Rabu, 20 Agustus 2025

Liga 1

Arema FC Hadapi Gelombang Masalah: Dari Gaji Pemain Hingga Bayar Sanksi Karena Aksi Aremania

pemilik Arema FC, Iwan Budianto dan Agoes Soerjanto, harus mengeluarkan uang sebesar Rp 2,3 miliar dari saku pribadinya

SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
BERSITEGANG: Wasit pertandingan, Aprisman Aranda melerai pemain Arema FC yang bersitegang dengan pemain Persib Bandung dalam laga Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (8/3/2020). Tuan rumah Arema FC dikalahkan Persib Bandung dnegan skor 1-2. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO 

TRIBUNNEWS.COM - Arema FC menghadapi gelombang masalah di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Selain minimnya pemasukan lantaran tak ada kompetisi, klub kebanggaan Aremania dan Aremanita itu diganjar sanksi denda dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

Singo Edan harus merogoh kocek lebih dalam lagi selama penundaan kompetisi akibat virus corona.

Ongis Nade tengah kesulitan membayar gaji pemain dan offisial karena tidak adanya pemasukan selama penundaan Liga 1 2020.

Hal itu bahkan membuat pemilik Arema FC, Iwan Budianto dan Agoes Soerjanto, harus mengeluarkan uang sebesar Rp 2,3 miliar dari saku pribadinya untuk melunasi kewajiban tim.

Permasalahan tersebut belum juga usai, kini Arema FC dihadapkan pada sanksi denda oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

Dilansir Bolasport.com dari laman resmi PSSI, Arema FC bersama dengan Persipura Jayapura, Persela Lamongan, dan Persib Bandung harus membayar denda akibat pelanggaran yang dibuat selama tiga pekan pertama musim 2020.

Ada dua sanksi denda yang harus dibayarkan oleh manajemen Singo Edan kepada Komdis PSSI.

Pertama, Arema FC harus membayar hukuman denda sebesar Rp 50 juta atas pelanggaran lima kartu kuning dalam satu pertandingan.

Pelanggaran itu dibuat Jonathan Bauman dkk ketika menjamu Persib Bandung pada pekan kedua Liga 1 2020, Minggu (8/3/2020).

Pada pertandingan yang sama, suporter Arema FC, Aremania, juga melakukan pelanggaran dengan melakukan pelemparan botol ke area lapangan.

Aremania juga merangsek masuk ke dalam lapangan.

Hal itu menyebabkan Arema FC juga didenda sebesar Rp 50 juta.

Komdis PSSI juga menilai bahwa Arema FC melakukan dua pelanggaran lain pada pekan pertama melawan Tira Persikabo.

Dua pelanggaran ini dilakukan oleh sang pelatih, Mario Gomez, dan asistennya, Charis Yulianto, yang melakukan protes berlebihan terhadap wasit dan wasit cadangan.

Beruntung, keduanya tidak mendapatkan sanksi denda dan hanya diberi teguran keras.

Terulangnya Aremania yang menyebabkan kerusuhan dan sanksi denda dari Komdis PSSI sebenarnya merupakan hal miris.

Sebab, dalam launching tim sebelum Liga 1 2020, manajemen Arema FC telah mengajak Aremania untuk berpisah pada tindakan rusuh.

Secara simbolis, Arema FC saat itu mengajak para pendukungnya berpesta flare untuk yang terakhir kali.

"Setelah kami diskusi dengan semua pihak dan internal manajemen, akhirnya kami balik," ujar Media Officer Arema FC, Sudarmadji, pada Minggu (23/2/2020).

"Kami beri kesempatan suporter menyalakan flare di launching tim. Makanya kami ada tagline 'Habiskan Flaremu Hari Ini Karena Esok Akan Jadi Jeda dan Aksi'."

"Ini sebagai bagian dari kampanye sekaligus edukasi kami tentang flare. Kami perlu berpisah dengan flare dan smoke bomb karena membawa dampak negatif bagi tim," katanya.

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Arema FC Kesulitan Bayar Gaji Pemain Selama Liga 1 2020 Diliburkan, Kena Denda Akibat Ulah Aremania

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persija Jakarta
2
2
0
0
7
0
7
6
2
Borneo FC
2
2
0
0
2
0
2
6
3
Arema FC
2
1
1
0
5
2
3
4
4
PSIM
2
1
1
0
2
1
1
4
5
Malut United
2
1
1
0
6
4
2
4
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan