indra Sakti Harahap. Wajahnya menyiratkan kekecewaan mendalam usai berlangsungnya proses negosiasi dengan manajemen di Kafe Yoga, Jalan Perdana, Medan, Rabu (19/12/2012) sore. Ia bahkan sempat terdiam sesaat sebelum menjawab pertanyaan.
"Aduh, jauh sekali harga yang mereka (manajemen) tawarkan. Sangat jauh turun dari kontrak saya sewaktu di Semen Padang. Saya datang ke mari dengan harapan besar dan memang karena menghargai Bang Suimin (pelatih). Jadi keputusannya nanti, setelah saya konsultasi dengan beliau," kata penyerang kelahiran 26 September 1985 ini.
Pada dasarnya, Suheri menegaskan jumlah uang kontrak yang ditawarkan jauh dari ideal. Bila tak berubah lagi dan usai izin dari Suimin, ia memastikan tak akan bergabung dengan PSMS "Swasta".
"Sepertinya tidak akan deal. Jauh sekali dari harga yang saya harapkan. Kalaupun tidak jadi di sini, saya yakin rezeki enggak kemana," keluhnya dengan nada datar sembari berlalu meninggalkan lokasi.
Suheri sudah melakoni latihan reguler hampir sebulan penuh. Ia bergabung pertama kali pada Rabu (21/11/2012) lalu. Kala itu kepada Tribun Medan (Tribunnews.com Network) di Mes Kebun Bunga, ia menuturkan niat bergabung tidak ada sama sekali, sampai Suimin menghubunginya secara pribadi. Pinangan PSMS "Birokrat" pimpinan Benny Sihotang yang lebih dulu menghubunginya , bahkan tidak begitu digubrisnya.
Proses negosiasi ditangani oleh Chief Executive Officer (CEO) Alexander Gho dan Manajer, Bachrum Nasution. Lantas apa tanggapan manajemen?. "Kalau memang begitu, apa boleh buat. Kami tidak butuh pemain besar atau ternama. Kami butuh pemain yang cinta PSMS," kata Bachrum.
Empat pemain lainnya tampak hadir pada negosiasi perdana tersebut. Mereka adalah M Affan Lubis, Hardiantono, Safrial Irfandi dan Riko Simanjuntak. "Tapi pada dasarnya mereka semua sepakat dengan negosiasi yang kita lakukan. Karena mereka juga komitmen perkuat PSMS Medan," tambah Bachrum.
Mayoritas pemain didera persoalan serupa. Mereka melontarkan alasan tak buru-buru "angkat kaki" hanya karena hubungan baik dengan Suimin Diharja. Padahal, Suimin yang berjuluk pelatih kampung ini punya nasib lebih tragis. Harga kontraknya pada negosiasi kedua turun drastis menjadi 50 persen. Hanya karena komitmen, ia legowo menerima pil pahit tersebut.