Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Buka Suara Terkait Durasi Kontrak yang Ditawarkan PSSI
Shin Tae-yong buka suara terkait durasi kontrak yang ditawarkan PSSI untuk latih Timnas Indonesia, 3 tahun, dengan opsi perpanjangan 2 tahun.
Penulis:
Rochmat Purnomo
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Calon pelatih Timnas Indonesia yakni Shin Tae-yong buka suara berapa besaran kontrak yang ditawarkan oleh PSSI.
Mantan pelatih Timnas Korea Selatan ini berhasil memikat hati PSSI untuk merekrutnya sebagai nahkoda baru Timnas Indonesia.
Selain Shin Tae-yong adapula Luis Milla yang digadang-gadang sebagai juru taktik.
Namun tampaknya, arah PSSI untuk menentukan sudah memiliki keputusan final.
Shin Tae-yong dalam waktu dekat akan menandatangi kontrak dan diperkenalkan ke publik Tanah Air sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Meski belum terdapat pengumuman resmi, merebak kabar yang menyebutkan durasi kontrak yang didapat Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia.
Terkait durasi kontrak ini bahkan diungkapkan langsung oleh mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.
Dikutip Tribunnews dari media Korea News1.kr yang melakukan wawancara langsung dengan Shin Tae-yong, PSSI sangat berniat memboyongnya ke Indonesia.
Bahkan Shin Tae-yong mengakui ditawari kontrak oleh PSSI berdurasi tiga tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun.
Total kontrak yang diterima oleh Shin Tae-yong adalah lima tahun, durasi ini sudah termasuk dengan opsi perpanjangan.
"Dua tahun ke depan adalah opsi tambahan"
"Tetapi saya tidak memikirkannya sekarang. Saya harus menunjukkan kinerja dalam tiga tahun." ujar Shin Tae-yong dilansir dari News1.kr.
Namun pada pemberitaan sebelumnya Cucu Soemantri selaku Wakil Ketua Umum PSSI masih enggan membeberkan berapa durasi yang ditawarkan oleh PSSI.

"Kalau untuk berapa durasi kontraknya, maaf saya belum bisa sebutkan. Nanti juga akan tahu," kata Cucu Soemantri saat dihubungi BolaSport.com.
Sementara itu, Cucu membenarkan tentang pertemuan dengan Shin Tae-yong untuk tanda tangan kontrak dan perkenalan sebagai pelatih timnas yang baru.
Rencananya, pertemuan dengan Shin Tae-yong akan dilangsungkan, Kamis (26/12/2019) besok.
"Iya benar pada 26 Desember 2019, Shin Tae-yong akan datang ke Indonesia untuk melakukan tanda tangan kontrak dan sekaligus diperkenalkan," ucap Cucu Soemantri.
Cucu Soemantri juga melemparkan kode perihal berapa besaran gaji yang akan diterima oleh Shin Tae-yong saat sudah resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia.
"Gaji Shin Tae-yong hampir sama (dengan Luis Milla)," kata Cucu Soemantri.
"Lihat saja nanti pas tanda tangan kontrak," tegasnya.
Shin Tae-yong memang merupakan pelatih yang sarat berpengalaman.
Sebagai pandangan, Shin Tae-yong sempat menjadi pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018.
Dikutip BolaSport.com dari Statista, Shin Tae-yong mendapatkan bayaran sebesar 500 ribu dolar Amerika Serikat atau setara Rp 7 miliar saat bersama timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018.
Kilas Balik Shin Tae-yong Bersama Seongnam, Pernah Lawan Rafael Benitez saat Menukangi Inter Milan
Shin Tae-yong terbilang sebagai sosok pelatih muda.
Di usianya yang menginjak 49 tahun, Shin Tae-yong pernah menjadi juru taktik Timnas Korea Selatan di berbagai level usia.
Sebelum dilirik timnas, Shin Tae-yong lebih dulu mengawali karir sebagai pelatih sebagai caretaker Seongnam Ilhwa Chunma pada 2009.
Satu musim berselang, dia diangkat menjadi kepala pelatih Seongnam Ilhwa Chunma.
Di bawah kepemimpinannya, Seongnam Ilhwa Chunma berhasil meraih gelar tofi Liga Champions Asia 2010 dan FA Cup Korea 2011.
Dia tercatat sebagai pelatih dan pemain Korea pertama yang berhasil meraih trofi Liga Champions Asia.
Menariknya, dia meraih dengan tim yang sama, saat menjabat sebagai pelatih maupun pemain (1995).
Keberhasilan Seongnam juara Liga Champions Asia membuat mereka tampil di kompetisi Piala Dunia Antar Klub FIFA di akhir 2010.
Seongnam lolos secara otomatis ke babak perempat final dengan menghadapi wakil Arab, Al-Wahda FC.

Saat itu, Sasa Ognenovski (kapten Seongnam) dan kolega berhasil mencukur Al-Wahda dengan skor mncolok 1-4.
Seongnam melaju ke babak semifinal.
Apesnya, mereka bertemu dengan jawara Liga Champions Eropa, Inter Milan.
Inter Milan dalam masa kejayaan pada musim 2009/2010 di bawah asuhan Jose Mourinho.
I Nerazurri meraih tiga gelar bergengsi, yakni Liga Italia, Liga Champions, dan Piala Dunia Antar Klub FIFA, selain Coppa Italia dan Super Coppa.
Inter menjadi klub Italia pertama yang berhasil meraih tiga gelar bergensi di atas.
Namun, setelah seminggu menjuarai Liga Champions (Mei 2010), Jose Mourinho meninggalkan Inter Milan yang kemudian berlabuh di Real Madrid.
Kursi pelatih yang ditinggalkan Inter diambil alih oleh Rafael Benitez.
Rafael Benitez melanjutkan perjalanan Inter yang bakal menghadapi Piala Dunia Antar Klub di akhir tahun 2010.
Sesuai regulasi, pemenang Liga Champions Eropa berhak menempati satu tempat di babak semifinal.
Mereka akan menghadapi Seongnam Ilhwa Chunma, tak lain tim yang sedang dipimpin Shin Tae-yong.
Dalam kesempatan itu, racikan Shin Tae-yong belum bisa membawa Seongnam mengalahkan Inter Milan.
Inter yang diperkuat Wesley Sneijder membungkam Sasa dan kolega tiga gol tanpa balas.
Setelah pertandingan, Shin Tae-yong mengungkapkan, timnya telah memberikan yang terbaik meskipun hasil akhir tak berpihak kepada mereka.
"Skor mungkin 3-0, tetapi pemain kami mmberikan yang terbaik hingga akhir pertandingan," ucap Shin Tae-yong, dikutip dari situs resmi FIFA.
"Para pemain Inter secara fisik lebih kuat, juga keterampilan indvidu mereka lebih baik. Itulah salah satu alasan mengapa kita kalah," ujarnya melanjutkan.
Capaian itu merupakan yang tertinggi bagi Shin Tae-yong di level klub sebelum akhirnya menjadi juru taktik Timnas Korea Selatan.
Kini, Shin Tae-yong tinggal menunggu peresmian dari PSSI untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Layak dinantikan racikan pelatih berusia 49 tahun itu untuk perubahan Timnas Indonesia.
(Tribunnews/Ipunk,Sina)