Pantaskah Daniel Agger Jadi Pilar Lini Belakang Liverpool?

TRIBUNNEWS.COM – Beberapa bulan belakangan Liverpool sibuk berusaha mempertahankan Daniel Agger dari incaran Barcelona. Jabatan wakil kapten pun diberikan agar Agger bertahan di Anfield. Namun demikian ada satu pertanyaan yang layak diapungkan soal kredibilitas Agger. Pantaskah bek asal Denmark itu menjadi pilar utama lini belakang Liverpool?

Nama Agger sebanding dengan bek-bek papan atas Premier League seperti Rio Ferdinand, Jan Vertonghen, Vincent Kompany, Branislav Ivanonic, Ashley Williams dan Phil Jagielka. Namun berdasarkan statistik yang dilansir oleh Opta, justru statistik Agger pada beberapa aspek jauh tertinggal di belakang mereka.

Pada situasi duel satu lawan satu dengan lawan, Agger hanya berada di urutan kelima dari nama-nama tersebut. Rasio Agger memenangkan duel hanya 65%, jauh di bawah Jagielka (77%) dan Ferdinand (74%). Agger hanya bisa unggul dari Williams yang mencatatkan 54%. Ironisnya, persentase rata-rata keseluruhan bek papan atas adalah 66,38%. Artinya, Agger berada di bawah rata-rata.

Pada duel di udara, memang hanya Kompany dan Jagielka yang mencatatkan rasio lebih baik dibandingkan Agger. Namun demikian ada satu hal yang harus diperhatikan, rasio yang ditorehkan pria 28 tahun itu sama dengan Vertonghen dan Ivanovic. Ketiganya 61% memenangkan duel di udara, hanya sedikit lebih baik di atas rata-rata 60,25%. Mantan pemain Brondby IF itu ternyata kurang mahir dalam menghadang giringan bola lawan. Dengan rata-rata rasio mencapai 376,87, Agger hanya mencatatkan rasio kesuksesan 258,33.

Agger yang persentase tackling suksesnya di bawah rata-rata 76,08% juga memiliki catatan tidak terlalu bagus dalam hal melakukan intercept. Pemain seperti Williams dan Vertonghen melakukan intercept kepada lawan setiap 27 menit. Bagaimana dengan Agger? Rasio intercept per menitnya 44,29%. Untungnya masih di atas rata-rata 40,88%.