Liga 1
Seputar Alfred Riedl yang Santer Disebut Gantikan Djadjang Nurdjaman di Persebaya
Ia pun juga pernah dikontrak oleh PSSI selama 2 tahun untuk melatih Timnas Indonesia Senior dan Timnas Indonesia U-23.
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Berikut biodata Alfred Riedl, sosok yang disebut-sebut sebagai pengganti Djajang Nurdjaman sebagai pelatih Persebaya Surabaya.
Seperti diketahui, Persebaya Surabaya akhirnya membawa pulang kemenangan dari kandang Perseru pada Selasa (20/8/2019).
Persebaya Surabaya unggul 3-1 atas Perseru Badak Lampung FC dengan dua gol yang dicetak oleh Irfan Jaya, dan satu gol oleh Osvaldo Haay.
Seiring kemenangan Persebaya Surabaya, rupanya beredar kabar sosok pelatih pengganti Djajang Nurdjaman.
Sosok pelatih yang disebut-sebut akan menggantikan posisi Djajang Nurdjaman alias Djanuar adalah mantan pelatih timnas Senior Indonesia, Alfred Riedl.
Meski begitu hingga artikel ini diturunkan, pihak Manajemen Persebaya Surabaya belum memberikan pernyataan resmi terkait hal tersebut.
Berikut Biodata Alfred Riedl yang digadang-gadang sebagai pengganti Djajang Nurdjaman.

Melansir dari Wikipedia, disebutkan bahwa Alfred Riedl merupakan pria kelahiran Wina, Austria pada 2 November 1949.
Sepak terjang Alfred Riedl di dunia sepak bola tak perlu diragukan lagi, sebab ia tercatat menjadi seorang mantan penyerang asal Austria.
Ia pun juga pernah dikontrak oleh PSSI selama 2 tahun untuk melatih Timnas Indonesia Senior dan Timnas Indonesia U-23.
Alfred Riedl kemudian diangkat menjadi pelatih Timnas Indonesia versi KPSI pada 4 September 2012.
Awal karir Alfred dimulai sebagai pemain sepak bola di klub lokal Austria yaitu FK Austria Wien dan kemudian memutuskan untuk meninggalkan Austria untuk bermain di klub Belgia Sint-Truiden di usia 22 tahun.
Setelah itu, Alfred Riedl bermain selama 8 musim dalam Jupiler League (2 musim dengan Sint-Truiden, 2 musim dengan Royal Antwerp dan 4 musim bersama Standard Liège).
Alfred Riedl sempat menikmati bermain untuk FC Metz di Prancis.
Baca: Jadwal Lengkap Liga Spanyol Pekan ke-2: Barcelona Vs Real Betis Live beIN SPORTS 1
Baca: Jadwal Live Streaming Liga Italia Pekan Perdana: Juventus vs Parma Live BeIN Sports 2
Baca: Ditawar Banyak Klub Luar, Nick Kuipers Pilih Persib Bandung Lantaran Hal Ini
Dia kembali ke Austria setelah setengah musim untuk bermain di Grazer AK dan kemudian bermain untuk Wiener Sportclub dan VfB Admira Wacker Mödling.
Dia menyelesaikan musim dengan gemilang setelah meraih dua kali gelar sebagai pencetak gol terbanyak di Jupiler League.
Sementara karier kepelatihan Riedl di klub diawali dengan melatih klub asal Maroko yaitu Olympique Khouribga pada tahun 1993-1994.
Selanjutnya, ia melatih klub asal Mesir Al-Zamalek tahun 1994-1995.
Kemudian Al Salmiya klub asal Kuwait, tahun 2001-2003.
Dan pada Tahun 2015 Riedl ditunjuk sebagai pelatih kepala klub asal Indonesia yaitu PSM Makassar.
Selain Biodata Alfred Riedl, ada pula sejumlah berita terkait fakta-fakta Persebaya Surabaya.
1. Ujian Besar Persebaya Surabaya di Kompetisi Liga 1 2019 : Jangan Mudah Menyerah!
Baca: Jadwal Lengkap Liga Spanyol Pekan ke-2: Barcelona Vs Real Betis Live beIN SPORTS 1
Baca: Jadwal Live Streaming Liga Italia Pekan Perdana: Juventus vs Parma Live BeIN Sports 2
Baca: Ditawar Banyak Klub Luar, Nick Kuipers Pilih Persib Bandung Lantaran Hal Ini

Kondisi mental tandaing Persebaya Surabaya sedang mendapat ujian besar pada Liga 1 2019 ini.
Kekalahan telak 0-4 dari sang rival Arema FC membutuhkan 'obat' bagi skuat Persebaya supaya bangkit.
Meski kompetisi liga 1 2019 masih panjang, pembenahan harus segera cepat dilakukan tim yang berdiri pada 1927 ini.
Bejo Sugiantoro, pelatih sementara Persebaya mengakui bangkitkan motivasi skuatnya menjadi kunci utama yang ia lakukan selama menjadi nahkoda sementara Bajul Ijo setelah Djadjang Nurdjaman.
Bejo menyadari, kekalahan atas Arema FC pekan lalu menjadikan mental bertanding skuatnya sedikit menurun dan berada di bawah tekanan.
“Fokus kami memotivasi, karena ini masa transisi saya di sini (Persebaya) caretaker, mau tidak mau dalam kondisi ini dengan tidak adanya coach Djanur dan kekalahan kemarin (Arema FC), kami memotivasi saja, kaitannya dengan mental,” terang Bejo Sugiantoro, Senin (19/8/2019).
Semakin berat, karena hadapi Perseru tanpa diperkuat Hansamu Yama yang absen karena sanksi dari Komdis.
Termasuk juga dua laga setelahnya hadapi Persija dan Bhayangkara FC yang sangat mungkin Persebaya tidak akan diperkuat tiga pemainnya, Hansamu Yama, Otavio Dutra, dan Irfan Jaya yang harus bergabung pemusatan latihan Timnas Indonesia dalam persiapan kualifiksi Piala Dunia 2022.
Meski akan hadapi situasi sulit, namun, Bejo memastikan secara teknis ia tidak ragu sedikitpun, paling utama yang akan dibenahi adalah masalah motivasi dan mental.
“Paling penting kami sekarang adalah motivasi karena banyak tekanan,” terang Bejo.
Candra Wahyudi, manajer Persebaya berharap pemain Persebaya tampil lebih maksimal jelang berakhirnya putaran pertama Liga 1 2019.
Jika tidak, disebut Candra, bisa jadi akan menjadi salah satu pemain yang akan masuk perombakan untuk putaran kedua.
Tidak hanya untuk pemain asing, Candra juga beri sinyal bahwa akan lakukan perombakan termasuk juga pemain lokal.
“Pasti akan ada (perombakan), gak harus (pemain) asing, lokalpun juga bisa, proses evaluasi itu gak harus asing gak harus lokal, semua yang dinilai kontribusi buat tim tidak maksimal pasti akan dievaluasi,” terang Candra.
2. Rendi Irwan Bicara Soal Sosok Pelatih Baru Pengganti Djanur, Manajemen Persebaya Sebut Makin Intens
Baca: Jadwal Lengkap Liga Spanyol Pekan ke-2: Barcelona Vs Real Betis Live beIN SPORTS 1
Baca: Jadwal Live Streaming Liga Italia Pekan Perdana: Juventus vs Parma Live BeIN Sports 2
Baca: Ditawar Banyak Klub Luar, Nick Kuipers Pilih Persib Bandung Lantaran Hal Ini

Wakil Kapten Persebaya, Rendi Irwan, angkat suara terkait rencana manajemen mencari pelatih baru. Ayah dua anak ini menyampaikan kriteria yang cocok melatih Bajul ijo.
Menurut Rendi Irwan, Bajul Ijo cocok dilatih oleh sosok yang paham dengan kondisi tim. Selain itu, juga bisa melanjutkan permainan bola pendek sebagai ciri khas tim.
"Karakter pelatih yang menurut saya cocok yaitu bisa tahu kondisi tim sebelumnya dan memainkan bola pendek, satu-dua sentuhan atau istilahnya pendek merapat," kata Rendi, Senin (19/8/2019).
"Kalau zaman sekarang istilahnya seperti tiki-taka. Pengennya permaian itu tidak hilang," imbuh Rendi.
Pemain bernomer 12 ini berharap agar pelatih baru bisa mengangkat mental pemain dari situasi sulit pasca kehilangan banyak poin di putaran pertama.
Di sisa tiga pertandingan putaran pertama, Persebaya berada di posisi klasemen delapan dengan 18 poin dari 14 laga, hasil dari empat menang, enam seri dan empat kalah.
"Terlepas siapapun pelatihnya, akan saya hormati. Semoga bisa memberikan yang terbaik untuk tim dari masa sulit berikan hasil dan kemenangan konsisten," ujarnya.
Manajer tim Candra Wahyudi menyebut sudah mulai pendekatan intens kepada calon pelatih baru.
"Ini terus kami komunikasikan. Prosesnya setiap hari berjalan sejak tidak perpanjang Djanur," tandas Candra.
3. Dari Lapangan Hijau, Pemain Persebaya Asal Papua Serukan Tolak Rasisme

Seruan untuk melawan dan menolak rasisme tersebar hingga ke lapangan sepakbola.
Dalam laga Badak Lampung FC Vs Persebaya Surabaya, Osvaldo Haay, pemain Persebaya yang kelahiran Jayapura Papua, mengangkat kertas bertuliskan ajakan untuk menolak rasisme.
Hal itu dia lakukan saat melakukan selebrasi setelah mencetak gol ketiga untuk Persebaya.
Laga itu sendiri berakhir dengan skor 1-3 untuk kemenangan Persebaya Surabaya.
Tiga gol kemenangan Persebaya lahir pada babak pertama dari dua gol Irfan Jaya (11', 19') dan Osvaldo Haay (45').
Badak Lampung sempat memperkecil ketertinggalan lewat sundulan akurat dari Zainal Haq pada menit ke-28.
Usai turun minum, Persebaya kembali bermain lebih dominan dari tuan rumah. Sejumlah peluang pun lahir dari pada babak kedua dari Manu Jalilov.
Setidaknya Jalilov punya tiga peluang emas di dalam kotak pinalti lawan. Namun sundulan dan tembakannya selalu mengarah ke pelukan kiper Daryono.
Kendati Jalilov banyak membuang peluang emas, catetaker Persebaya Bejo Sugiantoro tidak memilih untuk memainkan striker jangkung Amido Balde.
Bejo justru menarik keluar Jalilov dan memasukan gelandang bertahan M Hidayat. Sebelumnya Rendi Irwan dan Fandi Eko keluar dan masuk Oktafianus dan Misbakus.
Hingga bubaran babak kedua, Persebaya dan Badak Lampung sama-sama tidak bisa mencetak gol. Alhasil laga berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan Bajul Ijo.