Bob Hippy : Fokus Membina Usia Muda
Hasil melawan tiga tim besar Liga Inggris mestinya membuka mata semua insan sepak bola.
Editor:
Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Koordinator Tim Nasional dan Ketua Komite Pengembangan Usia Muda PSSI Bob Hippy berharap pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga membenahi sistem pembinaan di Indonesia.
Hasil melawan tiga tim besar Liga Inggris mestinya membuka mata semua insan sepak bola.
Indonesia yang tampil dalam tiga nama, Indonesia Dream Team, Indonesia XI, dan Indonesia All Stars, menelan kekalahan telak. Takluk 0-7 dari Arsenal (Minggu 14/7), kalah 0-2 dari Liverpool (Sabtu 20/7), dan kalah 1-8 dari Chelsea (Kamis 25/7).
"Pertandingan seperti ini sifatnya hiburan. Pemain yang tampil tentu akan bertambah pengalamannya. Tapi, efeknya untuk pemain muda secara keseluruhan tidak ada. Hanya menguntungkan promotor atau sponsor saja," ungkap Bob Jumat (26/7).
Bob mengaku prihatin mengikuti perkembangan usia muda di Indonesia. Ia meminta Menpora Roy Suryo menggerakkan kompetisi di setiap daerah di Indonesia.
"Selamat pagi Pak Menteri. Sepak bola Indonesia tidak akan maju kalau pembinaan usia muda atau grassroot tidak menjadi prioritas utama," tulis Bob melalui pesan singkat kepada Menpora.
Seruan agar PSSI berbenah juga diungkapkan pelatih Timnas U-23 Rahmad Darmawan. Rahmad tidak menolak anggapan timnas merupakan cermin dari kompetisi.
"Namun, semuanya tentu harus ada kemajuan dan perbaikan. Semua butuh proses. Untuk mengakomodir talenta anak-anak, jangan dilupakan pula pembinaan usia muda. Mereka itulah tulang punggung sebelum mereka masuk ke senior," ujar Rahmad.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball