Kamis, 21 Agustus 2025

Liga Italia

Henrikh Mkhitaryan Lebih Pilih Dilatih Paulo Fonseca Dibandingkan Unai Emery

Henrikh Mhitaryan gelandang serang AS Roma mengaku lebih pilih dilatih oleh Paulo Fonseca dibandingkan Unai Emery mantan pelatih Arsenal.

Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Gigih
bolasport.com
Henrikh Mkhitaryan 

TRIBUNNEWS.COM - Henrikh Mhitaryan gelandang serang AS Roma mengaku lebih pilih dilatih oleh Paulo Fonseca dibandingkan Unai Emery mantan pelatih Arsenal.

Mkhitaryan datang ke AS Roma berstatus sebagai pemain pinjaman dari klub lamanya Arsenal pada bursa musim panas lalu.

Kedatangan Mkhitartyan langsung disambut hangat oleh sang pelatih Paulo Fonseca yang telah mempercayainya tampil sebanyak 13 pertandingan.

Dalam 13 pertandingan tampil, gelandang serang asal Armenia tersebut turun langsung sebagai starter sebanyak 8 kali dan telah membukukan 6 gol serta 3 assist.

Capaian ini membuktikan Fonseca lebih pandai untuk memanfaatkan kemampuan Mkhitaryan pada posisi yang tepat.

Baca: Gelandang Sampdoria, Edgar Barreto Tambah Daftar Pesepakbola Italia yang Positif Corona

Baca: Cerita Manolo Gabbiadini Striker Sampdoria Terinfeksi Covid-19, Tidak Demam & Sempat Alami Pusing

Menilik kebelakang sebelum kepindahannya ke AS Roma dengan status pinjaman, Mkhitaryan saat itu tidak mendapat kepercayaan oleh Unai Emery mantan pelatih Arsenal.

Mengatasi kondisi yang dialaminya, akhirnya mantan gelandang Manchester United ini memutuskan berkelana ke Italia dan bergabung AS Roma.

Keputusan yang dibuatnya pun sangat tepat dan pemain yang sering dipanggil Mkhi ini merasakan perbedaan ketika dilatih Fonseca dengan Emery.

"Ketika saya berada di Arsenal, saya memiliki hal-hal berbeda yang diminta dari saya oleh pelatih, orang-orang mengharapkan hal yang berbeda dari sini," kata Mkhi kepada The Times yang dilansir dari Football-Italia,

Baca: Sulit Diungkap dengan Kata, Emmanuele Petit Bandingkan Liverpool dengan Gelar Invincibles Arsenal

Baca: Ungkap Alasan Tinggalkan Arsenal, Fabregas Sebut hanya Van Persie dan Samir Nasri yang Selevel

Lebih lanjut Mkhi juga mengungkapkan filosofi sang pelatih nya saat ini yang suka dengan gaya bermain offensif.

Gaya bermain offensif terbukti membawa Mkhi mendapatkan tempat di Il Lupi (julukan AS Roma).

Meskipun belum menjadi tumpuan utama namun gelontoran 6 golnya dapat menjadi bukti bahwa gaya permainan ofensif sangat cocok dengan kemampuan Mkhi.

“Filosofi Emery berbeda dari Fonseca, tetapi di sini saya merasa jauh lebih baik karena kami bermain sepakbola yang lebih baik dan saya pikir itu cocok dengan saya.

"Saya lebih suka sepakbola Fonseca karena kami bermain sangat ofensif,"

"Kami berusaha menguasai bola sepanjang waktu di sini dan tentu saja saya suka permainan seperti ini." pujinya.

Disisi lain saat ditanya apakan ingin bertahan di AS Roma, Mkhi tidak memberikan jawaban yang pasti terkait masa depannya.

Mkhi beralasan bahwa setiap hari akan mengalami masa berbeda jadi belum tepat untuk menentukan masa depan ditambah dengan berhentinya kompetisi karena pandemi corona.

“Saya tidak bisa mengatakan apa-apa saat ini karena musim dihentikan, kami tidak tahu kapan kami akan mulai bermain lagi dan apa yang akan terjadi di musim panas.

“Sepak bola berubah begitu cepat. Suatu hari Anda di sini, yang lain Anda di sana."

"Anda tidak pernah tahu apa yang bisa terjadi dan apa yang akan terjadi dengan Anda." terangnya.

Seperti diketahui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa virus corona yang tengah merebak saat ini bisa dikategorikan sebagai pandemi global.

Virus yang bermula dari China tersebut kini telah merambah ke berbagai bidang tak terkecuali dunia olahraga di berbagai dunia terutama Liga Italia.

Italia menjadi salah satu negara terparah di Eropa yang masyarakatnya terinfeksi Covid-19 dan korban jiwa telah lebih dari 7000 orang meninggal.

Bahkan Italia dianggap sebagai pusat pandemi COVID-19 di seluruh dunia, setelah baru-baru ini mengalahkan Cina sebagai negara dengan kematian terbanyak akibat virus tersebut.

Situasi ini membuat Mkhi tetap berada di dalam rumah sebagai antisipasi penularan Covid-19 dan bentuk taat dari himbauan klubnya.

Baca: Joaquin Correa Ungkap Cara Pelatih Lazio Bangun Kedekatan dengan Pemain Ditengah Pandemi Corona

Baca: Setelah Lazio, Napoli Tunda Latihan Ditengah Pandemi Corona

"Kami sedang berusaha. Ini tidak mudah. Di saat yang sulit ini Anda tidak dapat melakukan banyak hal."

"Anda hanya bisa tinggal di rumah agar aman dan menunggu semuanya teratasi." paparnya.

Mkhi juga menceritakan kesehariannya dalam melakukan social distancing dengan tinggal di dalam rumah dan menjauhi keramaian.

“Saya bangun, sarapan, berbicara dengan anggota keluarga tentang berbagai hal: virus, kehidupan, masa depan, masa lalu.

“Kemudian di malam hari saya mencoba menonton film, bersama keluarga atau kadang-kadang sendirian.

“Selain itu, kami memiliki program dari tim untuk pelatihan di rumah, jadi saya berusaha untuk tetap bugar.

“Ketika saya mendengar situasinya bukan yang terbaik dan semua orang meminta kami untuk tinggal di rumah, saya berhenti keluar untuk berjalan-jalan atau berlari."

"Lebih baik tetap di dalam dan menjadi contoh bagi semua orang,"

"Untuk menunjukkan kepada mereka bahwa ini lebih penting, untuk mengikuti aturan dan berada di rumah." pungkasnya.

(Tribunnews.com/Ipunk)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Lazio
0
0
0
0
0
0
0
0
1
Napoli
0
0
0
0
0
0
0
0
1
Parma
0
0
0
0
0
0
0
0
1
Verona
0
0
0
0
0
0
0
0
1
Bologna
0
0
0
0
0
0
0
0
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan