Pemain PSMS Kini Terpaksa Hanya Makan Nasi Bungkus

TRIBUNNEWS.COM – Awal yang manis itu teramat cepat menjadi pahit. Usai menuai kemenangan mengesankan di laga perdana kontra PS Bengkulu dengan skor telak 4-1, skuat PSMS Medan versi PT Liga Indonesia dibekap persoalan serius. Riko Simanjuntak dan kawan-kawan harus membeli nasi bungkus sebagai asupan.

Saat Tribun Medan (TRIBUNnews.com Network) memantau ruang makan tim, nampan-nampan yang lazimnya berisi beragam lauk dan sayuran kosong melompong meski masih tetap terletak di atas meja. Di bagian dapur, perkakas memasak masih lengkap namun tak ada kegiatan masak-memasak di sana. Ketiadaan aktivitas rutin ini sebenarnya sudah berlangsung sehari sebelum menghadapi PS Bengkulu, tepatnya Jumat (8/2/2013) lalu.

Ada juga pemain yang makan nasi yang dicampur mentimun dan kecap. Lainnya, kebanyakan membeli nasi bungkus dari luar Mes. Kemarin sore, Tribun Medan (TRIBUNnews.com Network) juga menangkap basah Suimin Diharja (pelatih kepala) membeli dan makan nasi serba enam ribu (serbu), tepatnya pukul 16:30 WIB di Gedung Mantan Pemain PSMS Medan. Saat ditanyai, Suimin bungkam dan tak mau berkomentar. Sikap serupa juga ditunjukkan para pemain saat coba dikonfirmasi.

Situasi ini jelas memprihatinkan. Sejatinya pesepakbola profesional yang sudah memasuki Training Camp (TC) tak boleh mengonsumsi makanan sembarangan. Dibuatnya katering khusus bertujuan untuk menakar kadar dan asupan gizi seimbang sesuai kebutuhan atlit.

Puncaknya, pasukan Ayam Kinantan juga tak melakoni latihan rutin di pagi hari. Mereka tampak masuk dalam ruangan dan berkumpul. Padahal, tim pelatih sudah menjadwalkan adanya latihan shadow jelang laga divisi utama menghadapi PS Bangka, Kamis (14/2/2013) mendatang.

Adakah kaitannya dengan ketiadaan logistik yang seharusnya diakomodir manajemen?. Suimin menampik hal tersebut. "Bukan tidak latihan, tim masuk ruangan memang untuk membahas evaluasi laga menghadapi PS Bengkulu. Benar, ada jadwal melakukan shadow game. Tapi untuk sementara ditunda dulu karena ada masalah yang kami bahas. Kalau sore memang tidak ada latihan," kilah Suimin. Sayang, pria berjuluk Pelatih Kampung ini tak mau membeberkan masalah apa yang dimaksud.

Sekitar pukul 16:00 WIB, Ketua Umum Indra Sakti Harahap menyambangi Mes. Bersama Manajer Tim Sarwono, Sekretaris Tim Fityan Hamdi, Ketua Panpel H Saryono dan tim pelatih (Suimin Diharja, Suharto, Colly Misrun dan Mardianto) yang sudah ada di Mes bergerak menuju Aula di lantai dua. Tak jelas apa agenda di rapat dadakan dan tertutup itu.

Selang satu setengah jam kemudian mereka turun. Wajah-wajah tersebut tampak kuyu. Saat tim pelatih ditanya, mereka diam seribu bahasa. Hanya Indra Sakti dan Fityan Hamdi yang saat ditanya berusaha melontar senyum. Namun, tak ada jawaban berarti atas apa sebenarnya yang dibahas dalam rapat.

Indra Sakti kepada Tribun Medan (TRIBUNnews.com Network) bahkan melontar pernyataan absurd. "Semuanya belum valid. Ah, kau ini cari berita saja," katanya sembari tersenyum.

Usut punya usut, Tribun Medan (TRIBUNnews.com Network) menghimpun informasi bahwa rapat dadakan itu digelar karena pemain mengancam akan mogok bermain. Disebutkan pemain sudah menyampaikan pernyataan tertulis.

Bisik-bisik terdengar bahwa Indra Sakti mengeluarkan pernyataan akan mundur dari jabatan ketua umum. Direncankan pukul 21:00 WIB akan digelar rapat pengurus. Sayang, bersangkutan keburu pergi sehingga urung mendapatkan klarifikasi. Apakah hari berikutnya pemain akan mogok?. "Enggak ada mogok. Besok (hari ini) kami akan latihan," jawab Suimin singkat. (raf)