Liga Spanyol
Sinyal Kebangkitan Philippe Coutinho Bersama Barcelona Era Ronald Koeman
Philippe Coutinho tampaknya sudah mulai kembali menemukan permainan terbaiknya bersama Barcelona pada era Ronald Koeman.
Penulis:
Dwi Setiawan
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Philippe Coutinho tampaknya sudah mulai kembali menemukan permainan terbaiknya bersama Barcelona pada era Ronald Koeman.
Hal itu terlihat dari permainan dan kontribusi menjanjikan yang ia berikan kepada Barcelona semenjak kembali dari masa peminjaman di Bayern Munchen.
Sempat mengalami situasi yang dilema akhirnya Coutinho memutuskan balik ke Barcelona setelah Bayern Munchen enggan memperpanjang masa baktinya.
Kembalinya Coutinho juga sempat membuat kekhawatiran tersendiri bagi para penggemar Barcelona jika sang pemain kembali gagal bersinar pada periode keduanya.
Baca: Antoine Griezmann Ucapkan Terima Kasih Kepada Philippe Coutinho Karna Dapat Nomor 7
Baca: Dapatkan Nomor 7, Griezmann Ingin Perkuat Konektivitas Permainan dengan Messi
Kekhawatiran yang dirasakan penggemar Barcelona itu memang cukup beralasan apalagi tim kesayangannya juga menghadapi situasi tak kalah pelik sebelum kompetisi dimulai.
Mulai dari kekalahan memalukan dari Bayern Munchen, pemecatan Quique Setien, mundurnya Eric Abidal, dan isu kepergian Lionel Messi membuat situasi internal Barcelona sempat memanas.
Baca: Lionel Messi Kejar Wasit hingga Ruang Ganti Usai Barcelona Bermain dengan 10 Pemain
Dan kembalinya Coutinho akan menjadi sebuah kekecewaan tambahan jika pemain asal Brasil itu kembali gagal tampil dalam performa terbaiknya sebagaimana musim perdana.
Seperti yang kita ketahui bahwa Coutinho menjalani musim perdana yang sulit bersama Barcelona pada dua tahun lalu.
Pemain kelahiran 12 Juni 1992 tersebut dinilai gagal menampilkan permainan terbaiknya semenjak dibeli Barcelona dari Liverpool.
Hal ini terlihat dari statistik penampilannya selama kurang lebih 1,5 tahun sejak dia berada di klub yang berjuluk The Blaugrana.

Statistik menunjukkan bahwa dalam enam bulan pertamanya di Barcelona, pria asal Brasil itu bermain 22 kali dan mencetak 10 gol 6 assist.
Musim 2018/2019, ia mengalami penurunan performa yang cukup drastis dimana ia hanya mencetak 11 gol 5 assist.
Hal tersebut menunjukan ia hanya berhasil mencetak satu gol lebih banyak dan satu assist lebih sedikit meski bermain satu musim penuh.
Total Coutinho hanya mampu mengemas 21 gol dan 11 assist dari 76 penampilan bersama Barcelona.
Barcelona membeli Coutinho dari klub Liverpool dengan mahar yang kabarnya mencapai nilai fantastis yakni 145 juta euro (Sekitar Rp. 2,1 triliun).
Baca: Ibaratkan Pulang ke Rumah, Pelatih Wales Harap Gareth Bale Kembali Temukan Gairah Bermain Bola
Coutinho awalnya diharapkan bisa menjadi sosok vital dalam permainan Barcelona karena di Liverpool ia mempunyai kemampuan yang luar biasanya utamanya dalam hal passing, shooting, dan visi dalam permainan.
Namun, Camp Nou kemudian jadi tempat yang tidak nyaman baginya, Coutinho pun gagal bersinar di Barcelona.
Hingga pada akhirnya pada musim lalu, Barcelona meminjamkan Coutinho ke Bayern Munchen.
Beruntung bagi Coutinho yang menuai sukses besar dengan meraih treble winners bersama tim asal Jerman tersebut.
Setelah melakoni masa peminjaman yang sukses, Coutinho akhirnya harus balik ke Barcelona setelah masa peminjamannnya telah kadaluwarsa.
Secara perlahan namun pasti akhirnya Coutinho bisa menampilkan performa terbaiknya kembali semenjak kembali ke Barcelona.
Rentetan hasil positif yang diraih Barcelona mulai pramusim sampai dengan saat ini, sosok Coutinho tidak boleh dilupakan begitu saja peranannya.
Baca: Jangan Gegabah Pergi dari Liverpool, Sadio Mane! Nanti Bisa Seperti Philippe Coutinho
Dibawah asuhan Ronald Koeman, Coutinho mampu bermain dengan brilian serta bisa berbagi peran dengan pemain seperti Lionel Messi dan Antoine Griezmann di lini depan.
Terbaru, pemain asal Brasil itu mampu menjadi inspirasi kemenangan timnya melawan Celta Vigo dalam laga pekan kedua Liga Spanyol.
Meskipun hanya mencatatkan satu assist, Coutinho diganjar sebagai pemain terbaik dalam laga tersebut mengalahkan Messi.
Salah satu alasan dibalik performa mengkilap yang ditunjukkan Coutinho barangkali sistem yang dibangun Koeman memang menguntungkan sang pemain.
Coutinho saat ini ditempatkan oleh Koeman untuk menjadi kreator serangan utama Barcelona dengan menempati posisi di belakang penyerang.
Skema formasi 4-2-3-1 yang diterapkan Koeman sepertinya membuat Coutinho bisa menjalani perannya dengan nyaman dan mampu berbagi peran dengan Messi.
Koeman pernah menjelaskan bahwa dirinya akan mengusung formasi tersebut pada musim perdananya bersama Barcelona.
Baca: Bantah Singkirkan Luis Suarez dari Barcelona, Ronald Koeman: Itu Maunya Klub
Sebuah formasi yang cukup berbeda dengan kebiasaan Barcelona yang memasang skema 4-3-3 sejak era Frank Rijkard.
"Ini mungkin akan sedikit berbeda dan lebih bertahan dari apa yang telah kita dalam beberapa tahun terakhir," ujar Koeman setelah laga Barcelona melawan Gimanstic, pada bulan lalu.
"Tapi tujuannya adalah untuk bisa memindahkan bola, menahan, dan menciptakan ruang untuk bermain antar lini dan di belakang gelandang lawan,".
"Saya pikir tim ini akan mampu melakukan hal tersebut karena kami memiliki gelandang yang mampu bermain dengan cara itu," tambahnya.
Pernyataan Koeman tersebut tentu akan membuat beberapa pemain yang sebelumnya kurang maksimal dalam melakoni peran berpeluang bisa kembali bersinar.
Dan sosok Coutinho menjadi salah satu pemain yang cukup diuntungkan dengan skema baru Barcelona yang diterapkan oleh Koeman.
Dengan penerapan formasi tersebut, Coutinho tidak akan saling berbenturan perannya dengan seorang Messi.
Hal ini mengingat bahwa Coutinho dan Messi sama-sama memiliki keunggulan dalam hal visi bermain sebagai seorang playmaker.
Alhasil dengan penerapan formasi baru ala Koeman, Coutinho sepertinya akan menjadi pilar penting Barcelona dalam meraih kesuksesan musim ini.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)