Hardiman: Atlet Harus Sadar Nilai Jualnya
Hardimen berharap kelak mata pemain lokal terbuka lebar dan menyadari sesungguhnya mereka adalah aset.
Penulis:
Eko Priyono
Editor:
Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat sepakbola nasional Hardimen Koto menyebut seorang pesepakbola harus menyadari potensi jualnya sendiri.
Akan lebih fokus jika ia bergabung ke dalam manajemen. Sementara sang atlet fokus kepada performanya, manajamen mengurus seluruh aktivitas di luar lapangan. Jika lihai, manajemen bisa menjual hak pencitraan pemain atau image rights. Penghasilan ini diperoleh dengan 'menjual' sisi komersial seorang atlet.
"Contohnya Bambang Pamungkas. Iklannya muncul dimana-mana. Dia bisa 'menjual dirinya' untuk mendatangkan pengasilan lain. Selain itu, kalau memiliki manajemen pesepak bola tinggal menyiapkan badan. Maksudnya jika ada kegiatan ia tinggal datang. Tidak perlu repot memikirkan akan konferensi pers dimana, menggunakan baju apa," ulas Hardimen yang kini menjadi pemilik agensi pemain berlisensi FIFA, Soccerindo Agency.
Hardimen berharap kelak mata pemain lokal terbuka lebar dan menyadari sesungguhnya mereka adalah aset. Apalagi bagi pemain yang kini berstatus pemain timnas Indonesia seperti Andik Vermansah, Kurnia Meiga, Dedi Kusnandar, atau Ramdani Lestaluhu.
Karena namanya terus berpotensi meroket, akan banyak tawaran dari luar sepak bola yang datang. Otomatis, menambah pundi-pundi atlet itu sendiri.