Sabtu, 4 Oktober 2025

Liga Inggris

Tak Ingin Kasus George Floyd Terulang, Paul Pogba Serukan Tindak Rasisme Dihentikan Total

Paul Pogba meyerukan agar tindak rasisme agar tidak dilakukan kembali di belahan dunia manapun, ia tak ingin kasus George Floyd terulang kembali.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Sri Juliati
zimbio.com
Paul Pogba 

TRIBUNNEWS.COM - Paul Pogba meyerukan agar tindak rasisme agar tidak dilakukan kembali di belahan dunia manapun.

Seruan gelandang Manchester United tersebut merupakan wujud simpatinya atas kematian yang menimpa George Floyd.

Meninggalnya George Floyd di Minneapolis, Amerika Serikat membuat banyak orang membuat aksi solidaritas.

Baca: Identitas Pria Bertato Peta Indonesia di Foto Viral Kerusuhan Demo Kasus George Floyd di AS

Baca: Lewis Hamilton Kritik Formula 1 yang Cuma Diam soal Kematian Mendiang George Floyd

Tak sampai di situ, kemtian George Floyd yang dinilai tak wajar tersebut membuat banyak kalangan geram.

Meninggalnya George Floyd disebut-sebut sebagai korban bentuk diskriminasi yang diterimanya karena berkulit hitam.

Banyaknya aksi demonstrasi dalam beberapa hari terakhir ini terjadi di AS akibat peristiwa tersebut.

Tak hanya artis dan politisi yang bersuara, banyak atlet olahraga yang mengecam atas tindakan yang dilakukan oleh oknum polisi yang berujung pada kematian George Floyd.

Satu di antaranya ialah Paul Pogba.

Gelandang Timnas Prancis itu mengaku sedih dan marah mengenai kematian yang menimpa George Floyd.

Pengunjuk rasa membentangkan spanduknya dalam aksi demonstrasi di depan Gedung Putih, Washington DC, Jumat (29/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan. AFP/JOSE LUIS MAGANA
Pengunjuk rasa membentangkan spanduknya dalam aksi demonstrasi di depan Gedung Putih, Washington DC, Jumat (29/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan.  (AFP/JOSE LUIS MAGANA)

"Selama beberapa hari terakhir ini saya mengamati apa yang terjadi di Minneapolis,"

"Saya merasa marah, sedih, kasihan dan benci atas peristiwa yang telah terjadi di situ," terang Paul Pogba, seperti yang dilansir dari laman Sportskeeda.

Pogba pun menyerukan, tindak rasis tidak perlu ada kembali.

Ia menginginkan bentuk diskriminasi terhadap warna kulit mulai dihentikan dari sekarang.

"Ini harus dihentikan, sekali dan untuk selamanya, tidak besok atau lusa, itu harus berakhir hari ini," tambahnya menginginkan.

Paul Pogba
Paul Pogba (zimbio.com)

Pogba yang pernah bermain bagi Juventus, Italia mengetahui benar bagaimana rasanya diperlakukan sebagai obyek rasis.

"Tindakan kekerasan berupa rasisme sangat tidak ditoleransi, saya tidak memberikan toleransi sedikit pun terhadap aksi tersebut."

"Rasisme adalah ketidaktahuan, cinta adalah kecerdasan, berhenti itu adalah suatu keheningan."

"Saya rasa aksi rasisme untuk saat ini mulai dihentikan," tambah Paul Pogba.

Penantangan atas kasus rasis beberapa waktu yang lalu juga disuarakan oleh mantan pemain Manchester City, Yaya Toure.

Menurutnya, semua orang memiliki tanggung jawab yang sama untuk menghentikan tindak rasis.

"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menantang rasisme."

"Rasisme merupakan masalah bagi semua orang, kita harus bergandeng tangan untuk melawan tindak kekerasan tersebut," tambahnya.

Dukungan yang diberikan atas kematian George Floyd juga muncul dari kompetisi Bundesliga Jerman.

Sebut saja Achraf Hakimi dan Jadon Sancho melakukan hal yang serupa untuk memprotes tindak rasisme.

Kedua juga memberikan penghormatan pada Floyd.

Gestur ini dilakukan keduanya saat pertandingan melawan Paderborn.

Keduanya pun melakukan gestur yang sama dengan memamerkan kaus mereka yang bertuliskan "Justice for George Floyd

Kematian Floyd pada 25 Mei 2020 lalu, diduga karena kekerasan yang dilakukan oknum aparat kepolisian.

George Floyd dijatuhkan ke tanah, kedua tangannya diborgol ke belakang.

Polisi mengunci gerakan George dengan menahan lehernya dengan menggunakan lutut.

Perlakuan polisi ini membuatnya tidak bisa bernafas dan akhirnya meninggal ketika dalam perjalanan ke rumah sakit.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
3
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
4
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
5
Sunderland
6
3
2
1
7
4
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved