Liga 1
Sayur Bayam hingga Ikan Tongkol jadi Menu Favorit Gelandang Persija Evan Dimas saat Berbuka Puasa
Gelandang Persija Jakarta, Evan Dimas sangat gemar menyantap makanan khas Indonesia antara lain sayur bayam dan juga ikan.
Penulis:
Rochmat Purnomo
Editor:
Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Gelandang Persija Jakarta, Evan Dimas memiliki menu makan favorit saat berbuka puasa.
Ia sangat gemar menyantap makanan khas Indonesia antara lain sayur bayam dan juga ikan.
Menu makanan pilihan Evan tersebut terbilang cukup sehat, karena sayur bayam memiliki vitamin A, C serta kuersetin.
Baca: Termasuk Persib dan Persija, Ini Daftar 15 Klub Liga 1 yang Desak PT LIB Gelar RUPS Luar Biasa
Baca: Bek Naturalisasi Persija Sarankan Liga 1 Dilanjutkan Tanpa Penonton
“Menu favorit sayur bayam dengan sambal mangga. Saya juga sangat suka ikan tongkol dan tahu tempe. Menu asli Indonesia,” kata Evan Dimas dikutip dari laman Persija Jakarta.
Untuk ikan tongkol juga memiliki banyak manfaat. Di antaranya kaya vitamin serta mineral, tinggi protein dan menjaga kadar elektrolit tubuh.
Suami dari Dewi Zahra ini didatangkan Persija Jakarta dari Barito Putera pada Liga 1 2020 untuk menjalani peran vital di lini tengah.
Hal tersebut ditunjukan dalam 2 laga Macan Kemayoran di Liga 1 2020, saat Sergio Farias memberikan peran baru untuk Evan Dimas.
Terlihat, Evan Dimas selalu ditempatkan sebagai double pivot dengan satu gelandang bertahan.
Baca: Pemain Persija Putri, Zahra Muzdalifah Bocorkan Tawaran Terbaru di Hari Terakhir Lelang Jersey
Baca: Kerinduan Rezaldi Hehanussa Bermain Bersama Persija Jakarta hingga Dukungan Jakmania
Idealnya, Evan Dimas diduetkan dengan Rohit Chand di lini tengah Macan Kemayoran.
Tetapi, justru Evan Dimas didorong lebih ke depan, berduet dengan Marc Klok yang juga sedikit mengalami perubahan posisi.
Klok, kala bermain di PSM Makassar, ditempatkan di posisi nomor 10, tepat di belakang tiga penyerang, tetapi musim ini, ia berduet dengan Evan Dimas untuk menjadi metronom.
Peran Evan Dimas dalam menjadi penghubung antar lini nampak dalam laga menghadapi Bhayangkara FC yang berkesudahan 2-2.
Gol berkelas Evan Dimas di menit 65, adalah peluang ketiga dengan skema yang sama persis, bola muntah dihajar sepakan setengah voli.
Sekadar informasi, sebelumnya di peluang pertama bisa diantisipasi oleh Awan Setho, sedangkan yang kedua membentur pemain belakang The Guardian.
Baca: Ismed Sofyan Jadi Pemain ke-9 Persija Jakarta yang Ikut Perangi Corona, Lelang Jersey Lawas 2007
Baca: Ryuji Utomo Jadi Idola Bagi Bek Muda Persija Jakarta
Gaya bermain yang telah ditunjukan Evan Dimas dalam 2 pertandingan tersebut membuat pemain muda Persija Jakarta, Adrianus Dwiki Arya jatuh hati.
Menurutnya, Evan merupakan tipikal pemain yang bisa mengubah permainan.
Wajar bila akhirnya pemain asal Semarang ini menjadikan Evan sebagai role model dalam bermain, terlebih posisinya sama, yakni bermain sebagai gelandang.
“Evan bisa jadi salah satu panutan saya di Persija. Apalagi postur kami tidak jauh berbeda."
"Namun saya melihatnya dia punya keunggulan lain yang bisa saya jadikan contoh untuk belajar banyak dari dia, Dia juga sosok pemain yang memiliki mobilitas tinggi."
"Keunggulan Evan yang lain memiliki umpan-umpan terukur dan pintar mengatur ritme permainan,” ujar Dwiki dikutip Tribunnews dari laman resmi Persija.

Meski begitu, pemain jebolan Persija U-20 ini juga belajar dari pemain senior lain di Persija.
Apalagi banyak pemain hebat Macan Kemayoran yang bisa dijadikan contoh selain Evan Dimas di posisi lini tengah.
Seperti Sandi Sute, Ramdani Lestaluhu, Marc Klok hingga Rohit Chand.
“Saya juga banyak belajar dari seluruh pemain yang ada di Persija."
"Banyak yang bagus dijadikan contoh agar saya bisa lebih baik lagi kedepannya,” tutupnya.
Persija Jakarta sendiri saat ini telah mengantongi 4 poin dari 2 pertandingan di Liga 1 2020.

Rinciannya, meraih kemenangan di pekan perdana melawan Borneo FC dengan skor 3-2 di Stadion Gelora Bung Karno.
Kemudian di pekan kedua bermain imbang 2-2 di markas Bhayangkara FC di Stadion PTIK.
Kiprah Macan Kemayoran di Liga 1 2020 harus tertahan lebih dulu lantaran pandemi Corona yang semakin meluas di Indonesia.
Seperti diketahui, pandemi Corona membuat PSSI mengambil kebijakan bahwa Liga 1 dan Liga 2 ditunda hingga 29 Mei, dan kembali berjalan pada bulan Juli.
Bukan itu saja, jika 29 Mei status darurat belum juga dicabut atau malah ditambah, bisa dipastikan Liga 1 2020 dihentikan permanen.
(Tribunnews.com/Ipunk)