Dufa FC Telurkan Pemain Klub Profesional

TRIBUNNEWS.COM - Ari Arianto Iqbal, Heru, Slamet Ardiansyah, dan Firdaus Ramadhan adalah sederet nama yang lahir dari komunitas futsal bernama Dufa FC.

Komunitas yang berdomisili di kawasan Ciputat ini memang dikenal mampu menelurkan pesepak bola profesional.

Walaupun sebagian pemain sudah berkarir di klub yang berlaga di Liga Indonesia, tetapi ternyata mereka masih menyempatkan diri membela klub asal mereka.

"Mereka memang membela tim-tim di Liga Indonesia, tetapi jika ada kesempatan mereka masih menyempatkan diri untuk membela Dufa FC. Kalau sekarang tim fokus di usia 12, 14, dan 16 tahun," kata Firdaus Ramadhan yang kini memperkuat Sriwijaya FC.

Dufa FC terbentuk sejak tahun 1990-an. Awalnya, Dufa FC tidak memiliki klub futsal sebab saat itu futsal belum populer seperti sekarang. Dufa FC hanya berkonsentrasi di sepak bola konvensional.

Latihan rutin menjadi makanan sehari-hari punggawa Dufa FC. Pemberian nama Dufa FC pun cukup unik. Karena lapangan tempat latihan Dufa FC berada di sekitar makam, jadi ada ide untuk memberikan nama 'Dupa' yang identik dengan makam. Dalam pengertiannya, dupa atau hio atau kemenyan adalah sebuah material yang mengeluarkan bau.

"Namun karena dianggap terlalu seram, jadi huruf p-nya diganti f saja, He-He-He. Dulu kami hanya latihan sepak bola lapangan besar saja karena futsal belum digemari dan jadi olahraga prestasi seperti sekarang. Namun, terkadang hujan mengentikan latihan kami. Nah, disitulah muncul ide untuk bermain futsal. Meski begitu, semuanya masih aktif ikut turnamen sepakbola besar," tutur Daus yang juga mantan punggawa Deltras Sidoarjo.

Daus memaparkan Dufa FC sudah melahirkan berbagai prestasi di tingkat kecamatan dan kabupaten Ciputat. Tahun 2009, Dufa menjadi juara turnamen Piala Dispora di tingkat kabupaten.

Kalau ukurannya wilayah Tangerang Selatan, Dufa FC sudah menghadirkan berbagai trofi. Dufa FC juga sempat menempati peringkat tiga turnamen futsal Pamulang Permai Cup I, April 2010.