Senin, 8 September 2025

Liga Champions

Manchester City vs Real Madrid, Pertarungan 2 Pelatih Paling Produktif di Eropa

Laga Manchester city vs Real Madrid akan menyajikan duel taktik antara pep Guardiola kontra Real Madrid, berikut capaian yang telah sukses diraih.

TWITTER
Pelatih Manchester City Pep Guardiola berselebrasi usai pemain Sunderland Paddy McNair mencetak gol bunuh diri yang membuat timnya raih kemenangan 2-1 di Stadion Etihad, Inggris, Sabtu (13/8/2016) 

TRIBUNNEWS.COM - Membahas laga Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions tak ada habisnya.

Banyak sisi menarik yang tersaji dari laga Manchester City vs Real Madrid, diantaranya adalah duel dua pelatih tersohor di dunia sepak bola saat ini, yakni Pep Guardiola dan Zinedine Zidane.

Dua legenda sepakbola Barcelona dan Real Madrid ini menyimpan fakta bahwa keduanya berhasil meraih berbagai trofi bergengsi di awal masa pelatih.

Dari Pep Guardiola, musim bersama Barcelona bisa dikatakan sebagai masa emas mantan pemain Blaugrana tersebut sebagai pelatih.

Baca: Jelang Lawan Manchester City di Liga Champions, Bek Real Madrid Peringatkan The Citizens

Baca: Tak Percaya Keputusan Zidane Cadangkan James Rodriguez, Vidal: Dia Harus Segera Ambil Keputusan

Pep Guardiola mempersembahkan 14 gelar dalam 247 pertandingan bersama Barcelona.

Catatan di atas jika dibagi akan menghasilkan angka 18, dengan artian Pep Guardiola meraih gelar setiap 18 pertandingan.

Sukses di Barcelona, Pep Guardiola meniti karier di tanah Jerman dengan Bayern Munchen.

Kegemilangannya belum pudar dengan mempertahankan trofi Bundesliga di Allianz Arena.

Tak lama setelah itu, dia mencoba peruntungan di Liga Inggris bersama klub kaya raya Manchester City.

Empat musim dengan City, Pep telah memberikan dua gelar Premier League untuk publik Etihad Stadium.

Namun jika dirata-rata keseluruhan hingga saat ini, catatan Pep Guardiola masih kalah baik dari sang rival Zinedine Zidane.

Zinedine Zidane bisa memenangkan satu trofi setiap 19 laga, sedangkan Pep setiap 22 laga untuk menghasilkan satu trofi.

Baca: Luis Suarez, Kepingan Puzzle Pep Guardiola yang Tak Pernah Terwujud di Bayern Muenchen

Mikel Arteta ketika masih menjadi assisten Pep Guardiola di Manchester City
Mikel Arteta ketika masih menjadi assisten Pep Guardiola di Manchester City (instagram/mikelarteta)

Meskipun begitu, perolehan trofi Zidane masih terpaut 3 angka dengan kesuksesan Pep sebagai juru taktik.

Selain hal tersebut, Zidane dan Guardiola menyulap tim besutaan mereka menjadi tim yang paling ditakuti di dunia.

Real Marid dan Manchester City kuat dalam serangan, serta tangguh dalam pertahanan yang membuat mereka bisa melaju sejauh ini.

Musim ini, Zidane membawa Real Madrid sebagai salah satu tim dengaan pertahanan terbaik di liga top 5 Eropa.

Sedangkan Pep mengukir catatan sebaga tim paling produktif dengn mengemas 102 gol dalam satu musim.

Kedua pelatih ini yang memiliki karakter permaianan menyerang dan bertahan.

Baca: Real Madrid Mau Belanja Jor-joran, Manchester United Kelabakan

Para pemain Real Madrid melempar Pelatih Zinedine Zidane ke udara saat merayakan gelar juara Liga Spanyol di Stadion Alfredo di Stefano, Kota Madrid, Jumat (17/7/2020) wib. Real Madrid memastikan gelar juara setelah menang 2-1 atas Villarreal.
Para pemain Real Madrid melempar Pelatih Zinedine Zidane ke udara saat merayakan gelar juara Liga Spanyol di Stadion Alfredo di Stefano, Kota Madrid, Jumat (17/7/2020) wib. Real Madrid memastikan gelar juara setelah menang 2-1 atas Villarreal. (GABRIEL BOUYS / AFP)

Dalam rasio produktifitas kedua tim, Real Madrid mencetaak rata-rata 2,4 gol pertandingan, tidak jauh dari City 2,58 per pertandingan.

Guardiola lebih unggul dalam hal meraih kemenangaan, angka persentasenya mencaai 73,8 persen dari total 639 laga.

Manchester Ciy hanya kalah 74 dari total 639 pertandingan.

Zidane duduk di bawahnya dengan persentase kemenangan mencapai 67,14 persen, menelan 26 kekalahan dari 210 kesempatan.

Pelatih berkepala lontos tersebut juga memiliki catatan mentereng ketika berlaga di partai final, Zidane memenangkan 9 laga final dari 11 kesempatan. Termasuk ketika membawa Los Blancos juara Liga Champions tiga kali beruntun.

Baca: Sepuluh Tahun Bekerja Sama, Domenec Torrent Jelaskan Skema Taktik Andalan Pep Guardiola

Manchester City tim konsisten

Masih dalam pemberitaan media di atas, Manchester City era Pep Guardiola adalah salah satu tim yang paling konsisten dan kompetitif di Eropa.

Sejak Pep Guardiola mengambil alih kursi kepelatihan, Manchester City hanya kalah 9 kali dalam 106 pertandingan di Etihad Stadium.

Untuk ranah kompetisi Benua Biru Liga Champions, Manchester City baru kalah dalam 3 laga, terakhir kali pada September 2018 melawan Lyon.

Kesempatan ini akan menjadi ujian konsistensi bagi skuat Pep Guardiola bermodalkan catatan mentereng di laga kandang.

(Tribunnews.com/Sina)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan