Liga Italia
Ancang-ancang Lebih Awal, Paulo Fonseca Pantau Pemain yang Akan Dibeli AS Roma Musim Depan
Paulo Fonseca yang memanfaatkan jeda kompetisi ini untuk memantau para pemain yang akan didatangkan musim depan.
TRIBUNNEWS.COM - Paulo Fonseca selaku pelatih AS Roma memanfaatkan penundaan kompetisi Liga Italia untuk memantau bakat pemain yang akan direkrut musim depan.
Kompetisi Liga Italia yang masih menyisakan 12 atau 13 pertandingan ke depan harus mengalami penundaan akibat pandemi corona yang semakin meluas.
Virus yang berasal dari Wuhan, China, membuat segala aktifitas kegiatan olahraga tak terkecuali Liga Italia harus mengalami peundaan hingga waktu yang belum dapat ditentukan.
Italia menjadi salah satu negara terparah di Eropa yang masyarakatnya terinfeksi Covid-19 dan korban jiwa telah lebih dari 7000 orang meninggal.
Baca: Henrikh Mkhitaryan Lebih Pilih Dilatih Paulo Fonseca Dibandingkan Unai Emery
Baca: Vincenzo Spadafora Menteri Olahraga Italia Ragu Liga Italia dapat Digelar 3 Mei
Baca: Legenda Juventus Minta Liga Italia Segera Dihentikan
Situasi yang terjadi di Italia membuat semua tim di Negeri Pizza ini harus mengisolasi diri secara mandiri untuk menghindari keramaian agar tidak terjadi penularan virus corona atau Covid-19.
Salah satunya Paulo Fonseca yang memanfaatkan jeda kompetisi untuk memantau para pemain yang akan didatangkan musim depan.
Bahkan pelatih berusia 47 tahun ini mengatakan ada yang lebih sibuk dari dirinya, demi kepentingan klub yang berjuluk Il Lupi agar dapat mendatangkan pemain berkualitas di musim depan.
Orang yang dimaksud oleh Fonseca yakni Nuno Romano yang menjabat sebagai pelatih kebugaran sekaligus pemantau bakat AS Roma.
Menurut Fonseca, pelatih kebugaran tersebut yang paling sibuk bekerja di tengah penularan pandemi corona.
Meskipun disela-sela memantau pemain yang akan didatangkan, pelath asal Portugal ini juag menyempatkan waktu dengan anak beserta istrinya dan berkomunikasi dengan para pemain Il Lupi.
“Kami selalu berhubungan dengan tim, penting untuk tidak berhenti sepenuhnya sekarang."
"Pelatih kebugaran luar, Nuno Romano, adalah yang paling banyak bekerja saat ini." katanya kepada Portugis SIC dilansir dari Football-Italia.
“Saya menghabiskan lebih banyak waktu dengan putra dan istri saya daripada memikirkan sepakbola."
"Saya membaca dan memantau pemain yang mungkin menarik untuk masa depan." sambungnya.
Baca: Presiden FIGC Menolak Keras Gagasan Liga Italia Dihentikan & Menganggap Itu Skenario Terburuk
Baca: Polemik Kelanjutan Liga Italia, Massimo Ferrero Anggap Musim Ini Telah Usai
Lebih lanjut, Fonseca mengungkap dirinya betah berada di Italia denga ditemani anak beserta istrinya dan tidak berpikiran kembali ke Portugal.
Mantan pelatih Shaktar Donetsk ini pun memberikan apresiasinya kepada fasilitas yang diberikan oleh tim salah satunya tersedia Rumah Sakit terbaik.
"Saya hanya pergi ke supermarket dan dalam lima hari terakhir saya hanya pergi kemarin,"
"Saya merasa aman di sini. Roma menawarkan kondisi terbaik untuk kita, kita memiliki segalanya. Misalnya, ada salah satu rumah sakit terbaik di sini." pungkasnya.
Henrikh Mkhitaryan Lebih Pilih Dilatih Paulo Fonseca Dibandingkan Unai Emery
Henrikh Mhitaryan gelandang serang AS Roma mengaku lebih pilih dilatih oleh Paulo Fonseca dibandingkan Unai Emery mantan pelatih Arsenal.
Mkhitaryan datang ke AS Roma berstatus sebagai pemain pinjaman dari klub lamanya Arsenal pada bursa musim panas lalu.
Kedatangan Mkhitartyan langsung disambut hangat oleh sang pelatih Paulo Fonseca yang telah mempercayainya tampil sebanyak 13 pertandingan.
Dalam 13 pertandingan tampil, gelandang serang asal Armenia tersebut turun langsung sebagai starter sebanyak 8 kali dan telah membukukan 6 gol serta 3 assist.
Capaian ini membuktikan Fonseca lebih pandai untuk memanfaatkan kemampuan Mkhitaryan pada posisi yang tepat.
Baca: Gelandang Sampdoria, Edgar Barreto Tambah Daftar Pesepakbola Italia yang Positif Corona
Baca: Cerita Manolo Gabbiadini Striker Sampdoria Terinfeksi Covid-19, Tidak Demam & Sempat Alami Pusing
Menilik kebelakang sebelum kepindahannya ke AS Roma dengan status pinjaman, Mkhitaryan saat itu tidak mendapat kepercayaan oleh Unai Emery mantan pelatih Arsenal.
Mengatasi kondisi yang dialaminya, akhirnya mantan gelandang Manchester United ini memutuskan berkelana ke Italia dan bergabung AS Roma.
Keputusan yang dibuatnya pun sangat tepat dan pemain yang sering dipanggil Mkhi ini merasakan perbedaan ketika dilatih Fonseca dengan Emery.
"Ketika saya berada di Arsenal, saya memiliki hal-hal berbeda yang diminta dari saya oleh pelatih, orang-orang mengharapkan hal yang berbeda dari sini," kata Mkhi kepada The Times yang dilansir dari Football-Italia,
Baca: Sulit Diungkap dengan Kata, Emmanuele Petit Bandingkan Liverpool dengan Gelar Invincibles Arsenal
Baca: Ungkap Alasan Tinggalkan Arsenal, Fabregas Sebut hanya Van Persie dan Samir Nasri yang Selevel
Lebih lanjut Mkhi juga mengungkapkan filosofi sang pelatih nya saat ini yang suka dengan gaya bermain offensif.
Gaya bermain offensif terbukti membawa Mkhi mendapatkan tempat di Il Lupi (julukan AS Roma).
Meskipun belum menjadi tumpuan utama namun gelontoran 6 golnya dapat menjadi bukti bahwa gaya permainan ofensif sangat cocok dengan kemampuan Mkhi.
“Filosofi Emery berbeda dari Fonseca, tetapi di sini saya merasa jauh lebih baik karena kami bermain sepakbola yang lebih baik dan saya pikir itu cocok dengan saya.
"Saya lebih suka sepakbola Fonseca karena kami bermain sangat ofensif,"
"Kami berusaha menguasai bola sepanjang waktu di sini dan tentu saja saya suka permainan seperti ini." pujinya.
(Tribunnews.com/Ipunk)