Demonstran di Brasil Terus Menolak Perhelatan Piala Dunia 2014

TRIBUNNEWS.COM - Demonstrasi di Brasil menjelang Piala Dunia 2014 semakin menjadi-jadi. Neymar, David Luiz, dan para pemain Brasil lainnya tak luput dari sasaran kemarahan para demonstran pada Senin (16/5/2014) waktu setempat.

Para demonstran berkumpul di pintu masuk Granja Comary, kompleks pelatnas milik Federasi Sepak bola Brasil (CBF), yang renovasinya menghabiskan biaya 6,7 juta dolar AS. Mereka menendangi dan memukuli bus yang mengangkut para pemain Brasil.

Para demonstran itu terdiri dari para guru yang sedang melakukan aksi mogok, sebagai bentuk kemarahan atas pelaksanaan Piala Dunia 2014 yang membutuhkan biaya besar.

"Prioritas negara ini seharusnya bukan Piala Dunia, tapi meningkatkan kesehatan, pendidikan, perumahan rakyat, dan transportasi massal," kata Rui Costa, salah satu guru yang berdemonstrasi di fasiitas mewah CBF, yang berjarak 100 kilometer dari kota Rio de Janeiro.

Menurut Costa, sampai saat ini perumahan yang dijanjikan bagi korban banjir bandang Rio tahun 2011, yang menewaskan 1.000 orang, belum terwujud. Maka mereka menggelar spanduk besar dengan tulisan, "Miliaran untuk Piala Dunia FIFA, Tidak ada rumah untuk korban banjir bandang 2011. Kamu pikir ini adil?"

Carlos Alberto Parreira, yang menjadi Asisten Pelatih Luis Felipe Scolari, mengatakan, aksi demonstrasi itu hanya masalah kecil, dan tidak akan mengganggu Timnas Brasil.

"Saya yakin semua orang akan mendukung Timnas Brasil. Tidak bakal ada yang memusuhinya," kata mantan pemain timnas tahun 1994.

Alex Trintino, koordinator persatuan guru setempat, mengatakan, mereka sebenarnya tidak marah kepada Timnas Brasil, namun ingin mengingatkan pemerintah bahwa negara tersebut lebih membutuhkan biaya untuk masalah kesehatan dan pendidikan dibanding ajang bergengsi Piala Dunia.

Baca di Koran Super Ball, Rabu (28/5/2014)