Liga 1
Mini Turnamen Jadi PilihanTepat Untuk Obati Kekecewaan Pemain Karena Liga 1 Tak Berlanjut
Lanjutan Liga 1 dan Liga 2 tak bisa bergulir pada Oktober ini lantaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tidak memberikan izin mengingat masih tin
Editor:
Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lanjutan Liga 1 dan Liga 2 tak bisa bergulir pada Oktober ini lantaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tidak memberikan izin mengingat masih tingginya kasus Covid-19 di Indonesia.
Ketua Umum PSS, Mochamad Iriawan yang menyampaikan penundaan secara resmi mengatakan Liga ditunda selama satu bulan.
Namun, penundaan satu bulan itu merupakan bentuk harapan dari PSSI saja kepada Polri untuk bisa memberikan izin bergulirnya Liga 1 dan Liga 2 pada November mendatang.
Sehingga kejelasan tanggal kick off masih belum bisa dipastikan oleh PT LIB dan PSSI.
Asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury menganalogikan penundaan Liga ini seperti seorang pria yang tengah kasmaran.
“Jadi ibarat ada cowok nembak cewek terus cewek itu bilangnya liat minggu depan, digantung kan, sakit ga. Jadi itu seperti liga sekarang bisa iya bisa tidak,” kata Imran saat dihubungi Tribunnews, Jumat (2/10/2020).
“Jadi kami harap ada kabar secepatnya, biar jelas gitu semuanya,” lanjut Imran.
Imran sadar situasi seperti ini memang sulit. Ia pun coba memberikan masukan.
Jika belum ada kejelasan soal kick off, PT LIB dan PSSI harus meniadakan Liga musim ini dan fokus musim 2021.
Nah, kosongnya waktu hingga awal tahun depan bisa diisi dengan mini turnamen.
Menurutnya hal itu setidaknya bisa memberikan kegembiraan kepada pemain atau pelaku sepakbola lainnya daripada Liga berhenti total dan tak ada kegiatan hingga awal musim depan.
“Kalau menurut saya, kita belum tahu situasi Covid-19 ini berakhirnya kapan. Idealnya kalau mau, ini Liga ditiadakan terus fokus kick off musim 2021 bulan februari misalnya,"kata Imran.
“Nah tiga bulan jeda ini, kita bikin turnamen untuk persiapan Liga musim depan seperti preseason atau mini turnamen gitu. Misal ada yang di Jawa Tengah saja, atau di Sulawesi saja,”
“Pastinya itu disambut positif oleh pemain dan lainnya. Jadi kita bisa pikirkan aspek pemain dan bisa juga jadi hiburan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini,” jelasnya.