Timnas Indonesia
Rudy Eka Priyambada Jelaskan Perbedaan Taktik Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong & Luis Milla
Menurut Rudy Eka, permainan Timnas memang lebih kompleks era Luis Milla dan saat ini gaya bermain lebih sederhana ditunjukan oleh Shin Tae-yong
Penulis:
Rochmat Purnomo
Editor:
Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Rudy Eka Priyambada yang pernah menjadi pelatih fisik Persebaya Surabaya mengungkapkan perbedaan taktik era Shin Tae-yong dan Luis Milla.
Perbedaan taktik yang diterapkan Shin Tae-yong dan Luis Milla pun gamblang terlihat dari segi permainan Timnas Indonesia.
Mantan pelatih fisik Persebaya Surabaya ini pun memberikan penjelasan gambaran skema bermain Luis Milla.

Baca: Raja Gol Timnas U-19 Indonesia di Kroasia, Siapa?
Baca: Menu Wajib & Dua Makanan yang Dilarang bagi Pemain Timnas Indonesia U-19 Selama TC di Kroasia
Ia menganalisis taktik permainan era Luis Milla di Asian Games 2018 silam adanya transisi gaya bermain.
Pria berusia 37 tahun tersebut menyebut saat tampil di Asian Games 2018, gaya bermain timnas berkiblat pada gaya tim-tim Spanyol, negara asal Luis Milla.
Kekuatan utama ada pada umpan-umpan pendek dengan penguasaan bola yang kuat. Namun, dia sudah tidak melihat jejak tersebut di timnas di era Shin Tae-yong.
Permainan timnas memang lebih kompleks era Luis Milla tetapi gaya bermain yang lebih sederhana sekarang nyatanya terlihat lebih efektif dan serasi dengan skill pemain Indonesia.
Gaya bermain Shin Tae-yong tersebut mengingatkan kembali pada lawan-lawan Indonesia di babak perempat final Asian Games.
Khususnya, tim-tim yang berhasil lolos ke babak semifinal.

“Dari analisis saya kemarin di Asian Games, saya lihat tim-tim yang lolos ke fase selanjutnya adalah tim-tim yang kuat di kematangan mental, fisik dan taktik,” kata mantan pelatih PS Tira tersebut kepada Kompas.com.
“Korea Utara juara Asia beberapa kali gaya mainnya 4-4-2. Malaysia berhasil kalahkan Korea Selatan di Asian Games 2-0, China, UEA, cara bermain mereka hampir sama. Taktiknya menunggu untuk counter,” imbuhnya.
Rudy Eka Priyambada menegaskan lebih sederhana bukan berarti sebuah kemunduran selama taktik yang diterapkan mampu memberikan hasil nyata lebih baik. Hal ini akan menjadi indikasi sebuah keberhasilan.

Dia pun menikmati masa transisi yang sedang dialami timnas. Dari gaya Spanyol ke gaya bermain disiplin tinggi ala Korea Selatan.
“Jadi nampaknya kita di Indonesia baru masa transisi dari suguhan pertandingan possession yang diberikan Luis Milla."
“Sekarang simple football. Jadi pemerhati lama mengerti, karena sepak bola selalu berubah dan berkembang,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Taktik Timnas Era Milla dan Shin Tae-yong, Lebih Sederhana tetapi Efektif"