Minggu, 24 Agustus 2025

Piala AFF 2018

Lima Pemain yang Dinilai Media Asing Punya Peran Penting di Piala AFF 2018: Ada Nama Evan Dimas

Berikut lima pemain yang memiliki peran krusial bagi timnya di Piala AFF 2018. Siapa saja mereka?

HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA
Pemain timnas u-23 Indonesia, Irfan Jaya (kiri) dan Evan Dimas, merayakan gol ke gawang Hong Kong pada laga Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Senin (20/8/2018). 

TRIBUNNEWS.COM - Piala AFF 2018 tinggal menunggu hari. Turnamen akbar bagi negara-negara Asia Tenggara ini akan mulai bergulir pada 8 November hingga 15 Desember 2018.

Menjelang Piala AFF 2018, salah satu media asing Fox Sports Asia, merilis daftar berisi lima pemain kunci bagi timnya masing-masing.

Kelima pemain ini diyakini memiliki peran krusial serta menjadi faktor penentu perjuangan timnya saat mengarungi Piala AFF edisi ke-12 ini.

Apabila pemain-pemain ini absen, timnya diklaim bakal kerepotan untuk tampil maksimal.

Berikut lima pemain yang memiliki peran krusial bagi timnya di Piala AFF 2018:

1. Ikhsan Fandi

Pemain Timnas U-23 Singapura, Ikhsan Fandi. instagram.com/ikhsanfandi

Tinggi, punya kecepatan, dan sangat kuat, adalah sederet kemampuan oke yang dimiliki salah satu bomber masa depan timnas Singapura, Ikhsan Fandi.

Ikhsan Fandi merupakan salah satu pemain berbakat yang siap mengisi posisi striker timnas Singapura yang telah lama kosong.

Pada beberapa pertandingan uji coba terakhir, pemain berusia 19 tahun ini telah diberi kesempatan oleh pelatih Singapura, Fandi Ahmad, yang juga merupakan ayah kandungnya, untuk mengisi sektor lini serang.

Tentu, Ikhsan memiliki kans besar untuk mendapat tugas serupa saat tim berjulukan The Lions ini memulai perjuangannya di ajang Piala AFF 2018 saat menghadapi Indonesia pada laga perdana.

Sebagian besar masa mudanya dihabiskan di Spanyol dan Chile untuk menimba ilmu.

Berbekal segudang kemampuan yang menunjang performanya sebagai seorang penyerang, Ikhsan Fandi memiliki keberanian untuk berduel dengan bek lawan.

Andai ia berhasil untuk terus mengembangkan bakatnya dan mengasah kemampuannya untuk mencetak gol, bukan tidak mungkin Fandi bakal menjadi solusi jangka panjang lini depan timnas Singapura.

2. Aung Thu (Myanmar, penyerang)

Aksi Penyerang asal Myanmar, Aung Thu (kiri) saat latihan Police Tero dalam persiapan ke Liga Thailand 1 2018 pada 24 Januari 2018. facebook.com/pg/pyayz345/

Gelontoran 24 gol dalam 58 penampilan bersama klub Myanmar, Yadanarbon, sukses mencuri hati tim asal Thailand, Police Tero.

Pada musim pertama menginjakkan kaki di Thailand, Aung Thu tak mengecewakan.

Ia sukses mencetak 11 gol dalam satu musim.

Angka itu merupakan torehan tertinggi di antara pemain Asia Tenggara lainnya di kompetisi kasta tertinggi Thailand pada 2018.

Selain itu, ia juga menorehkan 8 assist.

Sampai saat ini, catatan positif tersebut bakal menjadi modal timnas Myanmar di Piala AFF 2018.

Tentu saja, ekspektasi tinggi akan diletakkan di atas punggung Aung Thu.

Penampilan moncer di level klub menjadi modal berharga bagi penyerang berusia 22 tahun ini untuk menambah pundi-pundi golnya bersama timnas Myanmar yang saat ini telah mencapai delapan.

3. Manny Ott (Filipina, gelandang)

Gelandang Ceres-Negros, Manny Ott, diyakini bakal bersinar bersama timnas Filipina di ajang Piala AFF 2018. Foxsportsasia.com

Keberhasilan klub kasta tertinggi Liga Filipina, Ceres Negros, dalam mempertahankan gelar juara tak terlepas dari peran penting Manny Ott.

Sosok pemain yang beroperasi di sektor lini tengah ini sangat dibutuhkan timnya.

Gaya bermain Manny Ott memang santai dan kalem, tetapi efektif dan tepat guna!

Pemain berusia 27 tahun ini selalu dibutuhkan saat timnya berupaya membongkar ketatnya barisan pertahanan lawan.

Caranya, melepaskan umpan mematikan kepada para penyerang dengan cara yang selalu mengejutkan.

Kemampuan Manny Ott dalam mengoper, visi bermain, dan melindungi bola di lini tengah adalah sederet keunggulan yang ia miliki.

Tetapi, salah satu ancaman yang kerap kali diremehkan lawan adalah kemampuan mencetak gol dalam situasi yang tak pernah dibayangkan lawan.

4. Ngyuyen Van Quyet (Vietnam, winger/gelandang)

Pemain klub Ha Noi, Nguyen Van Quyet (kiri). FOXSPORTASIA.COM

Nguyen Van Quyet adalah sosok sempurna yang berhak mendapatkan peran di posisi nomor 10 timnas Vietnam.

Pemain yang kini berseragam Ha Noi FC ini adalah sosok menakutkan bagi lini pertahanan lawan.

Ia terkenal dengan kemampuannya dalam membongkar pertahanan lawan dari sektor sayap, kemudian mengakhiri aksinya dengan mengirimkan umpan mematikan kepada penyerang.

Pemain berusia 27 tahun ini mengantongi rasio mencetak gol sebesar 0.40 gol per laga.

Dengan torehan itu, ia diyakini menjadi sosok penting di balik keberhasilan Ha Noi FC merengkuh gelar juara V League 1 2018.

Kini, di bawah asuhan Park Hang-seo, Nguyen diharapkan mampu membawa Golden Star naik podium juara Piala AFF 2018.

Pasalnya, publik Negeri Paman Ho tengah dirundung penantian panjang karena selalu gagal membawa pulang gelar juara selama 10 tahun terakhir.

Terakhir kali tim berjulukan Golden Star ini merengkuh gelar juara ialah pada Piala AFF edisi 2008.

5. Evan Dimas (Indonesia, gelandang)

Selebrasi gelandang timnas Indonesia, Evan Dimas, seusai membobol gawang Mauritius dalam laga persahabatan di Stadion Wibawa Muklti, Selasa (11/9/2018). HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA

Gelandang milik klub Malaysia, Selangor FA, ini diyakini menjadi sosok penting di skuat timnas Indonesia saat berjuang di Piala AFF 2018.

Evan Dimas merupakan pemain tengah yang memiliki banyak kelebihan. Ia dibekali dengan kemampuan taktikal yang mumpuni, mampu bermain sebagai seorang playmaker serta memiliki visi bermain yang jelas.

Dengan sederet kemampuan tersebut, peran pemain asal Surabaya ini bakal dibutuhkan lini tengah skuat Garuda.

Namun demikian, gelandang berusia 23 tahun ini memang pernah mengalami perubahan posisi.

Sebelumnya, apabila dibandingkan dengan posisi bermainnya saat masih berseragam timnas U-19 Indonesia, Evan Dimas kini lebih sering bermain turun di lini kedua.

Dulu, Evan Dimas bisa lepas tangan karena ada dua gelandang mumpuni di lini tengah timnas U-19 Indonesia, yakni Zulfiandi dan Muhammad Hargianto, yang bertugas untuk mendistribusikan bola ke seluruh penjuru lapangan.

Selain itu, ada satu gelandang lain yang juga biasa menjadi tandem Zulfiandi di lini tengah, yakni Paulo Sitanggang.

Dengan adanya Zulfiandi dan Hargianto yang siap jadi distributor bola, Evan Dimas bisa menikmati tugasnya saat mengisi posisi 10 timnas U-19.

Tak jarang, ia berhasil membantu skuat Garuda Nusantara untuk memecah kebuntuan.

Bahkan, pemain yang ikut membawa Bhayangkara FC meraih podium juara Liga 1 musim 2017 ini sempat menyabet gelar pencetak gol terbanyak Piala AFF U-19 2013.

Saat itu, gelontoran lima golnya di Piala AFF U-19 2013 sekaligus membawa skuat asuhan Indra Sjafri keluar sebagai jawara turnamen.

Namun, kini Evan Dimas mengalami transformasi posisi. Apabila dulu ia adalah gelandang serang yang haus gol, kini ia menjadi tukang servis di sektor lini tengah.

Ia lebih kerap menjadi fasilitator bagi rekan-rekannya di lini penyerangan.

Dengan kemampuan passing yang berada di atas rata-rata pemain Indonesia, Evan Dimas diyakini bakal menjadi sosok kunci bagi timnas Indonesia.

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
2
2
0
0
6
0
6
6
2
Tottenham
1
1
0
0
3
0
3
3
3
Chelsea
2
1
1
0
5
1
4
4
4
Liverpool
1
1
0
0
4
2
2
3
4
Man. City
2
1
0
1
4
2
2
3
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan