Liga Italia
Antonio Conte Tak akan Bertahan Lama jika Latih Real Madrid
Penyerang Atletico Madrid, Diego Costa mengatakan Antonio Conte tidak akan bisa bertahan lama jika melatih Real Madrid.
Penulis:
Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Penyerang Atletico Madrid, Diego Costa mengatakan Antonio Conte tidak akan bisa bertahan lama jika melatih Real Madrid.
Antonio Conte adalah seorang pelatih yang disegani di Inggris dan di Italia dengan segudang prestasinya.
Bersama Juventus, Conte sudah meraih tiga gelar Liga Italia serta satu juara Super Coppa Italia.
Lalu ketika melatih Chelsea dirinya mampu membawa The Blues menjuarai Liga Inggris di musim perdananya serta meraih gelar Piala FA pada musim keduanya.
Dengan beragam prestasi tersebut, Conte yang kini melatih Inter Milan itu dianggap memiliki kemampuan untuk meraih gelar juara.

Namun, mantan anak asuhnya, Diego Costa mengatakan meski mengakui sang pelatih merupakan pelatih yang hebat, Conte tetap akan sulit untuk melatih tim sekelas Real Madrid.
Costa pun mengatakan dirinya memiliki masalah dengan Conte selama bekerja sama.
"Kami, memiliki masalah di luar lapangan, tapi saya pikir dia adalah pelatih yang hebat," jelas Costa dilansir Sportskeeda.
Dia yang terdepak dari skuat Chelsea ini mengaku kini tidak punya dendam dengan Conte.
Meskipun begitu, Costa mengatakan Conte perlu mengubah sifatnya yang curigaan.
Dengan sifatnya tersebut, Conte akan sulit melatih klub besar sekelas Real Madrid.
Baca: Indikasi Hengkangnya Vertonghen Hengkang dari Tottenham Hotspur, Inter Milan Dirumorkan Jadi Tujuan
Baca: Tottenham Hotspur Harus Bersaing dengan Inter Milan Dapatkan Arthur Melo kata Jose Mourinho
"Saya tidak memiliki perasaan keras terhadap Conte. Tetapi untuk menjadi pelatih hebat, ia harus mengubah sisi manusiawi manajemennya. Ia sangat curiga."
"Pada saat yang sama, katakanlah, Real Madrid, ia tidak akan bertahan bahkan selama satu musim di sana," jelas Costa.
Costa sendiri merupakan salah satu mantan bomber Chelsea yang cukup tajam.
Sejak didatangkan dari Atletico Madrid pada 2014 lalu, Costa sudah menunjukkan permainan yang memukau.
Pemain naturalisasi Spanyol ini mampu mencatatkan 120 penampilan dengan 58 gol serta 24 assist.
Namun kedatangan Conte di skuat Chelsea pada 2016 membuat Costa terpinggirkan sehingga dirinya lebih memlih kembali ke Atletico pada Januari 2018 lalu.

Sebelumnya Antonio Conte pun mendapatkan kritik dari salah satu legenda sepak bola Italia.
Mantan pelatih Fiorentina, Aldo Agroppi menganggap Conte sebagai orang yang penuh drama.
Menurut Agroppi, perilaku Conte tersebut dianggap berlebihan dan penuh drama.
"Saya tidak suka Conte karena eksibisionismenya, terlalu banyak berteriak dan drama di pinggir lapangan."
"Anda tidak akan menang dengan mengenakan aksi sirkus dan melolong seperti itu," jelas Agroppi kepada TMW Radio dilansir Football Italia.
Selain itu, menurut Agroppi, mantan pelatih timnas Italia ini selalu memiliki tim yang hebat.
Dan dirinya tidak percaya jika Conte membawa mental yang kuat kepada skuat timnas Italia.
"Dia selalu memiliki tim yang hebat, tetapi juga menderita kekalahan yang berat."
Ketika saya mendengar pembicaraan bahwa dia membawa mental yang kuat ke skuat Italia, saya merasa tergelitik," tegas Agroppi.
Baca: 5 Mantan Pemain Serie A di Liga 1, Eks Juventus, Inter Milan hingga AC Milan
Baca: Juventus dan Inter Milan Berebut Selamatkan Karir Ousmane Dembele
Bagi Agroppi, Conte adalah pelatih yang hanya memainkan bagiannya.
Maksudnya adalah, dia akan cocok dengan kemenangan, namun ketika mengalami kekalahan akan terlihat di depan para pemain.
Bahkan Agroppi mengatakan Timnas Italia di bawah arahan Conte bahkan tidak masuk empat besar di Euro.
"Conte hanya memainan bagiannya, akan cocok baginya jika meraih kemenangan, namun jika kalah dia akan tak tertahankan bagi para pemain dan sutradara."
"Jangan lupa, Italia bahkan tidak bisa masuk empat besar Euro," ungkap pria berusia 76 tahun ini.
Sosok yang pernah bermain untuk Genoa dan Torino ini juga menilai Conte merupakan pelatih yang dinilai terlalu tinggi.
Dirinya mengambil contoh Conte tidak lolos ke fase gugur Liga Champions musim ini dan dipecat oleh Arezzo serta Atalanta.
"Conte dinilai terlalu tinggi, karena sekali lagi, musim ini ia tersingkir dari Liga Champions putaran pertama bersama Inter."
"Di Liga Italia pun dia tertinggal, selain itu, dia dipecat Arezzo dan Atalanta," terang Agroppi.
Baca: 5 Mantan Pemain Serie A di Liga 1, Eks Juventus, Inter Milan hingga AC Milan
Baca: Harapan Crespo Soal Liga Italia hingga Pujian untuk Juventus & Inter Milan
Lalu mengenai gelar Liga Italia yang diraih oleh Conte pun dirasa bisa dilakukan semua pelatih jika di Juventus.
Karena, di Liga Champions Conte belum bisa memberikan dampak apa-apa.
Sebenarnya Agroppi tidak akan mempermasalahkan apapun dari Conte jika ia tidak memiliki sikap berlebihan.
"Dia memenangkan Scudetto dengan Juventus, seperti yang dilakukan banyak orang lain, tetapi tidak pernah membuat dampak di Liga Champions."
"Saya tidak keberatan jika dia tidak bertindak terlalu berlebihan tentang hal itu, dengan perintah dan teriakannya," tegasnya.
"Itu hanya dapat diterima selama Anda menang, jika tidak Anda menjadi menjengkelkan," imbuhnya.
(Tribunnews/Haikal)