Piala Dunia 2014
Marc Wilmots Ingin Perubahan Dalam Tim Belgia Saat Tanding
Seorang pelatih memiliki tanggung jawab yang besar dalam meracik taktik dan strategi tim yang ditukangi
TRIBUNNEWS.COM, RIO DE JANEIRO - Seorang pelatih memiliki tanggung jawab yang besar dalam meracik taktik dan strategi tim yang ditukangi. Ia harus cepat tanggap membaca pertandingan serta melakukan perubahan di kala timnya mengalami kebuntuan. Salah menerapkan taktik bisa berujung pada hasil yang buruk.
Kondisi ini dialami oleh pelatih tim nasional Belgia, Marc Wilmots, dalam dua laga beruntun. Hebatnya, dia selalu mampu menghadirkan poin penuh berkat pergantian pemain yang efektif mengubah permainan tim.
Setelah Marouane Fellaini dan Dries Mertens menjadi pahlawan kemenangan di laga versus Aljazair, Selasa (17/6), kini giliran penyerang belia Divock Origi yang melakukannya pada partai kontra Rusia, Minggu (22/6).
Pemain berusia 19 tahun itu sukses mengonversi umpan matang Eden Hazard menjadi gol kemenangan Belgia di pengujung babak kedua. Origi bukan satu-satunya pemain pengganti yang tampil bagus.
Duo Premier League, Jan Vertonghen dan Kevin Mirallas, pun mampu menjalankan perannya dengan baik. Mirallas nyaris mencetak gol andaikan eksekusi tendangan bebasnya di menit ke-84 tidak membentur tiang.
Usai pertandingan, Wilmots mengatakan bahwa pergantian dilakukan agar permainan tim lebih segar. Dia harus tega menarik pemain yang kurang berkontribusi di babak pertama seperti Romelu Lukaku, meskipun sang pemain terlihat kesal saat meninggalkan lapangan.
“Lukaku memang tidak suka diganti. Saya paham akan hal itu. Meski begitu, dia juga harus mengerti bahwa saya menggantinya demi membawa perubahan dalam tim,” kata Wilmots seperti dilansir Het Nieuwsblad.